Mari kita awali dengan memahami arti intimidasi atau mengintimidasi menurut KBBI. Intimidasi adalah tindakan menakut-nakuti atau menggertak seseorang atau pihak lain untuk memaksa mereka melakukan sesuatu atau sebagai ancaman. Dari penjelasan ini, kita seharusnya menyadari bahwa apa yang terjadi selama ini adalah tindakan intimidasi yang dilakukan dengan cara yang terlihat manis, dengan tujuan membuat murid patuh terhadap aturan yang berlaku atau setidaknya dalam konteks akademik, agar mereka berada pada jalur yang benar seperti mendapatkan nilai di atas rata-rata, naik ke jenjang berikutnya, atau lulus dengan nilai memuaskan.
Jika ada pertanyaan mengenai “Apakah guru boleh mengintimidasi murid?”, maka jawaban yang paling bijak bagi seseorang yang memiliki hati nurani adalah “Tidak boleh.” Tentu saja tindakan memaksa atau menakut-nakuti, terutama dari seorang pendidik, akan berdampak buruk bagi dirinya sendiri, reputasinya, orang-orang di sekitarnya, atau bahkan institusinya. Namun, sebaiknya para pengajar atau guru mempertimbangkan kembali untuk tidak menggunakan cara ini dalam mengendalikan suasana di ruang belajar agar lebih kondusif, terutama jika yang dihadapi adalah murid yang sulit diatur. Tindakan intimidasi yang terang-terangan atau terbuka memang tidak dapat diterima, namun jika dilakukan dengan cara yang tepat, maka tidak akan ada intimidasi yang jelas atau dapat dipermasalahkan.
Di kemudian hari atau nantinya, pasti ada yang berpendapat “Sebagai seorang guru tidak boleh mengintimidasi siswanya, karena itu adalah tindakan yang jahat.” Pendapat tersebut tidak salah, namun menurut saya pribadi, itu masih belum lengkap. Karena pada kenyataannya, kita harus melakukan hal yang berbeda dengan intimidasi, yaitu menjadi lebih lembut terhadap murid. Namun, yang perlu diwaspadai adalah tidak semua murid memahami niat baik guru untuk bersikap lembut guna menghindari masalah seperti laporan dari orang tua atau keluhan dari murid. Namun, menjadi terlalu lembut tanpa memiliki kontrol atau kendali atas kelas yang kita ajar juga bisa menjadi masalah, karena tindakan kita bisa menjadi pisau bermata dua: memberikan keuntungan di satu sisi dan masalah di sisi lain di masa depan. Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang masalah ini, silakan cari informasi yang banyak beredar di internet.