Untuk kasus saya sendiri, itu benar. Sulit untuk melupakan orang-orang yang pernah hadir dalam hidup saya.
Dua pekan sebelum hari pernikahan saya, mantan saya tiba-tiba menghubungi saya. Meskipun saya benar-benar kesal karena dia berselingkuh setelah saya memberinya semua yang dia butuhkan, saya terus mendengarkan percakapannya dan bahkan menerima ajakannya untuk liburan ke luar kota. dan karena itu, saya sampai mengajukan cuti ke kantor tempat saya bekerja dan berbohong pada calon suami saya jika saya melakukan dinas luar sebelum menerima izin cuti menikah.
Tidak ada keraguan bahwa selama liburan, kami mengulangi aktivitas sehari-hari yang biasa kami lakukan saat masih berpacaran selama tiga hari dua malam.
Mungkin ini karma bagi saya karena saya pernah mencemooh istilah “mantan jatah” dan malah melakukannya pada diri saya sendiri.
Sampai saat ini, saya masih tidak bisa menolak tawaran mantan saya untuk bertemu.