Kalimat-kalimat seperti:
“Beladiri paling efektif itu lari, bro,”
“Ngapain belajar beladiri? Beli airgun, tinggal dor, selesai sudah,”
“Semua beladiri itu sama aja bro, tergantung penggunanya,”
umumnya diucapkan oleh orang-orang yang kurang pengalaman dalam perkelahian, sehingga mereka tidak memahami sepenuhnya bagaimana pertarungan nyata berlangsung. Cobalah ingat kapan terakhir kali Anda terlibat dalam sebuah perkelahian, dan bayangkan jika saat itu Anda memilih untuk lari. Apakah itu keputusan yang tepat? Atau pikirkan lagi skenario di mana Anda memiliki airgun di saku—apakah Anda akan benar-benar menggunakannya? Saya yakin kebanyakan orang akan menjawab tidak.
Dalam perkelahian di jalanan, situasinya sangat berbeda. Anda memiliki kekuasaan penuh untuk melukai lawan dengan parah, namun perlu diingat bahwa lawan juga memiliki kesempatan yang sama. Keadaan sering kali memaksa kita untuk bertahan, dan kadang-kadang melarikan diri atau meminta bantuan bukanlah opsi yang tersedia. Oleh karena itu, saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dan memberikan rekomendasi yang sesuai dengan situasi pertarungan yang sebenarnya. Karena pertanyaannya terkait beladiri, saya tidak akan membahas MMA, tetapi lebih fokus pada satu jenis beladiri.
Kondisi Pertarungan: 1 vs 1
Ini adalah skenario yang paling sering terjadi. Anda mungkin terlibat dalam perkelahian yang tidak terduga, entah di jalan, sekolah, atau dalam duel untuk menyelesaikan suatu masalah. Dalam situasi ini, Anda harus mengandalkan diri sendiri untuk melindungi keselamatan Anda atau orang lain. Jadi, beladiri apa yang paling efektif untuk pertarungan 1 vs 1?
1. Sambo
Sambo adalah beladiri yang sangat kuat dan cocok untuk situasi 1 vs 1. Beladiri ini mendekati MMA dan merupakan kombinasi dari berbagai teknik yang diadaptasi untuk pertarungan nyata. Dalam sambo, terdapat teknik grappling dan pertarungan berdiri yang dapat berguna dalam pertarungan jalanan. Bahkan teknik mencolok mata juga dipelajari.
Kelemahan: Semakin kompleks suatu beladiri, semakin sulit dan lama untuk dikuasai. Mungkin Anda membutuhkan bertahun-tahun untuk menguasai kombinasi pukulan, tendangan, dan kuncian agar efektif dalam perkelahian. Selain itu, sambo cukup jarang ditemukan di Indonesia.
2. BJJ/Gulat
Ada banyak beladiri dengan fokus grappling, namun saya merekomendasikan Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ) dan gulat karena terbukti efektif. Keduanya memungkinkan Anda untuk mengalahkan lawan tanpa mengalami luka serius. Bahkan jika lawan menguasai beladiri lain seperti tinju atau Muay Thai, mereka akan kesulitan menghadapi grappling.
Royce Gracie, legenda BJJ, pernah menjadi momok menakutkan dalam kompetisi MMA, hanya dengan mengandalkan teknik ground fighting, dan ia dengan mudah mengalahkan lawan-lawan yang menguasai beladiri campuran. Alasan utama saya merekomendasikan grappling adalah karena begitu Anda berhasil menjatuhkan lawan, peluang Anda untuk menang mencapai 90%.
Kelemahan: Jika lawan lebih dari satu, grappling menjadi kurang efektif. Ketika Anda berhasil menjatuhkan salah satu lawan, lawan lainnya bisa dengan mudah menyerang Anda. Selain itu, grappling juga sulit digunakan melawan lawan dengan footwork yang baik atau yang mampu melepaskan diri dari cengkeraman. Jika ini terjadi, Anda bisa berakhir menjadi sasaran empuk.
Kondisi Pertarungan: Lebih dari 1 Lawan
Dalam skenario pertarungan melawan lebih dari satu lawan, pilihan terbaik adalah lari. Namun, jika Anda terpaksa bertarung, berikut adalah beladiri yang saya rekomendasikan.
1. Tinju
Tinju adalah beladiri yang sangat efektif dalam pertarungan jalanan. Tekniknya relatif mudah dipelajari, cepat, dan dapat digunakan dalam berbagai situasi. Tinju mungkin terlihat sederhana karena hanya berfokus pada pukulan, tetapi justru kesederhanaan ini yang membuatnya sangat mematikan setelah bertahun-tahun latihan.
Mengapa tidak memilih Muay Thai atau Kickboxing?
Menendang dalam pertarungan jalanan berisiko tinggi, terutama karena jatuh berarti akhir dari perlawanan Anda. Anda memerlukan latihan bertahun-tahun untuk bisa menggunakan tendangan dengan aman dan efektif. Sementara tinju lebih mudah dipelajari dan dapat memberikan hasil yang mematikan dalam waktu singkat.
Kelemahan: Tinju sebagai beladiri dasar akan kesulitan melawan beladiri yang lebih kompleks seperti Muay Thai atau Kickboxing, terutama karena kedua beladiri ini juga memiliki dasar tinju yang kuat. Selain itu, seorang petinju mungkin hanya memiliki sedikit peluang dalam menghadapi lawan yang menguasai grappling.
Syarat Memilih Beladiri yang Efektif
- Peraturan Pertandingan:
Semakin banyak aturan yang diterapkan dalam pertandingan, semakin tidak efektif beladiri tersebut dalam pertarungan jalanan. Beladiri yang terlalu fokus pada teknik untuk mendapatkan poin cenderung kurang efektif di dunia nyata. - Sudah Teruji:
Beladiri yang Anda pilih harus terbukti efektif dalam pertarungan nyata. Cara terbaik adalah melihat penggunaannya dalam kompetisi bebas seperti UFC atau Brawl. Jangan terkecoh oleh popularitas sebuah beladiri di film atau media.
Pada akhirnya, apa pun beladiri yang Anda pilih, pastikan Anda mempelajarinya dengan tanggung jawab dan menggunakannya hanya untuk tujuan yang baik. Setiap pertarungan adalah unik dan tidak dapat diprediksi, jadi usahakan untuk selalu menghindari konflik jika memungkinkan dan prioritaskan keselamatan.