Menurut saya, rasa bosan dalam hubungan adalah hal yang wajar dan tidak ada hubungannya dengan gender. Baik pria maupun wanita bisa merasa bosan. Namun, saya akan berbicara dari sudut pandang pria berdasarkan pengalaman saya. Saya pernah menjalin hubungan serius dua kali, dan dalam kedua hubungan tersebut, saya juga pernah merasa bosan. Namun, karena saya benar-benar menyukai pasangan saya, biasanya saya hanya butuh waktu tidak bertemu untuk sementara, dan pada akhirnya rasa rindu akan muncul kembali.
Sebaliknya, mantan saya (dari sudut pandang wanita) juga mengaku merasa bosan dengan saya. Namun, bedanya, dia tidak merasakan rindu sama sekali, meskipun sudah lama tidak bertemu atau berkomunikasi, yang akhirnya berujung pada permintaan untuk putus.
Dari sudut pandang saya sebagai pria, rasa bosan bukan berarti saya bosan dengan orangnya, tapi lebih pada rasa jenuh. Seperti makan makanan yang sama setiap hari—kalau dibilang tidak bosan, justru itu yang aneh. Pada tahap awal hubungan, saat perasaan masih menggebu-gebu dan ekspektasi masih tinggi, rasa bosan ini pasti akan datang. Namun, ketika hubungan sudah berlangsung lama, apalagi setelah menikah, biasanya hubungan akan lebih beralih dari cinta yang menggebu-gebu menjadi lebih seperti hubungan keluarga yang lebih stabil.