Saya jawab berdasarkan pengalaman saja.
Setahu saya rokok mempengaruhi kesuburan pria dan wanita,tapi sejauh ini saya belum pernah bertemu dengan pasangan perokok yang mempunyai anak bertubuh pendek.Yang saya temui anak anak bertubuh pendek turunan saja dari orangtua mereka yang memang bertubuh pendek,entah itu sama sama pendek atau salah satu dari orangtua mereka yang bertubuh pendek.
Sewaktu muda saya tinggal di lingkungan yang hampir rata rata perokok baik pria juga wanita,bahkan anak kecil juga tidak dilarang merokok,andaipun ada larangan lebih kepada takut rokoknya habis saja bukan sebab kesehatan.Slogannya jaman itu “Kalau tidak merokok bukan laki laki”.Makanya waktu pertama kenal Suami agak aneh sebab beliau tidak merokok.
Saya tinggal serumah dengan paman adik ibu saya,mereka pasangan perokok berat setiap hari habis 2 bungkus rokok Gudang garam Surya isi 12 batang,sudah seperti cemilan saja bahkan kalau mau ke wc juga harus merokok katanya biar baunya kurang.katanya kalau tidak merokok mulut tidak enak terasa asam.
Apalagi kalau ada acara keluarga asap rokok sudah seperti asap barbeque saja,nempel baunya kemana mana dan seperti itulah lingkungan kami tumbuh anak anak juga cucu cucunya.
Sangat bersyukur bahwa tidak ada yang menjadi bogel; semua orang tumbuh sewajarnya.Alhamdulillah, hanya dua orang dari kami yang masih muda tetap merokok. Mereka biasanya merokok di tempat terbuka saat ada anak kecil di dalam ruangan.
Selain itu, orang-orang di lingkungan saya sekarang jarang merokok, kecuali di tempat tertentu.Kampanye pemerintah untuk mengurangi penggunaan rokok mungkin berhasil.
Selain itu, mungkin banyak orang saat ini yang sadar dan peduli dengan kesehatan.