First date yang membuat saya trauma dengan nasi goreng.
Awalnya, dia follow saya di IG. Setelah saling follow selama 2 bulan, dia sering komen dan reply story saya. Sebulan kemudian, komunikasi kami makin intens dan saya merasa cocok ngobrol dengannya. Kami lanjut chatting di WhatsApp karena dia terlihat sopan dan menyenangkan.
Setelah beberapa lama saling mengenal, dia meyakinkan bahwa dia ingin serius. Akhirnya, kami memutuskan untuk bertemu. Kami sepakat untuk nonton film di salah satu mall. Dia jemput saya, dan selama perjalanan, meski masih agak canggung, saya cukup nyaman ngobrol dengannya.
Di bioskop, dia terlihat gelisah saat melihat daftar film. Saya curiga dia mungkin gak punya cukup uang, jadi saya inisiatif bayar tiket sendiri, dan dia terima. Kami nonton dengan tenang, dan setelah selesai, dia mengajak makan malam. Kami mutar-mutar di mall, tapi karena ramai, akhirnya dia mengajak saya makan nasi goreng di luar. Saat di parkiran, dia minta saya bayar parkir dengan alasan uangnya pecahan 100 ribuan semua.
Kami akhirnya tiba di tempat nasi goreng, dan saya minta bungkus karena sudah larut malam. Dia pesan nasi goreng spesial dan boba untuk saya tanpa saya minta. Setelah itu, dia antar saya pulang.
Setelah tiba di rumah, dia WhatsApp saya, menanyakan apakah saya sudah makan nasi gorengnya. Saat saya mulai makan, tiba-tiba dia mengirim pesan yang meminta saya transfer biaya nasi goreng dan boba tersebut. Saya terkejut dan langsung transfer, meski kesal.
Bagi saya, bukan masalah jika harus bayar, tapi sikap dia yang bikin kesan pertama jadi buruk. Dia yang bilang uangnya pecahan besar tapi tetap minta saya ganti uang nasgor dan boba yang saya tidak minta. Sejak itu, saya selalu ingat kejadian ini setiap melihat nasi goreng.
Setelah kejadian itu, saya merasa tidak cocok dan memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan. Meskipun awalnya kami tetap berkomunikasi baik-baik, dia kemudian menjadi agresif dengan spam chat dan telepon hingga membuat saya tidak nyaman. Akhirnya, saya blokir semua kontaknya.
Beberapa bulan kemudian, dia mencoba menghubungi saya lagi lewat IG baru, tapi saya tetap menjaga jarak. Semoga dia bahagia dengan siapapun dia sekarang.