Saya pernah menggunakan pil kontrasepsi, tetapi efek sampingnya seperti mual, pusing, dan nyeri badan selama tiga hari.
Setelah itu, saya sempat mempertimbangkan untuk menggunakan IUD. Namun, saya ingat ketika saya hamil, di ruang tunggu dokter kandungan, saya berbicara dengan pasien yang ingin melakukan kontrol setelah operasi pengangkatan IUD, yang posisinya berbeda dari tempat pemasangannya. Akibatnya, dia mengalami rasa sakit yang sangat parah dan harus menjalani operasi, yang biayanya jauh lebih mahal daripada operasi caesar.
Pakai implan jelas bukan pilihan karena saya tipikal yang merasa ngeri melihat secara kasat mata ada benda asing di bawah kulit kita.
Memakai KB suntik terlanjur trauma dengan pengalaman teman-teman yang mengalami kenaikan BB secara drastis paska penggunaan KB suntik. Bahkan ada yang siklus haidnya jadi betul-betul berantakan dan butuh terapi berbulan-bulan sampai bisa normal kembali.
Akhirnya pilihan terakhir jatuh pada penggunaan kondom. Kondom tidak mengutak-atik kondisi alami hormonal kita. Tidak ada efek samping yang saya rasakan. Selain itu karena jadwal haid saya selalu tepat waktu maka saya bisa mengkombinasikan dengan KB pantang berkala. Beruntung pula suami saya tipikal yang mau ngalah asalkan istri merasa nyaman. Karena banyak juga suami yang tidak mau menggunakan kondom dengan alasan “tidak enak” 🙄
Jadi kesimpulannya, untuk saya kondom paling aman dan tidak ada efek samping apapun..
Terakhir :
😎