Untuk memulai, saya ingin menanyakan seberapa parah diskriminasi di Indonesia.
Beberapa orang berbicara tentang Ahok sebagai chindo dan kristen. Apakah semua minoritas dilayani dengan cara yang sama? Apakah setiap hari minoritas kita dilecehkan dan dihina? Bukankah begitu?
Ketidak-diskriminasi lebih dari sekadar diskriminasi. Saya tidak mengatakan bahwa diskriminasi tidak ada; ada, tetapi tidak sehebat itu.
Jika ada diskriminasi, komentar hujat langsung muncul, dan jika jalan bareng berkumpul dengan orang dari berbagai etnis secara damai, tidak ada yang heboh. Akibatnya, kesan seperti diskriminasi sedang parahnya, padahal sebenarnya tidak.
85% klien saya adalah Chindo, dan saya hanya pernah mendengar kata-kata rasis. Tidak ada yang merendahkan seperti “oh, China dia kaya”, dan kami juga adil kepada mereka, karena hasil audit kami murni disebabkan oleh faktor-faktor di luar status agama dan etnis kami, meskipun kami semua Pribumi dan Muslim.
Begitu juga dengan agama, saya kadang-kadang diskriminatif. Saya tidak mengerti saat itu, karena saya masih anak kecil dan fanatik. Tapi saya ingat lagi bahwa jumlah orang yang saya maksud hanyalah dua dari ratusan orang selama tiga puluh tahun.
Saya tidak mengatakan bahwa diskriminasi tidak ada; sebaliknya, saya mengatakan bahwa diskriminasi ada dan jelas harus dihapus, meskipun tingkatnya rendah.
Begini jawaban pertanyaan mu:
- Karena saya sendiri minoritas, saya ajak juga semua minoritas di Indonesia agar tidak playing victim dan menaikkn isu2 diskriminasi untuk apapun itu karena itu jarang terjadi dan itu tindakan yg tidak dewasa apalagi isu yg terjadi pda orang lain bukan pada dirimu sendiri. Buatlah situasi yg positif dg mencoba berbuat dan bertindak yg membangun karakter seseorang..
- Hindari dan perangi pikiran: saya paling benar lo minoritas aneh sendiri lo menyimpang, dll. Apa yg benar di matamu ternyata bisa saja salah berjalannya waktu. Jadi open lah dg hal2 baru terutama dari orang yg berbeda
- Di sisi lain saya mayoritas saya coba mikir kalau hidup kita gak sendiri. Kalau saya hidup dg sesama saja mungkin gak saya bisa hidup enak? Apa bisa di dunia ini sama semua tidak ada minoritas? Mustahil bukan,
- Memang saya mayoritas dari sisi agama tapi di sisi lain saya minoritas dari segi pekerjaan, berat badan, jalan pikir, dll. Jadi menghargai minoritas sama dg menghargai diri sendiri.
Terakhir saya hanya bisa berharap dan berdoa agar diskriminasi nol, meski mustahil tapi tidak ada salanya berharap hehehe ✌️