Saya dikeluarkan dari universitas karena masalah kesehatan mental. Sebelum saya mulai kuliah, saya sudah merasa khawatir dan selalu berpikir berlebihan tentang dampak bulling yang saya alami selama sekolah terhadap perkembangan kognitif dan kesehatan saya. Dan ternyata itu benar.
Sebanyak apapun saya mencoba untuk menyangkal bahwa saya baik-baik saja dan bullyng itu tidak berarti apa-apa, pikiran bawah sadar saya berkata lain. Pikiran bawah sadar saya menciptakan kondisi baru yang disebut PTSD yang membuat situasi “normal” seratus kali lebih menakutkan karena saya melihatnya sebagai potensi munculnya kejadian buruk seperti yang pernah terjadi. Akibatnya, saya selalu menghindari segala sesuatu, terutama ruang kelas dan teman kuliah.
Pikiran bawah sadar saya menciptakan versi diri baru saya, yaitu seseorang yang terlalu takut untuk menghadapi masa lalu yang buruk sehingga saya selalu melarikan diri darinya (dan jika saya terjebak dalam situasi serupa, saya akan lari dan begitu seterusnya).
Pikiran bawah sadar saya… apa itu bahkan pikiran bawah sadar? Saya selalu merasa seperti berada dalam mode otomatis yang dikendalikan oleh ketakutan-ketakutan yang tidak pernah saya selesaikan yang terlihat tidak masuk akal tapi sangat nyata dan menimbulkan teror dalam pikiran saya, setiap malam, bahkan setelah bertahun-tahun tragedi itu terjadi. Saya lelah hidup seperti ini. Saya lelah memiliki pikiran seperti ini. Saya ingin mengakhiri semuanya. Saya telah mengecewakan kedua orangtua saya. Saya sudah terlalu banyak menghabiskan uang mereka.
Lebih dari 100 juta yang digunakan untuk biaya kuliah saya hanya untuk akhirnya saya keluar.