Karena KEBUDAYAAN mereka.
Bayangkan Amerika Serikat menyatakan kemerdekaannya tahun 1776
[1]
artinya sejak saat ini mereka membangun negaranya sampai sekarang ini tahun 2018, sudah lebih dari 242 tahun lamanya.
China menutup diri dan memulai membuka diri tahun 1978
[2]
dengan pernyataan yang terkenal dari Deng Xioping “It doesn’t matter whether the cat is black or white, as long as it catches mice.”
[3]
Tidak penting apakah itu kucing hitam atau kucing putih, selama ia dapat menangkap tikus. Artinya tidak perduli mau paham komunis, sosialis, kapitalis, yang penting negara maju. Sejak saat itu China dianggap memulai membangun negaranya dengan sunguh-sungguh, artinya hanya dalam waktu 40 tahun saja membuat AS panas kursinya, bayangkan kalau mereka sudah membangun dalam waktu 200 tahun.
Sudah Biasa
Mengapa mereka dapat begitu cepat membangun, harus melihat sejarah. Dari ribuan tahun yang lalu, China dikuasai oleh banyak kerajaan dan terus menerus berperang. Ketika menang perang atau kalah perang, agar bisa tetap bertahan, mereka harus secepatnya membangun negara, agar jika ada peperangan negara sudah kuat.
Tidaklah heran, hanya dalam waktu 40 tahun mereka bisa membangun negara secepat ini.
Persaingan
Dengan penduduk yang 1.3 milyar, apapun berat. Segala keahlian terdapat disana. Mulai dari bekerja, memulai usaha, sekolah semua penuh persaingan, tidak ada yang tidak ada persaingan, sehingga mereka hanya ada 1 pilihan untuk terus lebih baik lagi dari sebelum, jika tidak, mereka akan tersisih.
Mereka tidak menganggap penting Privacy
Jika negara-negara barat memberitakan bahwa China melakukan pengawasan kepada seluruh rakyatnya dengan konotasi tidak baik, tidak demikian bagi rakyatnya. Mereka katakan, kalau kami tidak berbuat salah mengapa takut. Lagi pula dengan pengawasan seperti ini keamanan terjamin.
Jangan heran kalau di sana sudah biasa menemui wanita jalan sendirian pada pagi buta tanpa rasa takut. Mereka yakin karena negara mereka melindung rakyatnya.
Jika sudah berkali-kali kena hukuman, maka pelaku akan dihukum tidak bisa naik kereta, tidak bisa naik pesawat. Bisa bayangkan akibatnya. Dengan adanya hal ini, maka secara umum rakyat mereka berusaha untuk patuh dengan undang-undang dan peraturan, harus diingat tidaklah mudah mengurus 1.3 milyar orang.
Cepat Memperbaiki Diri
Beberapa waktu lalu ada video yang menjadi viral, karena seorang laki-laki menempati tempat duduk di kereta tidak mau pindah. Tidak lebih dari 2 bulan, sudah ada peraturan baru, mereka yang melakukan hal ini akan masuk penjara.
Polusi yang parah di kota-kota besar di China, ditanggapi dengan melakukan relokasi industri pembuat polusi dan membangun listrik yang bebas dari polusi dengan tenaga bayu (angin) dan surya. Tahun ini 2018, mereka sudah membangun melampaui target mereka untuk tahun 2020.
Kemampuan Adaptasi yang Tinggi
Pada tahun 2013, pembayaran dengan kartu RFid adalah metode pembayaran yang paling canggih di China. Namun, dalam waktu tiga tahun, mereka telah merubah pembayaran elektronik secara signifikan di seluruh negara. Ada kemungkinan bahwa China tidak menemukan metode pembayaran ini, dan AS juga tidak mampu mengadaptasi teknologi dengan cepat.
Adanya China Town hampir di seluruh dunia menunjukkan kemampuan China untuk beradaptasi. Ini berarti mereka memiliki kemampuan untuk pindah dan menyesuaikan diri dengan kondisi di negara lain. India adalah satu-satunya negara yang dapat melakukan hal ini.
Tidak mengherankan bahwa banyak negara menentang China karena kemampuan mereka.
Kebudayaan adalah kekuatan yang tidak dapat dilawan, karena kebiasaan masyarakat dapat diubah jika ingin mengubah semua orang.
Jika hanya dalam waktu 40 tahun mereka sudah seperti ini, dapat dibayangkan apa yang akan terjadi 40 tahun ke depan.
Catatan Kaki