Obat kemoterapi bernama Taxol (bukan taksi om lain) memiliki senyawa aktif yang disebut paclitaxel, juga disebut PCX. Senyawa ini berasal dari kulit kayu tanaman cemara atau pinus gitulah di Amerika Latin.
Hingga 2019, ilmu pengetahuan modern belum dapat mengidentifikasi rumus kimia dan strukturnya. Namun, mereka masih belum dapat dibuat secara sintetis sepenuhnya. Karena apa? karena atom kiral ada.
Saya juga bingung bagaimana menjelaskan atom kiral, tapi intinya mereka adalah senyawa kimia yang sama secara fisika dan kimia, tetapi [untuk senyawa obat] memiliki aspek biokimia dan farmakologi yang berbeda. Untuk 1 atom kiral, terdapat 2¹ = 2 kemungkinan struktur yang berbeda, misalnya ibuprofen di bawah ini.
Produksi secara kimia akan menghasilkan kedua jenis ibuprofen, tetapi hanya satu ibuprofen yang berkhasiat, sedangkan yang satunya tidak. Telah diketahui bahwa ibuprofen yang satunya tidak berdampak buruk bagi kesehatan, jadi obat yang dijual di pasaran ya mengandung campuran kedua ibuprofen (namanya rasemik / rasemat), tapi hanya setengahnya yang berkhasiat.
PCX memiliki 11 atom karbon kiral yang artinya, secara teoritis, akan ada 2¹¹ = 2048 senyawa PCX dengan orientasi berbeda-beda. Jika PCX diproduksi secara sintetis, ya maka kemungkinan besar ke-2048 senyawa tersebut akan muncul, dan hanya satu yang berkhasiat.
Masalahnya adalah jika sintetis PCX dibuat sepenuhnya buatan, proses pemisahannya menjadi sulit, dan senyawa aspal PCX (asli tetapi palsu) ini dapat memiliki efek farmakologis yang tidak menguntungkan. Teliti ribuan “varian” senyawa ini tidak mungkin. Berbeda dengan ibuprofen, yang memiliki hanya dua varian, penelitian medis masih dapat dilakukan. Contoh lain adalah Tramadol, yang memiliki dua atom C kiral, yang berarti ada empat varian, atau 22 jenis Tramadol. Salah satunya berkhasiat, yang lain bekerja lambat, yang lain tidak berkhasiat, dan yang terakhir adalah yang buruk, yang dapat menyebabkan halusinasi. Mereka semua memiliki karakteristik fisika dan kimia yang sama.
Sampai awal tahun 2000an, PCX yang dijual berasal dari pohon yang diekstrak lalu dimurnikan, dan dijual secara massal. Tahun 2005, bagian pohon yang menghasilkan PCX dicoba dibiakkan secara kultur jaringan, dan tahun 2012an proses ini diperbaiki dengan mengkombinasikannya dengan jamur, agar dihasilkan PCX dengan yield yang lebih tinggi.
Baru-baru ini, ada sekelompok ahli yang bisa mensintesis senyawa PCX secara 100% sintetis. Namun, ya itu tadi, hanya karena para ahli bisa membuat emas sintetis dari reaktor nuklir atau membuat madu secara sintetis, yah ini hanya demi pemenuhan ego saintifik semata. Ketika para ahli dapat membuat emas sintetik di reaktor nuklir, tidak berarti mereka akan membuatnya dalam jumlah banyak untuk dijual. Ini hanyalah sebuah pembuktian, kalau dunia ilmiah mampu melakukannya.
Bicara tentang ekonomi, ya tentu pelaku industri akan mencari alternatif yang prosesnya termurah. Atau, bisa juga berinvestasi besar namun dihasilkan produk secara masif pula. Dan, bioteknologi adalah jawabannya.
Namun, karena senyawa PCX ini diproduksi secara bioteknologi, ya secara prinsip ya Taxol yang digunakan untuk [kemo]terapi penderita kanker, ya in principal termasuk obat herbal atau minimal semi-herbal. Sebetulnya, potensi obat herbal ini masih sangat besar, tetapi ya tentunya diperlukan pemahaman kimia yang baik, agar potensinya dapat dieksplorasi.
Sekian dan terima kasih.