Bertanya pada diri sendiri. Mungkin aneh untuk dilakukan jika tidak pernah, namun untuk saya ini efektif. Pertanyaan-pertanyaan seperti, siapa aku? Dan berkembang hingga pertanyaan-pertanyaan lain hingga apa yang aku sukai, apa yang aku inginkan.
Siapa aku, dimana aku, dan lebih bagus jika di tulis karena dapat di ulas kembali.
Coba liat dari kacamata orang lain. Mungkin bisa saja itu menyakitkan, tapi kita bisa tau bagaimana diri kita dari orang lain. Pasti tidak semuanya buruk kok. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan.
Kita tidak dapat memaksa orang lain untuk melihat kita seperti yang kita inginkan karena sudut pandang kita yang berbeda. Namun, setidaknya kita dapat belajar banyak dari mereka tentang diri kita dan menjadi orang yang lebih baik, bukan untuk mereka yang membenci atau tidak menyukai kita, tetapi untuk kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita yang mendukung kita.
Itu mengajarkan kita untuk menerima kekurangan kita dan memperbaiki apa yang kita miliki. Mengetahui diri sendiri kadang-kadang lebih sulit daripada menilai orang lain. Mengetahui banyak hal tentang diri kita sendiri juga menantang.
Coba tulis sesuatu untuk diri kita, seperti surat(?). Itu membuat kita harus keluar dari diri kita dan melihat dari sudut yang lain, mungkin saja sulit. Bisa coba menulis untuk diri kita di masa lalu, atau untuk kita di masa depan, dan kita di masa kini. Dengan begitu kita jadi bisa melihat diri kita dari sudut yang berbeda.
Dari situ kita mungkin bisa menemukan apa yang sebenarnya kita inginkan.
Dan saya menemukan bahwa saya ingin bahagia. Setiap hal kecil yang saya lihat, dengarkan, atau rasakan dapat membuat saya merasa cukup. Karena itu, saya ingin melakukan hal-hal yang membuat saya merasa bahagia. Bagaimana caranya? Setiap individu memiliki karakteristik unik. Selama itu tidak berdampak negatif pada orang lain, saya akan melakukan apa yang saya inginkan dan mengejarnya.