Negara Barat biasanya merujuk pada demokrasi, kebebasan berbicara dan hak asasi manusia. Sedangkan Rusia lebih senang menggunakan konsep Eurasia ketimbang Barat atau Timur.

Rusia menyebutkan bahwa tatanan dunia berdasarkan aturan harus dijalankan secara universal. Dus, Rusia telah membentuk organisasi Persekutuan Negara-Negara Merdeka (CIS) beserta organisasi pakta keamanan (CSTO) dan ekonomi (EAEU),  anggotanya merupakan negara pecahan Uni Soviet. Ada pula Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), yang terdiri dari negara pecahan Uni Soviet, Tiongkok dan India sebagai anggota tetap.

Konon, Rusia sedang melobi dengan negara ASEAN untuk ikut kerangka kerja sama Eurasia

Ada kalanya pada tahun 2016 dan tahun 2019, Xi Jinping menghimbau negara-negara Asia untuk saling bertukar dan belajar peradaban satu sama lain. Salah satunya, Tiongkok menyebutkan kejayaan peradaban Arab atau Islam yang melakukan terjemahan karya-karya bangsa Romawi dan Yunani kuno, ilmu matematika Arab, serta penemuan sistem angka numerik oleh bangsa India.

Di situs tersebut tertera pernyataan Karl Marx bahwa penemuan kertas dan bubuk mesiu merupakan hadiah terbesar dari bangsa Tiongkok untuk dunia. Sebelum abad kedelapan belas, Tiongkok berkontribusi terhadap 36% PDB dunia dan India sebesar 27% PDB.

Bahkan di artikel tahun 2019, Xi Jinping mengagung-angungkan Belt and Road, peradaban jalur sutra, serta peradaban Asia yang membentang dari Sungai Euphrate, Sungai Gangga, Sungai Kuning, hingga Sungai Yangtze yang merupakan awal dari basis kehidupan pertanian dan pemukiman, yang membentuk peradaban kemanusiaan.

Artikel tahun 2020 bertajuk bahwa integrasi ekonomi merupakan tren jangka panjang Asia, Tiongkok disebut-sebut sebagai motor penggerak ekonomi dunia.

Itu sebenarnya konsep yang ditemukan oleh ilmuwan India. Awalnya dinamakan Indo-Asia-Pasifik, namun dipersingkat jadi Indo-Pasifik untuk memudahkan penyebutan.

Menurut saya sih, konsep Barat, Timur, dan Selatan secara politis sudah tidak relevan setelah Perang Dingin berakhir. Meskipun pada kenyataannya, negara Timur berganti konotasi dari yang awalnya Uni Soviet menjadi Republik Rakyat Tiongkok.