Mungkin, kalau sengaja pilih kasih jarang banget, yang sengaja pilih kasih biasanya karena permasalahan orang tua itu sendiri yang berakibat pada anak. Namun yang tidak sengaja pilih kasih itu yang berat. Misalnya orang tua yang mempunyai 2 anak, anak yang pertama introvert anak yang kedua extrovert.
Memperlakukan anak ekstrovert dan introvert itu berbeda, agar anak introvert mau bercerita mengenai permasalahannya kepada orang tua itu susah, harus pendekatan yang pelan-pelan, jangan sampai menghakimi bahwa si anak salah, walaupun si anak sudah bisa cerita, biasanya tidak semua hal diceritakan. Untuk mengetahui kemauan si anak juga susah jika kita hanya tanya jawab sekilas dengan si anak, kadang-kadang kita perlu menangkap “sinyal” Keinginan dari si anak.
Sedangkan untuk anak ekstrovert, lebih mudah dalam berkomunikasi, apa yang ada dalam pikirannya akan segera disampaikan, ketika ada permasalahan pun, seandainya si anak takut cerita, bisa terlihat dari perubahan perilakunya. Intinya menghadapi anak esktrovert itu lebih mudah daripada menghadapi anak introvert.
Dengan perlakuan yang berbeda tersebut, terkadang anak menangkap hal yang berbeda terkait perlakuan orang tuanya, oleh karena itu, sebagai orang tua kita harus membuat anak mengerti tentang saudaranya sendiri. Kalau sudah mengerti, secara otomatis anak akan paham, kapan saat si introvert mengalah kepada si ekstrovert ataupun si ekstrovert mengalah pada si introvert.
Karena salah satu anak mungkin merasa cemburu, orang tua harus memiliki kemampuan emosional yang baik untuk menghadapi perbedaan karakter anak seperti ini. Jika kita menyalahkan kecemburuan anak, itu akan membuat anak lebih tertekan.
Banyak wanita lulusan S1 bahkan S2 dari institusi pendidikan terkemuka saat ini hanya menjadi IRT karena mereka mempersiapkan pengetahuan mereka untuk mendidik anak-anaknya dan mendampingi suaminya daripada bekerja, karena mereka menyadari bahwa keberhasilan pendidikan seseorang dimulai dengan kelahiran anak. Saat ini, IQ dan EQ sangat penting untuk kemajuan seseorang; seseorang yang sangat cerdas tetapi tidak memiliki moral juga akan sulit berkembang, begitu pula sebaliknya.
Susah-susah gampang untuk menjadi orang tua, yang pasti menurut saya, mendidik anak dimulai dari ketika si anak barublahir.
Kesimpulannya dari cerita saya:
- Kebanyakan orang tua tidak sadar bahwa mereka sudah memperlakukan anak mereka berbeda (mungkin termasuk saya), tapi mereka melakukan seperti itu karena perbedaan karakter pada anak.
- Kekayaan materiil tidak menjamin anak akan menjadi pribadi yang lebih baik, tetapi kekayaan moril & materiil orang tua, akan membawa anak menjadi pribadi yang lebih baik secara mental.
- Memberikan pemahaman yang baik kepada semua anak untuk bisa memahami saudaranya atau bahkan orang lain itu diperlukan dari kecil.