Apa sisi gelap kota Bandung yang pernah kamu saksikan?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
BANDUNG YA, hahaha.
Kalau mendengar “Kota Bandung” kebanyakan pendapat atau celetuk spontan teman2 saya yang diluar kota ya
“neng geulis”
“Orang Ramah”
“Baik-baik”
Seolah gak ada kotor atau ‘bercaknya’ ini bandung. Btw saya cuman orang biasa, gak punya keistimewaan apa2 dan latar belakang yang khusus. Yang mau saya ceritakan pun ya cerita biasa, mungkin mbak/mas disini malah lebih sering meihat atau bahkan pernah mengalami sendiri.
Ini kejadiannya sebulan lalu, di pusat kota bandung dan biasanya tempat ini selalu ramai setiap harinya apalagi malam baik oleh pelancong maupun warga bandung sendiri. Saya waktu itu bersama teman saya mau pergi ke suatu event jam 7 malam, lokasinya di cafe jln *****. Sewaktu melewati trotoar kami liat 3 bapak2 mengenakkan batik setelan rapih dan 2 orang wanita berpakaian seksi harum semerbak sdg berbincang, agak keras. Begini percakapannya :
Bpk 1 : “berapa dong berapa, 3 aja ya…”
Wnt : *ketawa2 doang
Bpk 2 : “hahahahah kasih aj mumpung bertiga nih”
Bpk 3 : “ayodong ah ko mahal.”
Btw idgaf sih itu urusan mereka mau nyewa mau apa. Tapi INI DENGAN LANTANGNYA dan POSISI DI TROTOAR NGALANGIN ORANG JALAN. Jelas orang yang lain yg lewat pun pada risih 🙂
2. Liat bapak2 nyewa dan ditelpon istrinya.
Kejadiannya masih di kota yang sama, november bulan lalu. lokasi saya di hotel sedang rapat kerja. Waktu itu saya kelar sekitar jam 10 malam, kamar saya di lantai paling atas. Sy sendiri di lift dan masuklah bapak2 perawakan kecil kurus krempeng, setelah batik, wajah ramah (dia senyum pas beradu pandang sm saya), gak lama dibelakang jg masuk lah mbak2 seksi (dia nunduk dan jaga jarak gt). Awalnya i dont mind, ya sy g merhatiin keduanya lagian bukan rekan kerja saya jg. Dia turun 2 lantai dr lantai kamar saya dan posisi saya berdiri di blkg dia. Dia tanya sy jg turun lt brp? Kerja apa dan ya sy jwb sj sekenanya. Gak lama hp dia bunyi, ga sengaja sy liat display poto keluarga dgn 3 anak nm kontaknya nya “mamah”
Bpk : “iya mah? Iya nih ayah cape baru pulang mau tidur, tadi pusing banget blablabla.”
“Ayah pulang lusa ya, nanti ayah bawa kue pesenannya. Udh ya mah nanti aya kabari lg, assalamualaikum”
Welp. Dia seorang suami dgn 3 anak. Pas keluar duluan dia jg permisi ke saya dan blg “duluan ya mba” dgn sopan dan ramah, dan stlhnya mengatakan “ayok,” sambil melingkarkan tangan di pinggang mba2 seksi yg saya kira gak barengan sm dia. Wow… saya ga habis pikir 🙂