Apakah ada organ baru yang ditemukan di tubuh manusia?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Sejumlah ahli di Institut Kanker Belanda menemukan organ baru di tubuh manusia yang berada di persimpangan hidung dan tenggorokan. Dari hasil pemeriksaan mereka melihat satu set kelenjar yang mempunyai panjang sekitar 3,9 cm.
Organ baru di tubuh manusia ini diberi nama sebagai kelenjar ludah tubarial sesuai dengan lokasi kedekatannya dengan benjolan yang dikenal sebagai torus tubarius.Penemuan langka ini diperoleh oleh pembedahan yang dilakukan ilmuwan terhadap mayat pasien kanker prostat di rongga hidung. Dan mereka terkejut atas hal tersebut.
Kelenjar ludah tubarial ini berukuran kecil dan hanya bisa diamati melalui mikroskop. Tak hanya terdiri dari satu organ, tapi kelenjar ini terdapat lebih dari 1.000 yang tersebar di mukosa.
“Orang-orang memiliki tiga set kelenjar ludah yang besar, tapi tidak di sana. Sejauh yang kami tahu, kelenjar ludah atau mukosa di nasofaring berukuran kecil secara mikroskopis dan lebih dari 1.000 tersebar merata di seluruh mukosa. Jadi bayangkan, betapa terkejutnya kami ketika kami menemukan ini,” ujar salah satu ilmuwan yang juga ahli onkologi radiasi, Wouter Vogel.
Peneliti memperkirakan kelenjar ini berfungsi untuk melembapkan tenggorokan bagian atas di belakang hidung dan mulut. Penemuan ini penting untuk pengobatan kanker demi mencegah radiasi di area kelenjar ludah karena dapat memengaruhi kualitas hidup. Radiasi di area ini dapat membuat pasien kesulitan makan, menelan, dan berbicara.
Peneliti pun memeriksa catatan lebih dari 700 pasien kanker dan menemukan semakin banyak radiasi di area tersebut, semakin banyak efek samping yang diterima.