Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar.
Saya melakukan umroh mandiri saat transit dari London ke Jakarta, yang berarti saya mengurus semua sendiri tanpa menggunakan jasa agen perjalanan. Sebelumnya, saya sudah pernah umroh dengan agen, jadi kali ini saya mencoba membandingkan.
Beberapa hal penting untuk dipersiapkan adalah:
Tiket
Saya menggunakan maskapai Saudia dari LGW ke CGK dengan transit di Jeddah. Saudia menawarkan program “Your ticket is your visa”, yang memungkinkan Anda melakukan stopover hingga 4 hari di Jeddah untuk umroh atau wisata. Pastikan transit Anda di Jeddah, bukan Riyadh, karena Riyadh jauh dari Mekah. Dengan cara ini, selain umroh, Anda juga bisa menjelajah negara lain.
Untuk booking tiket, Anda bisa memilih opsi stopover saat membeli tiket. Saya sarankan minimal 2 hari transit jika hanya di Mekah. Harga tiket akan cenderung lebih mahal dengan tambahan hari. Setelah membeli tiket, Anda bisa menambahkan visa stopover (sekitar 100 SAR) dan mendapatkan 1 malam gratis di hotel yang dapat Anda pilih. Pastikan juga memeriksa periode blackout umrah saat musim haji dan jangan lupa ambil Miqat di pesawat.
Transportasi
Setelah tiba di bandara Jeddah, Anda memiliki banyak pilihan transportasi seperti Careem (mirip Grab), Uber, taksi resmi, dan kereta cepat yang langsung menuju pusat kota Mekah. Kereta ini murah dan bisa dibeli online. Untuk grup, taksi resmi atau Uber/Careem lebih disarankan daripada taksi gelap yang calonya berkeliaran di bandara.
Hotel
Meskipun Saudia menyediakan hotel gratis 1 malam, saya memilih mencari hotel sendiri karena pilihan yang disediakan kurang menarik. Ada banyak hotel di sekitar Ring 1 dekat masjid, baik hotel jaringan internasional seperti Accor (Pullman Zamzam, Movenpick) atau hotel lokal. Harganya mirip dengan Jakarta, dan banyak hotel memiliki kapasitas kamar hingga 3-5 orang. Jika Anda memiliki poin loyalitas hotel, Anda bisa menukarnya untuk menginap gratis. Hampir semua hotel menyediakan shuttle ke masjid.
Makan dan Belanja
Di sekitar masjid, ada banyak mall dan rumah makan seperti Albaik (meski menurut saya agak overrated). Starbucks dan kafe lainnya juga banyak tersedia.
Ibadah
Jika ini adalah pertama kalinya Anda, ada banyak video atau aplikasi (seperti BekalUmroh) yang bisa membantu. Di Saudi, Anda juga bisa memesan mutawif harian atau mengikuti rombongan Indonesia di pelataran Ka’bah.
Rute saya adalah: tiba di Jeddah, naik taksi ke Mekah, menginap di Mekah, beribadah di masjid, sesekali berbelanja dan ngafe, lalu kembali ke bandara dengan kereta cepat.
Biaya: Tiket sekitar 6-10 juta PP, hotel sekitar 1-3 juta per malam, dan biaya lainnya mirip dengan di Indonesia.
Kelebihan: Bebas dan biaya lebih murah. Kekurangan: Sendirian (saya biasanya bergabung dengan rombongan Indonesia untuk mendapatkan teman baru) dan mungkin kurang familiar dengan prosesi umrah jika belum pernah. Jadi, perlu banyak belajar.