Apakah rakyat Indonesia mengerti konsep utang sebuah negara?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Mungkin banyak yang menganggap utang negara sama seperti kita berutang di warung. Misalkan kita membeli pasta gigi di warung, yang notabene menjual kebutuhn primer dan barang cepat habis saat digunakan, kita tidak memiliki aset sehingga tidak mendapatkan laba. Kemudian apabila anda berhutang ke bank untuk membangun rumah, utang tersebut dibukukan menjadi aset, kamu bisa memiliki aset karena rumah tersebut dalam beberapa tahun ke depan mengalami kenaikan harga.
Sehingga untuk mendapatkan aset rumah anda, anda membutuhkan utang bank, sehingga utang berubah menjadi aset. Sama seperti negara ataupun perusahaan, yang membutuhkan utang untuk bisa memiliki aset misalkan membangun tol. Jalan tol itu nantinya juga bisa dijual lagi atau divestasi ke investor dengan nilai yang menguntungkan. Bahkan untuk beberapa kasus, perusahaan dan negara tidak akan menghentikan utang karena melalui utang ada stimulus yang baik misal memperbesar produktivitas, memperbesar kapasitas dll.