Mungkin kalian semua bisa baca ini
Berbicara tentang Agama, tidak akan pernah selesai. Berbicara tentang agama juga jangan kau gunakan logika mu, karena terlalu banyak hal tak masuk akal yang mungkin terjadi.
Saya percaya, saya mempercayai lebih tepatnya, walau saya masih menebarkan dosa, Tapi saya benar benar sudah meyakini agama saya.
Tentang keraguan tentu saya pernah merasakan nya, kalian bayangkan saja, menggantung kan hidup dan mati kalian kepada Tuhan yang bahkan tidak tau siapa apa benar ada atau bagaimana kita semua tidak tahu.
Saya terkadang kesal ketika seseorang menghina agama saya, lalu saya berpikir apakah perasaan kesal ini hanya karena saya menganut agama tersebut? atau karena memang Tuhan yang memberi petunjuk bahwa rasa kesal saya ini benar adanya karena agama ku agama yang benar.
Saya pernah membaca pengalaman seorang atheis, saat itu teman saya memarahi saya karena katanya awas termasuk murtad, tapi sebenarnya niat saya itu bukan supaya terlena, saya juga sudah menguatkan iman saya supaya tidak goyah ketika membaca nya.
Begini, jika kalian menyukai Apel, apa kalian akan yakin bahwa apel adalah buah terenak diantara yang lainnya sementara kalian belum merasakan buah lainnya? kita akan semakin yakin jika kita sudah membuktikan bukan? oleh karena itu saya sangat penasaran akan kehidupan agama lain, saya hanya ingin tahu saja sebenarnya.
Dan ingatlah, setiap orang punya pengalaman religius nya sendiri dengan Tuhannya, begitu juga saya, begitu banyak jawaban dari do’a saya yang saya sampaikan kepada-Nya sampai membuat saya super yakin bahwa Dia itu ada dan mendengarkan kita semua.
Apapun agama mu, berusahalah untuk yakin pada dirimu sendiri, karena ‘pindah Tuhan’ tidak sesederhana itu, entah dari aspek religi atau mental mu.
Terimakasih dan mohon maaf:))
Maaf, pertanyaan ini saya pikir tidak berguna. Soal keyakinan (namanya saja keyakinan) itu tidak untuk diperbandingkan dengan keyakinan lainnya. Jelas saja satu orang akan merasa paling benar dengan keyakinannya sendiri. Apabila dia merasa ada yang salah, tentu dia sudah keluar dari keyakinannya, atau paling tidak menjadi cuek dengan keyakinannya.