Apa yang membuatmu ribut hari ini?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Tepatnya tadi sekitar jam 3 pagi saya diusir ibu mertua dari rumah saya sendiri.
Saya menikah muda dengan suami di usia yang masih muda, umur 18 tahun.
Kita menikah memang karena kesalahan berdua saat itu. Baru pertama kali tinggal jauh dan berpisah dengan orangtua karena kuliah di luar kota buat saya dan suami jadi tak terkontol. Pergaulan bebas jadi pilihan kita berdua.
Setelah akhirnya menikah, kita berdua tinggal di rumah yang dibeli oleh orangtua saya. Ayah saya seorang kontraktor, ibu saya punya beberapa bisnis dibidang property. Saya anak satu satunya dari keluarga yang cukup berada.
Suami saya anak pertama. Punya satu adik perempuan yang masih SMA, ayahnya seorang pensiunan BUMN sedangkan ibunya seorang ibu rumah tangga.
Suami saya menjadi pemabuk berat karena masalah ibu dan ayahnya. Katanya semenjak ayahnya pensiun, ibu jadi sering merendahkan dan memaki ayah karena tidak lagi bisa memenuhi gaya hidup ibu yang bergaya seakan akan sosialita ibukota.
Saat ini suami masih menjadi mahasiswa, sedangkan saya harus berhenti kuliah. Ibu mertua saya melarang, katanya saya harus sepenuhnya mengurus suami dan anak anak dirumah. Sedangkan kehidupan suami saya masih seperti dulu, nongkrong dan mabuk dengan teman teman kuliahnya.
Sambil mengurus suami dan anak, saya akhirnya bisnis online shop. Penghasilannya lumayan dalam sebulan bisa mencapai belasan juta bahkan sampai puluhan juga.
Hampir semua biaya hidup saya, suami dan anak anak dari bisnis saya. Walaupun suami juga punya bisnis sampingan tapi saya hampir tidak pernah merasakan penghasilannya.
Sudah 6 bulan ini mertua dan adik ipar tinggal dirumah kami. Awalnya, ibu mertua bilang kalau rumahnya sedang di renovasi. Tapi pada kenyataannya rumah disita bank karena hutang ibu mertua yang tidak bisa dilunasi.
Semenjak ibu mertua tinggal disini, dia meminta agar saya berhenti menggunakan ART.
Menurutnya, saya harus bisa mengurus semuanya sendiri. Mengurus rumah 2 lantai, suami dan 2 orang anak yang masih kecil kecil dengan kondisi saya sedang hamil anak ke 3. Saat itu usia kandungan saya 5 bulan.
Saya bertengkar dengan suami saat itu. Suami menyuruh saya nurut dengan ibunya, sedangkan saya sangat butuh ART untuk bantu saya mengurus semuanya. Sampai akhirnya saya mengalah dan harus mengurus semuanya sendiri.
Bukan hanya masalah ART yang ibu mertua urus, tapi juga masalah barang barang pribadi saya seperti baju, makeup, sepatu dan tas. Dia merasa tersaingi dengan barang yang saya punya. Dia memakai barang barang bahkan beberapa kali menjual tas milik saya tanpa meminta ijin kepada saya.
Saat saya tanya alasannya, ibu mertua saya justru memaki saya karena tidak sopan. Dia bilang semua seisi rumah ini milik anaknya (suami) jadi ibu mertua saya juga berhak atas semuanya.
Padahal pada kenyataannya barang barang yang saya punya murni dari uang orangtua saya. Selama ini saya tidak pernah dibelikan atau meminta dibelikan barang oleh suami saya. Jangankan barang, nafkah pun saya yang membiayai.
Suami marah saat itu ke saya. Katanya saya tidak menghormati ibunya. Katanya saya istri durhaka. Katanya saya terlalu pelit dan perhitungan. Dia marah dan bentak bentak saya di depan ibunya.
Saya diam. Diam saya saat itu karena saya masih menghormati suami dan keluarganya.
Saat itu hampir 1 minggu suami memilih tidur memisah dengan saya dan mendiamkan saya. Dia tidur di kamar anak anak, sedangkan saya tidur sendiri dengan kondisi hamil 8 bulan. Setiap malam saya menangis. Saya menangis karena sikap suami saya dan ibu mertua saya. Dari lahir sampai saya umur 17 tahun, orangtua saya tidak pernah sekali pun membentak saya.
Saat itu suami pulang kuliah dengan kondisi mabuk di antar temannya.
Paginya, ibu mertua memaki saya. Katanya, saya istri tidak berguna. Istri yang tidak bisa mengurus suami dengan baik. Istri yang tidak mau melayani suami dengan baik makannya suami saya mabuk mabukan.
Padahal saya selalu berusaha menjadi istri yang baik untuk suami. Saya selalu melayaninya dengan sepenuh hati. Saya selalu mencoba menjadi wanita terbaik di hidupnya.
Saat saya baru melahirkan anak ke 3, tiba tiba ibu mertua meragukan kalau cucunya itu bukan anak kandung suami saya. Dia mendesak suami saya untuk tes DNA anak kita yang baru saja lahir belum ada 1 hari. Katanya, anak ke 3 kami tidak mirip dengan suami saya. HAHA!
Jelas jelas anak ke 3 mengikuti wajah keluarga saya. Orangtua dan saudara saya yang lain pun mengakui kalau anak ke 3 saya dan suami mirip muka ibu saya.
Saat itu saya menangis. Saya marah, sangat marah. Saya bilang ke suami kalau ibunya keterlaluan. Tapi, justru suami menyalahkan saya. Dia juga menanyakan pada saya apakah itu benar benar anaknya. Makin menjadi tangisan saya. Bahkan suami saya sendiri tidak mempercayai saya. Jelas jelas selama ini saya hanya berhubungan badan dengan dia.
Orangtua saya peka. Mereka menanyakan ada apa dengan saya. Awalnya saya berusaha menutupinya tapi insting seorang ibu tidak bisa dibohongi. Akhirnya, saya menceritakan semua pada orangtua saya. Mereka marah juga. Begitu marah mengetahui cucunya diragukan. Seketika itu hubungan suami dan orangtua saya mulai merengang begitu juga dengan keluarganya. Sampai belum lama ini kembali berbaikan.
Singkatnya, kemarin adik ipar saya minta uang 2,5 juta ke ibu mertua. Katanya untuk studytour ke Jawa Timur. Kondisinya ibu mertua tidak punya uang begitu juga dengan ayah mertua.
Minta ke suami saya juga sama. Suami tidak ada uang sebanyak itu. Ibu mertua minta uang 2,5 juta ke saya. MINTA bukan PINJAM
Cara minta uang pun menurut saya tidak sopan. Hanya dengan berbicara “ibu butuh uang 2,5jt. Bagi dong kamu kan paling banyak duit disini” kira kira begitu ucapannya.
Belum saya menjawab dia kembali menemui saya dengan mengatakan “jadinya minta 6jt. 2,5jt buat bayar biaya studytour sisanya buat uang sakunya adik”
Saya hanya bertanya apa uang sakunya adik tidak kebanyakan?
Uang saku 3,5jt untuk ke Jawa Timur bagi saya terlalu banyak. Ditambah lagi semua biaya penginapan, perjalanan dan makan 3x sehari sudah dari sekolah.
Tapi ibu mertua saya mengira kalau saya tidak mau memberikannya uang. Dia kembali marah dan memaki saya. Tapi kali ini makiannya bertamah dengan menuduh saya berselingkuh. Dan anak ke 3 saya adalah anak hasil selingkuh.
Saya benar benar merasa kalau selama ini sudah cukup sabar saya. Saya sudah cukup dipojok pojokan terus. Saya melawan ibu mertua saya. Saya tidak terima kalau anak ke 3 saya dia sebut anak orang lain.
Ayah mertua cuma diam di meja makan. Adik ipar juga masuk ke kamar. Saya dan ibu mertua bertengkar di depan kamar saya. Sampai akhirnya suami saya pulang kuliah.
Dan yang terjadi dia kembali menyalahkan saya tanpa mau mendengarkan awal permasalahan dari sisi saya. Ibu mertua makin menjadi jadi. Dia masuk ke kamar saya dan membanting semua makeup saya yang ada di meja rias. Dia juga membuang koleksi tas saya ke taman belakang. Dia juga membuang sepatu sepatu milik saya ke got depan rumah.
Saya marah. Saya emosi ke suami saya dan ibu mertua. Suami tetap memarahi saya. Dia memaki saya dengan perkataan kalau saya wanita murahan. Ucapan yang begitu menyakitkan dari suami saya.
Sampai akhirnya tetangga datang ke rumah. Mencari tau apa yang terjadi dan berusaha untuk menenangkan saya, suami dan ibu mertua. Berakhir sampai kira kira jam 10 malam. Kita kembali ke rumah. Sebelumnya kita dibawa ke rumah Pak RT untuk menyelesaikan semuanya.
Sampai di rumah, suami masih diam ke saya. Kalau ibu mertua justu semakin mengoceh. Saya bilang akan memberikan uang 6jt ke ibu mertua.
Saat itu juga saya langsung memberikan uang ke ibu mertua. Jumlahnya sama persis seperti yang dia minta. Tapi justru dia melemparkan uang 6jt ke muka saya. Ibu mertua bilang dia tidak sudi pakai uang dari saya.
Lucunya selama ini dia hidup dengan saya, semua yang dia gunakan adalah uang saya.
Saya yang dilempar uang, saya juga yang dimarahi suami. Saya dibentak lagi. Saya dikatai suami lagi. Hampir dia pukul saya, tapi tidak jadi.
Suami keluar rumah. Pulang sekitar jam 2 malam. Masuk kamar, bau sekali alkohol. Ya, dia kembali mabuk.
Dia paksa saya melayaninya. Dia minta berhubungan badan dengan saya. Tapi saya menolaknya. Bukan apa apa, tapi dia sedang mabok. Dia bau sekali alkohol. Saya juga belum bisa melupakan kejadian hari ini.
Suami teriak teriak bentak saya lagi. Anak anak bangun semua. Kebetulan saya tidur dengan anak anak. Dia marah. Dia seret saya dan mengusir saya keluar dari rumah. Dia juga menyuruh saya bawa semua anak anak. Katanya, dia tidak yakin kalau semua anak kita adalah anak kandung dia.
Ibu mertua ikut turut campur. Dia memaki saya lagi. Dia mengusir saya juga. Ayah mertua tidak keluar kamar. Adik ipar juga tidak terlihat.
Saya benar benar pergi. Membawa ke 3 anak saya pagi tadi. Dengan kondisi masih pakai baju tidur begitu juga dengan semua anak saya