Selama lima tahun sebelumnya, saya tinggal di daerah Jakarta Selatan dan mengalami beberapa peristiwa aneh dan tidak masuk akal. Saya meninggalkan rumah keluarga saya pada tahun 2015 untuk tinggal bersama ibu saya—saya perempuan—karena berbagai alasan. Kosan yang kami pilih ini terletak di area Jakarta Selatan dan cukup dekat dengan tempat-tempat umum. Selain itu, harganya relatif murah. Kosnya digabungkan dengan kondisi gedung dua lantai. Di lantai satu, ada delapan kamar yang lebih luas dengan kamar mandi dalam, serta empat kamar mandi luar dan dapur; di lantai dua, ada sebelas kamar, satu gudang, dapur, dan satu kamar mandi luar.
Selain kamar-kamar tsb, ada beberapa ruang ruang kecil yang selalu terkunci dan hanya bisa dibuka oleh si pengurus kos dan selalu dibilang bahwa itu adalah ruangan gudang. Di awal kepindahan kami (saya dan ibu) ingin pilih kamar di bawah tapi ternyata sedang penuh jadi kami dapat kamar lebih kecil di lantai 2 dengan kamar mandi luar. Di kamar kami ada 1 lemari kayu yg tidak bisa dipindahkan, dan memang tidak boleh dipindah.
Di tiga bulan awal, kami masih merasa aman-aman saja. Hanya ada bunyi-bunyi aneh, seperti kayu yang patah dan barang-barang jatuh di dalam lemari, dari luar. Meskipun kami mengira itu hanya tikus, ketika kami memeriksa lemari bersih, tidak ada goresan atau barang jatuh. Selanjutnya, saya mendengar suara dinding yang dipukul-pukul di kamar sebelah setiap kali jam satu malam lewat. Saya menemukan bahwa kamar itu masih kosong dan tidak disewa. Plafon yang mengeluarkan suara seperti ada sesuatu yang bergerak Namun demikian, kami selalu berusaha untuk memikirkan semua hal tersebut.
Dan di bulan ke-4 dan seterusnya mulai muncul kejadian yg sudah tidak bisa kami logika kan lagi. Pernah suatu hari anak perempuan dari penghuni kamar depan yg masih berumur 6th tiba-tiba menangis dan berteriak, saat kami cek dia meringkuk di pojok kamar ketakutan dengan pintu kamar terbuka. Tidak lama ibunya datang dari arah toilet bawah tampak seperti kaget mendengar anaknya berteriak. Ketika ditanya, anak tsb bilang bahwa tadi ada seorang anak laki-laki kurus yg menghampiri dia saat tidur, kulitnya putih (pucat) dan tersenyum.
Akhirnya, dia berteriak dan menangis sambil menuju pojok kamar, dan si anak laki-laki berlari keluar dari kamarnya karena ketakutan. Tidak lama setelah itu, penghuni kamar depan pindah, dan akhirnya kamar itu kosong.
Sekitar pukul dua malam, saat kami tidur, kami terbangun karena suara kursi kayu yang digoyang-goyang dari kamar depan yang baru saja dibangunkan. Karena dia mungkin sudah ngantuk dan capek dengan pekerjaannya, ibu saya menggebrak pintu dengan keras dan berteriak, “BERISIK!” Bunyi kursinya langsung hilang.
Pernah juga suatu malam, kami mendengar suara “duk duk duk duk” dari arah dekat jendela luar ke arah balkon. Seperti ada sesuatu yg melompat dan mengelilingi kamar.
Oh iya soal pengurus kos, sebut saja bu Her, menurut kisah dari beliau, dulunya adalah seorang wanita simpanan pejabat-pejabat di masanya. Dan beliau cerita di tubuhnya sudah ditanam beberapa susuk untuk pemikat lelaki-lelaki hidung belang. Beliau juga menceritakan pantangan dari susuknya, dan jika diberi pantangan tsb maka dia bisa “mati”. Saya dan ibu tidak mengerti kenapa beliau menceritakan hal ini ke kami dan beberapa penghuni kos. Karena topik tsb bukan merupakan topik umum untuk dibicarakan dengan orang lain.
Suatu hari, salah satu penghuni kos lantai 2, sebut saja mbak Yan, pernah memergoki secara diam-diam bu Her sedang meletakkan sesuatu yg diletakkan di piring kecil ke dalam ruangan-ruangan kecil dan gudang. Karena si mbak Yan ini termasuk jenis dari manusia yg kepo. Saat bu Her selesai dari gudang, mbak Yan mengintip gudang dari lubang kunci pintu karena ruangan tsb memang tidak ada jendela. Mbak Yan bilang bahwa dia melihat satu kursi goyang di tengah-tengah ruangan, kemudian terlihat sebuah kaki berbulu yg sangat besar. Karena takut mbak Yan langsung lari kabur. Beberapa hari setelah kejadian mbak Yan ngintip gudang itu, dia bercerita mengalami tindihan setiap malam, dan kemudian ada penghuni kos lantai 2 (mbak Bro) yg kesurupan dan berteriak-teriak melotot ke arah mbak Yan. Setelah itu mbak Yan pulang kampung selama beberapa bulan, dia bilang mau “bebersih” ke leluhur.
Beberapa kali saya jg melihat sekelebat bayangan-bayangan hitam, atau terkadang saya mendengar sayup-sayup suara orang menangis atau tertawa di malam hari jika sedang sendirian.
Sekitar tahun kedua saya dan ibu tinggal di sana, si nenek pengurus kos (bu Her) jatuh sakit secara tiba-tiba dan tidak bisa beranjak dari kasur. Selama beberapa minggu, penghuni kos bergantian merawat bu Her. Namun, setelah beberapa minggu sakitnya mulai aneh, seperti badan bu Her seharusnya sudah tidak sanggup untuk menahan sakit tapi masih “hidup”. Akhirnya keputusan semua penghuni kos, bu Her dipulangkan ke rumah keluarganya. Keluarganya bingung kenapa kondisi bu Her sampai seperti itu lemahnya, karena selama ini anak-anak bu Her merasa bahwa ibunya tidak pernah jatuh sakit dan selalu kuat melakukan aktivitas berat bagi usianya. Dan salah satu penghuni kos, bu Nin tiba-tiba mengatakan bahwa yg terlihat itu bukan bu Her, dan menyebutkan pantangan yg dulu pernah diceritakan bu Her pada semua penghuni kos. Beberapa hari kemudian, kami mendengar kabar bahwa bu Her meninggal setelah diberi pantangan yg diceritakan dulu.
Sejak kabar bu Her meninggal, kondisi kos semakin mencekam. 3 hari setelahnya, semua pintu kamar seperti diketok di malam hari, seminggu kemudian, mbak Yan melihat sosok bu Her di kamar mandi lantai 2. Pernah jg ibu saya saat sedang memasak di dapur dekat kamar mandi lantai 2, ibu mendengar suara bu Her memanggil dari arah kamarnya dulu. Beberapa penghuni kos menceritakan bahwa mereka mengalami tindihan saat malam dan melihat sosok nenek-nenek seperti bu Her dengan rambut acak-acakan memanggil nama mereka.
Kejadian itu berlangsung beberapa bulan hingga akhirnya beberapa penghuni kos tidak tahan dan keluar dari sana. Hingga pernah kondisi kos benar-benar sepi dan penghuni lama yg masih bertahan berusaha tidak keluar dari kamar setelah lewat dari jam 8 malam.
Di suatu malam, saya dan ibu mendengar sayup-sayup suara ramai orang berbicara tapi tidak jelas seperti bergumam dari arah gudang. Keesokan harinya, para penghuni kos saling menceritakan bahwa mereka juga mendengar suara ramai orang berbicara dari arah gudang. Yg ternyata akhirnya kami ketahui dari bu Nin, sejak bu Her meninggal, tidak ada lagi pengurus yg “meletakkan sesuatu” di gudang dan ruangan-ruangan kecil lain. Bu Nin sendiri adalah penghuni kos yg memiliki keistimewaan untuk “melihat”, bu Nin menceritakan jika sesuatu yg diletakkan oleh bu Her adalah sesajen berisi potongan hati sapi/kambing dan bunga-bunga tertentu.
Dengan berbagai macam kejadian aneh yg saya dan ibu alami, kami hanya sanggup bertahan hingga 3 tahun kos di sana. Kami pindah karena kondisi kos sudah tidak kondusif dan mengganggu kenyamanan istirahat kami. Setelah kami pindah, satu persatu penghuni kos jg mulai pergi dari sana. Terakhir kami dengar berita dari bu Nin, kos tsb sudah semakin parah dan sangat tidak kondusif lagi. Kemudian setahun setelah kami pindah, kos tersebut dihancurkan dan dirubuhkan karena suatu alasan yg tidak bisa saya jelaskan.
Maaf jika terlalu panjang dan berbelit-belit, karena ini baru pertama saya ceritakan secara tertulis kepada pihak luar. Saya menjamin bahwa yg saya ceritakan adalah benar terjadi sebagaimana adanya. Terima kasih sudah membaca^^