Pada prinsipnya, manusia memiliki lima kebutuhan dasar yang penting. Ini dapat diilustrasikan melalui piramida yang dikembangkan oleh Abraham Maslow mengenai teori kebutuhan dasar manusia.
Pada dasarnya, manusia membutuhkan rasa cinta dan kasih sayang dari orang lain. Selain itu, manusia juga merasa perlu untuk dibutuhkan dan diakui sebagai bagian dari komunitas sosialnya.
Ketika manusia berinteraksi dengan orang lain, kebutuhan-kebutuhan ini dapat terpenuhi. Namun, ada beberapa manusia yang cenderung mengubah diri mereka tergantung pada lingkungan yang berbeda. Apakah hal ini dianggap wajar?
Manakah dirinya yang sebenarnya atau mungkin dia tidak memiliki sama sekali? Menurut teori yang dikemukakan oleh Carl Jung, wajah yang ditampilkan seseorang di depan umum disebut sebagai persona. Persona adalah topeng sosial yang dipakai oleh setiap individu. Setiap orang pasti memiliki persona yang unik.
Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan memiliki persona. Tidak masalah jika seseorang memiliki versi “ideal self” mereka sendiri dan wajar jika mereka ingin terlihat “normal” di mata publik, terutama di lingkungan kerja.
Bayangkan saja, jika kamu sedang mengalami hari yang buruk, moodmu sedang tidak baik, dan kamu menunjukkannya di depan rekan kerja. Kamu akan dianggap tidak profesional dan kredibilitasmu akan dipertanyakan karena tidak bisa mengendalikan emosi sendiri.
Atau saat kamu sedang berkumpul dengan teman-temanmu, tiba-tiba kamu datang dengan wajah yang sangat masam. Awalnya teman-temanmu sedang bahagia tiba-tiba ikut merasa masam karena terpengaruh dengan moodmu.
Orang Jepang sendiri ternyata memiliki kepercayaan kalau setiap orang itu memiliki 3 wajah.
1. Wajah pertama adalah wajah yang kita perlihatkan kepada dunia, kepada orang-orang yang baru kita kenal atau teman yang tidak terlalu akrab. Wajah ini sangat penting dalam kehidupan kita karena mencerminkan keramahan, senyuman, dan hal-hal lain yang membuat dunia menerima kita dengan senang hati.
2. Wajah kedua adalah wajah yang mengungkapkan kegilaan, ketidaknyamanan, atau ketidaksegan kita terhadap lawan bicara. Wajah ini kita tunjukkan ketika berada di tengah-tengah orang-orang yang sudah mengenal kita dengan baik. Untuk bisa menampilkan wajah ini, kita membutuhkan kepercayaan dan kenyamanan dalam diri sendiri.
3. Wajah ketiga adalah wajah yang muncul saat kita sendirian. Konon, wajah ini adalah wajah yang paling asli dari diri kita. Wajah ini sering muncul saat kita sedang merenung atau berada sendirian di dalam kamar.