Ke mana arah planet yang tidak terikat dengan bintang?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Planet yang tidak terikat bintang A.K.A planet yatim piatu A.K.A. planet pengembara A.K.A. planet nomad A.K.A. rogue planet A.K.A. free floating planet seperti sebutannya, adalah planet yang tidak mengorbit bintang ✌️. Walau begitu, menurut para ilmuan, planet tersebut terbentuk dengan cara yang sama seperti planet-planet lain yaitu dari sisa-sisa pembentukan bintang.
Jadi… Planet yang tidak terikat bintang A.K.A planet yatim piatu A.K.A. planet pengembara A.K.A. planet nomad A.K.A. rogue planet A.K.A. free floating planet sebelumnya adalah planet yang mengorbit suatu bintang. Namun karena suatu hal misal tabrakan dengan planet lain atau tertarik gravitasi objek lain, planet tersebut terlontar dari bintang induknya. Jadi lah planet tersebut planet yatim piatu, yang mengembara diantara bintang-bintang.
Lalu kemana planet itu pergi?
Seperti kata hukum pertama Newton, suatu objek akan bergerak lurus dengan kecepatan konstan selama tidak ada gaya yang mengubahnya. Diluar angkasa, salah satu gaya yang dapat mengubah arah gerak benda adalah gaya gravitasi. Jadi planet pengembara akan terus mengembara kemanapun gravitasi membawanya. Mungkin dia juga akan mengitari pusat galaksi seperti bintang-bintang. Atau mungkin dia tertarik ke gravitasi bintang lain.
Saat planet tersebut tertarik gravitasi bintang lain, bisa jadi si bintang akan menjadi ibu asuh bagi si planet tersebut, tapi bisa jadi juga si planet kembali terlontar, bahkan membawa planet-planet yang sebelumnya ada disana ikut terlontar menjadi pengembara baru.
Melihat betapa mudahnya sebuah planet bisa terlontar dari bintang nya, orang-orang percaya kalau jumlah planet pengembara ini lebih banyak dari jumlah planet yg mengorbit bintang. Hanya saja dia tidak memancarkan cahaya baik cahaya tampak maupun radiasi inframerah dan gelombang gelombang jenis lainnya, maka dia sulit dideteksi.
Salah satu cara menemukannya yaitu dengan memanfaatkan fenomena mircolensing yaitu berbeloknya suatu cahaya karena gravitasi. Jadi kita mendeteksi keberadaan planet tersebut dari pengaruh gravitasinya terhadap cahaya.
referensi :
Mróz, P., law Poleski, R., Gould, A., Udalski, A., Sumi, T., Ulaczyk, K., … & Pogge, R. W. (2020). A terrestrial-mass rogue planet candidate detected in the shortest-timescale microlensing event. arXiv preprint arXiv:2009.12377.