Film Parasite memang sangat menarik bukan hanya dari segi alur ceritanya, tetapi juga dari simbolisme yang melimpah sepanjang durasi film ini. Ayo kita telusuri berbagai makna tersembunyi yang dapat kita amati dalam film ini.
Buah Peach
Dalam film Parasite, ada adegan menarik yang melibatkan buah peach. Adegan ini terjadi ketika keluarga Kim menjebak ART lama yang kaya dan ternyata alergi terhadap buah peach. Dalam sebuah wawancara, Bong bercerita bahwa ide buah peach ini datang dari pengalamannya melihat temannya yang benar-benar alergi terhadap buah peach. Meskipun buah peach terlihat enak dan indah, namun di tangan Bong, buah ini bisa menjadi senjata untuk menjebak orang lain. Ini adalah sebuah satir yang brilian dari Bong, di mana sesuatu yang indah juga bisa menjadi mematikan.
Batu Keberuntungan
Masih ingat kan dengan teman anak laki-laki keluarga Kim yang memberikan mereka sebuah batu yang katanya bisa membawa keberuntungan? Dan ternyata, setelah itu mereka mendapatkan ‘keberuntungan’ meskipun dengan cara yang curang. Namun, pada akhirnya batu tersebut malah digunakan sebagai senjata untuk memukul kepala si anak laki-laki miskin dan semuanya menjadi berantakan.
Bong bilang di Korea masih banyak yang percaya takhayul seperti itu dan dalam film ini, dia tampaknya ingin mengatakan dengan sinis bahwa hal seperti itu hanyalah omong kosong. Batu tersebut bisa saja membawa keberuntungan atau menjadi benda terkutuk yang membawa malapetaka, atau mungkin sebenarnya tidak memiliki makna apa pun.
Garis Pemisah Antara Si Kaya dan Si Miskin
Apakah kamu ingat dengan percakapan pasangan kaya di sofa? Sang suami mengatakan kepada istrinya bahwa kadang-kadang Pak Kim, sopir mereka, suka melanggar batas dan ikut campur. Selain itu, film ini juga beberapa kali menyoroti perbedaan antara orang kaya dan orang miskin, menggambarkan bahwa mereka hidup dalam dunia yang berbeda.
Tangga
Tangga menjadi salah satu elemen yang menarik dalam film ini. Film ini menggambarkan bagaimana perjuangan dan impian seorang miskin yang berusaha keras naik ke tangga yang sama dengan orang kaya, namun tetap saja si miskin tidak mampu mengejar orang kaya yang berada di atas tangga tersebut.
Perbedaan antara tangga di rumah orang kaya dan tangga di rumah orang miskin sangat jelas terlihat. Orang kaya harus naik tangga untuk masuk ke rumahnya, sedangkan orang miskin harus turun tangga untuk masuk ke rumahnya. Ketika mereka pulang dari rumah orang kaya yang tiba-tiba pulang, kita dapat melihat mereka terus turun tangga untuk pulang, seolah-olah mereka tidak pantas dan dipaksa untuk kembali ke habitat mereka. Jika mereka tidak jatuh secara konyol dari tangga saat mengintip pembantu lama yang bertemu suaminya di bunker, mereka tidak akan mengalami kesialan beruntun selanjutnya.
Ponsel
Pada awal film, kita melihat bagaimana keluarga Kim berusaha mencari sinyal wifi agar mereka dapat menggunakan aplikasi chat. Kemudian, kita mengetahui bahwa mereka mendapatkan pekerjaan melipat kotak pizza. Di adegan berikutnya, ART yang sudah lama bekerja di rumah mereka mengetahui rahasia mereka dan merekamnya menggunakan ponsel, lalu mengancam keluarga Kim akan mengirim video tersebut kepada orang kaya. Lucunya, benda yang seharusnya menjadi alat untuk bertahan hidup bagi mereka justru menjadi ancaman. Ini adalah contoh dualisme benda yang diceritakan oleh Bong.
Sudut Pengambilan Kamera
Selain objek, Bong juga memakai sudut pengambilan gambar tertentu sebagai simbolisme.
Misalnya, pada awal film, kamera mengarahkan perhatiannya pada permukaan jalan yang kemudian turun untuk menyoroti tokoh utama kita. Ternyata, tokoh utama tersebut tinggal di rumah yang menunjukkan betapa miskin dan terpuruknya mereka. Selanjutnya, kamera sering kali menyoroti keluarga miskin ini dari atas, menempatkan mereka dalam posisi yang lemah.
Saat rumah keluarga Kim terendam banjir, kamera mengambil sudut tertinggi yang menunjukkan bahwa mereka sedang berada di titik terendah dalam hidup mereka.
Di adegan berikutnya, ketika tokoh utama pertama kali memasuki rumah orang kaya, kamera mengambil gambar dari sudut bawah dengan pencahayaan yang terang, menunjukkan bahwa tokoh utama sedang memulai perjalanan menuju masa depan yang lebih baik.
Judul Film ‘Parasite’
Siapa yang menjadi parasit di sini? Apakah orang kaya yang hidupnya tidak mau repot dan selalu membutuhkan bantuan orang lain, ataukah orang miskin yang diam-diam bersenang-senang ketika tuan rumah tidak ada? Tentu saja, orang miskin adalah parasitnya, hehe. Keluarga Kim tidak memiliki pekerjaan tetap selain melipat kotak pizza, padahal mereka memiliki keterampilan dan tinggal di bawah tanah yang bau, sering kali dikencingi oleh orang mabuk. Seperti kue di atas meja, begitu ada kesempatan, mereka akan mendekati orang kaya dan menikmatinya dengan cara yang curang. Ketika hampir ketahuan oleh pemiliknya, mereka menyelinap di bawah meja dan keluar seperti kecoa. Seperti yang dikatakan oleh orang kaya, mereka bau, yang bahkan mereka tidak sadari karena sudah melekat pada mereka.
Jadi, adegan fogging di rumah keluarga Kim sebenarnya memiliki makna bahwa mereka tinggal di tempat yang kotor dan bau, persis seperti serangga parasit.
Gisaechung
Parasite jika dalam bahasa Korea adalah Gisaechung. Nah, ada semacam easter egg di sini. Jika kita perhatikan seksama nama dari setiap anggota keluarga Kim seperti mengarah pada kata Gisaechung (parasit).
Kim Ki Woo
Kim Ki Jung
Kim Ki Taek
Kim Chung Sook
Makanan Si Kaya
Adegan ini terjadi ketika keluarga Park membatalkan liburan mereka dan istri Park menelepon ibu Kim untuk meminta dimasakkan Ramdon (ramyeon udon).
Ternyata, ada pesan satir yang terkandung dalam makanan tersebut. Ramdon ini terdiri dari mi instan yang biasanya dikonotasikan dengan makanan orang miskin, namun dicampur dengan daging steak yang mahal. Hal ini merupakan salah satu cara Bong untuk menggambarkan kesenjangan sosial. Bong mengatakan bahwa nyonya Park dengan sombongnya menambahkan daging steak karena tidak tega melihat anaknya harus makan mi instan yang murah. Sungguh sombong sekali.
Suku Indian
Da Song, seorang anak yang kaya, sangat menyukai segala hal yang berhubungan dengan suku Indian. Jika kamu belum tahu tentang sejarah suku Indian, mereka adalah penduduk asli benua Amerika sebelum kedatangan bangsa Eropa yang menjajah mereka, merebut tanah mereka, bahkan melakukan genosida terhadap mereka. Hal ini mirip dengan cerita keluarga Kim yang masuk dan menginvasi rumah keluarga Park (bahkan di adegan puncaknya, si ayah kaya dibunuh oleh si miskin, seperti yang dilakukan oleh orang Eropa yang hampir membuat suku Indian punah).