Rumah tempat saya dibesarkan adalah rumah yang sekarang saya tempati.
Propinsi Riau adalah salah satu daerah Sumatra. Dia mengatakan bahwa daerah tersebut dulunya adalah hutan gambut yang luas yang dipangkas habis untuk mendirikan pemukiman warga.
Gambar hanya sebagai ilustrasi
Rumah tersebut, kami menyebutnya rumah di Pekan adalah rumah pertama dari puluhan rumah lainnya, terletak di samping lahan kosong yang ditumbuhin 1 pohon. Saya tidak tau nama pohon tersebut, dulu waktu kecil saya suka main disitu. Sekarang pohon tersebut sudah tumbuh tinggi dan besar. Ngga ditebang walaupun kanan kirinya dibangun ruko dan warung liar.
Balik ke cerita hal janggal apa aja yang terjadi di rumah saya, jujur ada banyak.
Kalau dilihat secara kasat mata, dari depan dan samping, rumah saya terlihat normal seperti rumah di sekitarnya. Namun bagi yang “bisa melihat”, dikatakan bahwa di atas rumah saya merupakan jalan tolnya para demit.
Image belongs to VintageArtRealm
Saya ceritakan detail dari tiap ruangannya. Rumah tersebut terdiri dari taman, garasi, 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, ruang keluarga, ruang makan, dapur, gudang dan tempat jemur pakaian.
- Kamar ortu
Kamar ortu saya ini, sering ada kejadian ganjal. Seperti lemari baju yang suka kebuka sendiri, ada suara berisik dari dalam lemari, ac kamar yang ngga pernah dingin (bahkan ketika di setting 16°), sampai seringnya bermimpi buruk ketika tidur di kamar tersebut.
Anehnya adalah orang yang diganggu selalu berjenis kelamin pria. Untungnya ayah saya adalah tipe orang yang pemberani, sehingga tidak gampang untuk ditakut-takuti. Malah seringnya menantang balik mereka-meraka ini untuk menampakkan dirinya.
Kalau saya sendiri, setiap tidur di kamar tersebut selalu tidak bisa tidur dengan nyenyak. Setiap tengah malam selalu kebangun dan mendengar suara ayunan putih yang bergerak “krek krek kreek”. Padahal tidak ada yang memiliki ayunan putih di sekitaran perumahan saya.
Ntah kenapa saya selalu mendapatkan sebuah visualisasi ayunan putih di bagian taman rumah. FIY, kamar ortu terletak di bagian depan membelakangi taman depan.
Seorang teman ayah saya, yang kebetulan bisa melihat hal gaib mengatakan kalau dulunya pernah ada janin bayi yang dikubur hasil dari hubungan di luar nikah di taman rumah saya. Karena ortu saya ngga percaya, ngga ada tindakan seperti pembongkaran untuk membuktikan perkataan teman ayah.
- Kamar saya dan adik saya
Terletak dibagian belakang dekat dengan tempat jemuran dan ruang keluarga, disamping ruang makan. Dulunya sebelum dibangun, belakang kamar saya adalah tanah luas yang ditumbuhin pepohonan, salah satunya pohon belimbing.
Pernah suatu waktu, ketika adik saya terbangun dari tidur siang, adik saya melihat dari jendela kalau ibu saya sedang berdiri dalam diam membelakangi adik saya di bawah pohon belimbing. Ketika dikroscek, saat itu ibu saya sedang berada di kamar ortu.
Adik saya ini adalah orang yang paling sensitif di antara anggota keluarga yang lain, yang kedua adalah saya. Sensitif di sini bukan memiliki kelebihan sixth sense ya yang bisa melihat yang tak kasat mata, tapi bisa merasakan energi/aura yang ngga enak di suatu tempat.
Hal janggal yang sering kami alami adalah sering mendengar suara “duk duk duk” di dalam lemari pakaian, mirip seperti di kamar ortu. Dan saya pernah beberapa kali mengalami ketindihan ketika kasur menempel di lemari pakaian saya.
Lemari pakaian di rumah saya itu sangat besar dan tinggi, diletakkan di dalam tembok yang menjorok ke dalam. Sudah ada dari awal rumah tersebut dibangun.
Gambar hanya sebagai ilustrasi
Yang paling sering mengalami kejadian aneh adalah ibu saya. Tiap kali ibu saya tidur di kamar saya, ibu saya sering diganggu seperti dicolek dan dipukul oleh tangan tak kasat mata, hingga diperlihatkan dalam mimpi ada 2 pasangan sejoli sedang berdiri di dalam tembok kamar saya disisi lemari pakaian.
- Kamar mandi
Ada 2 kamar mandi di rumah saya, dibagian depan dan belakang rumah. Di saat orang lain senang melakukan aktivitas “me time”nya di kamar mandi, saya paling ngga bisa berlama-lama di dalam kamar mandi tersebut. Sampai sekarang saya ngga tau alasannya kenapa. Kalau udah di dalam kamar mandi, bawaannya pingin segera keluar.
- Ruang makan
Ruang makan terletak dibagian tengah rumah, diapit oleh kamar tidur, kamar tamu dan ruang keluarga. Di ujung depan ruang makan ditaruh meja komputer dan disampingnya ada ruang kecil tempat ditaruknya tumpukan boneka-boneka koleksi kami.
Gambar hanya sebagai ilustrasi
Biasanya saya dan adik saya bermain game di komputer di waktu senggang. Tapi adik sering cerita kalau saat main komputer sendirian, dia suka mendengar desahan seorang pria dewasa “haaa” dari arah tumpukan boneka-boneka. Makanya sebenarnya dia paling malas sewaktu main komputer sendirian, karena suka diganggu.
Pernah juga ada kejadian sewaktu magrib, di bagian atas meja makan, ortu saya mencium bau busuk yang menyengat secara tiba-tiba, seperti bau telor busuk. Ayah saya seketika mengambil sarung, mengkibas-kibaskan secara cepat ke atas sambil berucap “hehh genduruwo pergi dari sini” dan ibu saya membacakan ayat suci alquran.
Bagi kepercayaan orang jawa, bau busuk menyengat seperti telur busuk yang datang tiba-tiba merupakan pertanda datangnya genduruwo.
- Ruang keluarga
Ruang keluarga sebenarnya adalah ruangan terluas dan paling terang di antara yang lain. Aura ngga enak, ngga saya rasakan di tempat itu. Tapi beberapa kali, saya melihat sekelebat bayangan hitam lewat dari arah dapur.
Ada waktu-waktu tertentu di malam hari, ketika saya berdiri di pintu yang ada sekat nyamuknya ruang keluarga—tempat jemuran, saya mencium bau bunga melati yang menyengat dari arah luar samping rumah. Baunya wangi banget kayak lagi ada di kebun melati.
Padahal di samping rumah ngga ada pohon melati sama sekali, yang ada tanah kosong yang ditumbuhi ilalang dengan 1 pohon besar di tengah-tengahnya. Dan ntah kenapa, ada ketertarikan dan ketakutan yang bergantian saya rasakan ketika menatap pohon besar itu.
- Dapur
Dapur rumah saya juga tergolong besar dibandingkan dapur rumah kebanyakan. Sebenarnya adalah spot paling favoritnya ibu, karena ibu suka masak. Tapi ntah kenapa, bagi saya, tempat ini adalah tempat yang paling saya hindari karena saya merasa ada energi gelap di ruangan ini. Saya juga sering melihat bayangan hitam melintas di dalam dapur ini.
- Tempat jemuran
Kejadian terakhir adalah sebelum kami pindah rumah ke Jawa adalah saya dan adik saya ketika waktu subuh sekitar jam 5 pagi, mendengar suara perempuan sedang bernyanyi di tempat jemuran, bagian atas tembok pagar rumah. Tempat jemuran ini adalah bagian terbuka yang dipepet oleh tembok pembatas samping rumah.
Saat itu saya sedang menaruh pakaian kotor dan tiba-tiba mendengar suara perempuan bernyanyi. Saya lupa lagu apa yang dinyanyikan, namun saya ingat suaranya bagus seperti seorang penyanyi dan jelas dilantunkan karena saat itu jam 5 pagi, ngga ada suara apapun yang terdengar, bahkan suara kokok ayam sekalipun.
Setelah menaruh pakaian kotor, saya segera balik ke kamar dan bertanya ke adik perempuan saya. Apakah dia tadi nyanyi di dalam kamar. Dan adik saya bilang “ngga kok”. Sebetulnya saya percaya dengan perkataannya karena adik saya memang jarang sekali nyanyi di dalam rumah dan kalau diingat-ingat memang arah suaranya berasal dari atas tembok pagar rumah bukan dari dalam kamar kami.
Tapi karena saya yakin mendengar seseorang bernyanyi, makanya saya menjawab “tapi tadi mbak denger ada yang nyanyi”. Trus adik saya berkata “iya, adek juga denger tadi ada yang nyanyi. Kirain mbak tadi yang nyanyi”.
Kemudian saya jawab “ngga” dan kami langsung tatap-tatapan, seolah mengerti apa yang ada dipikiran satu sama lain. Setelah itu selama beberapa hari, kami begadang karena ngga bisa tidur dan ketakutan..
Rumah masa kecil saya ini adalah rumah terfavorit kami selama ini. Walaupun kami sering merasa terganggu dengan hal-hal di luar nulur dan sangat takut ketika di rumah sendirian di waktu malam hari (hanya di dalam kamar saja). Banyak kenangan indah yang kami miliki selama tinggal belasan tahun di rumah ini.
Rumahku adalah istanaku, meskipun yah.. horor.
Ckk ah jadi kangen~
.
.
Tambahan:
Ada selentingan kabar burung sewaktu saya kecil, kalau rumah ini dibangun dengan mengorbankan seekor kepala kerbau dan dikubur di dalam tanah. Jadi mereka masih membawa kepercayaan yang dianutnya kalau pembangunan perumahan ke depannya akan berjalan lancar ketika mengorbankan kepala kerbau.
.
Energi paling ngga enak makin saya rasakan ketika salah satu tetangga belakang rumah meninggal.
Sebelumnya, tanpa bermaksudnya menjelekkan atau menyinggung pihak manapun, keluarga ini menganut kepercayaan dimana jenazahnya (maaf) baru dikuburkan setelah seminggu dinyatakan meninggal. Kata ortu saya, jenazahnya diberi pengawet dan pengharum, kemudian diletakkan di dalam rumahnya yang mana terletak di belakang rumah saya. Rumah kami menempel, hanya dibatasi oleh tembok penyekat.
Semenjak kejadian ini, saya merasakan ada gelombang besar tidak mengenakan yang berasal dari belakang rumah masuk ke dalam rumah saya dan energinya sangat gelap. Rumah saya yang tadinya memang beraura gelap, makin gelap. Rasanya saya semakin ngga betah berada di dalam rumah 😥