Banyak laki2 yg ketika sdh menikah memperlakukan istrinya sbg ‘property’ atau ‘trophy’nya. Mrk merasa sbg suami berhak melakukan apapun thd istrinya, dan sang istri hrs nurut kpdnya, melayani apapun itu.
Akibatnya, dia hanya menjalankan rumah tangga dari sudut pandangnya sendiri, tanpa mempertimbangkan pendapat istrinya. Mrs. percaya bahwa karena dia telah memberi nafkah kepada keluarga, istri harus memberikan pelayanan dan pengabdian sepenuhnya. Berjalan bertahun2, akibatnya suami hanya menuntut dilayani, tpi tdk melayani sang istri.
Ketika mereka masih berpacaran, istri hanya berfungsi sebagai pelayan, bukan lagi sebagai kekasih. Perhatian dan canda tawa yang dulu ada sudah tidak ada lagi. Istri harus selalu siap kapan pun suami butuh berhubungan seks, jadi itu hanya tanggung jawab istri.
Lantas, salahkah jika sang istri kemudian jatuh hati pd seseorang yg memberinya perhatian ?
Utk para lelaki, ingatlah .. istri itu manusia .. bukan property. Sbg manusia, mrk punya perasaan, perlu perhatian, perlu hiburan, perlu sentuhan dan romansa. Mrk bukan ‘tahanan’ yg hrs selalu memberikan laporan dan dibatasi ruang gerak atau interaksinya. Kalo itu yg kalian lakukan, kemudian ada pria lain yg memberikan perhatian shg istri berselingkuh – salah kalian sendiri. Bayangkan jika kalian sendiri yg selama bertahun2 diperlakukan hanya sbg property …
Pasti kalianpun akan melakukan hal yg sama, i.e. akan jatuh hati apabila ada orang lain yg lebih memberikan perhatian dan perlakuan yg baik kpd anda.