Home/ Questions/Q 3123
Next
In Process
Firdaus Firlana
  • 1
Professional
Asked: 2021-07-17T14:03:31+00:00 In:

Mengapa Kerajaan Majapahit tidak mengenal Kerajaan Korea dan kekaisaran Jepang namun mengenal Kerajaan Tiongkok, Siam, Khmer, Annam, Champa, dan Pagan?

  • 1
Mengapa Kerajaan Majapahit tidak mengenal Kerajaan Korea dan kekaisaran Jepang namun mengenal Kerajaan Tiongkok, Siam, Khmer, Annam, Champa, dan Pagan?
Share

1 Answer

  1. Explainer

    Ilustrasi kapal jung

    Sudah ada beberapa jawaban untuk pertanyaan ini, namun ada hal yang saya rasa masih kurang dan pertanyaan ini seolah belum terjawab. Pertanyaanya adalah Mengapa Majapahit tidak mengenal Kerajaan Korea dan Kekaisaran Jepang?

    Nah… Sebenarnya Majapahit sudah mengenal Kerajaan Joseon di Semenanjung Korea dan Keshogunan Muromachi (1338 – 1573) di Jepang. Hal ini dapat dibuktikan dan tertulis dalam Joseon Wangjo Sillok (Babad Dinasti Joseon). Dalam catatan ini disebutkan tentang kunjungan seorang pedagang utusan dari Negara Jawa atau dalam Bahasa Korea-nya Chowa-guk/Jowa-guk/Jawa (조와국/자바) atau dalam Bahasa China disebut sebagai Zhaowa-guo (爪蛙國). Berikut catatan yang tertulis dalam Joseon Wangjo Sillok, surat dari utusan Jawa ketika berada di Jepang pada tahun 1412,

    Teks asli :

    (瓜蛙國)〔爪蛙國〕 亞列陳彦祥, 遣使獻土物, 琉球別種也。

    Terjemahan Nasional Korea :

    자바국[爪蛙國] 아열(亞列) 진언상(陳彦祥)이 사자를 보내어 토물을 바쳤으니, 유구(琉球)의 별종(別種)이었다.

    Terjemahan Indonesia :

    (Dari) negara Jawa/Chowaguk (Zhaowa-guo) seorang arya (a-yeol) kerajaan, Jin Eon-sang (陳彦祥/ Chen Yanxiang) mengirim utusan untuk mempersembahkan tembikar, dan itu adalah jenis (tembikar) dari Yugu (琉球/ Ryukyu) yang berbeda.

    Sumber : Taejong Annals vol. 23, Taejong 12th, April 21th, Haehae artikel ke-3 [1]

    Seorang pedagang dan utusan dari Negara Jawa ini bernama Jin Eon-Sang (진언상) atau Chen Yanxiang (陳彦祥). Dia pergi ke Joseon pada masa Raja Taejo dan Raja Taejong, pertama pada tahun 1395 dan yang kedua pada tahun 1406. Kemudian mengunjungi Keshogunan Muromachi di Jepang pada tahun 1412 (saat di Jepang ini, Chen mengirim utusan menghadap Raja Taejong dengan membawa suvenir).

    Pada kunjungan awalnya ke Joseon pada 1395 ia menumpang kapal utusan Kerajaan Siam, Jang Sado atau Zhang Sidao (장사도/張思道) dan diterima dengan baik. Berikut catatan tertulisnya,

    Teks asli :

    拜暹羅斛 張思道爲禮賓卿, 陳彦祥爲 書雲副正

    Terjemahan Nasional Korea :

    섬라곡 사람 장사도(張思道)를 예빈 경(禮賓卿)으로 삼고, 진언상(陳彦祥)을 서운 부정(書雲副正)에 임명하였다.

    Terjemahan Indonesia :

    Jang Sado, seseorang dari Seomra-gok (Siam), dibawa ke kantor Ye Bin-Gyeong (禮賓 卿) , dan Jin Eon-sang (陳彦祥) dibawa ke kantor Seo Unbu-Jeong (書 雲 副 正).

    Sumber : Taejo Annals vol. 6, Taejo 3th, Agustus 7th Artikel 2 [2]

    Pada tahun 1406, kali kedua Jin Eon-Sang/Chen Yanxiang (진언상/陳彦祥) berkunjung ke Josean ia dirampok oleh bajak laut Jepang. Kapalnya rusak, 21 awak kapal meninggal, dan 60 orang ditangkap, dan hanya 40 orang yang selamat. Semua hadiah bahan obat seperti burung unta, merak, burung beo, parkit, gaharu, secang, kemenyan, dll. dijarah. Berikut catatannya,

    Teks asli :

    南蕃(瓜蛙國)〔爪蛙國〕 使 陳彦祥, 至全羅道 群山島, 爲倭所掠, 船中所載火雞、孔雀、鸚鵡、鸚哥、沈香、龍腦、胡椒、蘇木、(香)〔木香〕 等諸般藥材、蕃布, 盡被刦奪。 被虜者六十人、戰死者二十一人, 唯男婦共四十人脫死上岸。 彦祥, 嘗於甲戌年, 奉使來聘國朝, 拜朝奉大夫書雲副正者也。

    Terjemahan Nasional Korea :

    남번(南蕃)의 조와국(爪哇國) 사신 진언상(陳彦祥)이 전라도(全羅道) 군산도(群山島)에 이르러 왜구(倭寇)에게 약탈을 당했다. 배 속에 실었던 화계(火雞) ·공작(孔雀)·앵무(鸚鵡)·앵가(鸚哥) ·침향(沈香)·용뇌(龍腦)·호초(胡椒)·소목(蘇木)·향(香) 등 여러 가지 약재와 번포(蕃布)를 모두 겁탈당하고, 피로(被虜)된 자가 60인, 전사자(戰死者)가 21인이었으며, 오직 남부(男婦) 를 합해 40인만이 죽음을 면하여 해안으로 올라 왔다. 진언상은 일찍이 갑술년에 봉사(奉使)로 내빙(來聘)하였는데, 우리 나라에서 조봉 대부(朝奉大夫) 서운 부정(書雲副正)을 제수하였던 자이다.

    Terjemahan Indonesia :

    Kapal rombongan Chen Yanxiang, utusan Negara Jawa, negara barbar di Laut Selatan, di kapal sedang berlayar di lepas pantai Pulau Gunsan, Provinsi Cheolla (Jeolla-do), ketika diserang oleh bajak laut Jepang (Waeguu) dan dijarah (semua barangnya, yaitu) burung unta, burung merak, burung beo, makau, gaharu, kamper, merica, secang, kemenyan, bermacam-macam obat-obatan, dan semua kain yang dibawa. Sebanyak 60 orang ditangkap, dan 21 tewas dalam pertempuran. Hanya 40 pria dan wanita yang datang hidup-hidup.

    Sumber: Taejong Annals vol. 12, Taejong 6th, Agustus 11th Article [3]

    Setelah mereka sampai di Joseon mereka kemudian dirawat dan dilayani dengan baik, Raja Taejong memberikan mereka makanan, pakaian, dan kemudian memberi utusan Chowaguk ini sebuah kapal beserta kawalannya untuk pergi ke Jepang. Namun, dalam perjalanan ke Jepang dari Joseon, kapal Jin Eon-Sang/Chen Yanxiang (진언상/陳彦祥) rusak di pesisir Jepang dan dijarah lagi oleh Waeguu dan mereka kemudian dibantu oleh pemerintah Keshogunan Muromachi, Shogun Ashikaga Yoshimochi. Setelah beberapa saat di Jepang Chen kembali ke Jawa dengan kawalan kapal Jepang bersama utusan Shogun untuk raja Jawa.

    Pada tahun 1412, Jin Eon-Sang/Chen Yanxiang (진언상/陳彦祥) kembali pergi ke Jepang dan berlabuh di Hakata, hingga kemudian diizinkan memasuki Kyoto untuk bertemu Shogun Ashikaga Yoshimochi dengan titel arya dan mengaku sebagai utusan resmi raja Jawa. Chen kemudian mengirim utusannya untuk memberikan suvenir kepada Raja Taejong sebagai ucapan terimakasih atas bantuan pada kunjungan tahun 1406 (suratnya sudah saya sebutkan di atas tadi).

    Setelah beberapa saat di Jepang, rombongan Jin Eon-Sang segera akan kembali ke Jawa namun masih menunggu utusan yang menghadap di Joseon. Selain membawa suvenir, utusan tersebut juga meminta pemerintah Joseon mengawal Chen kembali ke Jawa, namun ditolak. Berikut catatan terakhir tentang perjalanan utusan Chowaguk/Negara Jawa dalam Joseon Wangjo Sillok,

    Teks asli :

    戊申 / 日本國 宇 久 殿使人 及 (爪 蛙 國) 〔爪哇國〕 陳彦祥. 使人 等 告 還 (爪 蛙 國) [爪哇國] 人 曰: ” 日本國人性 本 貪暴, 多 竊彦 祥財, 恐 中路 殺 我, 以 滅 其 迹。願 國家 護送。 “政府 啓 曰:” 送 一 兩 兵船, 安 能 禦 暴! 又 不可 多 遣。 “遂行。

    Terjemahan Nasional Korea :

    일본국(日本國) 우구전(宇久殿)의 사인(使人)과 자바국[爪哇國] 진언상(陳彦祥)의 사인(使人) 등이 돌아간다고 하였다. 자바국 사람이 말하기를,

    “일본 나라 사람들의 성품이 본래 탐하고 사나워서 진언상의 재물을 많이 도적질하였는데, 중로에서 나를 죽여서 그 형적을 없앨까 두려우니, 원컨대, 국가에서 호송하여 주소서.”

    하니, 정부에서 아뢰기를,

    “한두 병선을 보내더라도 어찌 능히 탐포한 것을 막겠으며, 또 많이 보낼 수도 없습니다.”

    하니, 드디어 그대로 갔다.

    Terjemahan Indonesia :

    Dikatakan oleh utusan Jepang dan utusan Jawa itu, Jin Eon-sang di (Jepang) akan kembali ke Jawa . Kata utusan Jawa:

    “Sifat dari orang Jepang (perompak) itu serakah dan bengis, dan terlalu banyak mencuri uang dari Yanxiang. Kami takut jika mereka membunuh kami dan menghancurkan/menghilangkan (tanda pembunuhan) kami di perjalanan pulang, semoga negara (Joseon) mengawal kami”

    Hani, Pemerintah Joseon (Raja Taejong) berkata:

    “Bahkan jika saya mengirim satu atau dua tentara (kapal), bagaimana saya dapat mencegah mereka dari penjelajahan, dan saya tidak dapat mengirim lebih banyak lagi.”

    Akhirnya, kami (rombongan Jin Eon-Sang/Chen Yanxiang) pergi apa adanya tanpa kawalan.

    Sumber: Taejong Annals vol. 23, Taejong 12th, Mei 25th, artikel 1[4]

    Kesimpulan :

    1. Chowa-guk/Jowa-guk/Jawa (조와국/자바) atau Zhaowa-guo (爪蛙國) adalah Majapahit. Jin Eon-Sang/Chen Yanxiang (진언상/陳彦祥)[5] pergi ke Joseon pada masa Raja Taejo pada 1395 dan Raja Taejong pada tahun 1406. Dan ke Jepang pada zaman Keshogunan Muromachi (1336—1573) pertama pada 1406 dan kedua pada tahun 1412 untuk menghadap Shogun Ashikaga Yoshimochi. Di Jawa, raja Majapahit yang sedang bertahta adalah Wikramawardhana (1390–1428).
    2. Peran orang Tionghoa dalam sejarah bangsa kita cukup penting, mereka sejak dulu adalah pedagang ulung yang menghubungkan Nusantara dengan Timur Jauh baik secara perdagangan maupun diplomasi.
    3. Perdagangan antara Majapahit dengan Joseon (Korea) dan Jepang berlangsung tidak lama hingga kemudian putus, karena perjalanan kesana cukup jauh dan sangat berbahaya akibat ancaman perompak. Profit yang dihasilkan juga kecil bahkan rugi.
    4. Catatan sejarah Korea sangat lengkap dan mendetail, sejarah raja-raja Dinasti Joseon tertulis lengkap di Joseon Wangjo Sillok (Babad Dinasti Joseon). Sayang catatan sejarah kita minim dan tidak sedetail catatan sejarah Korea.

    Sekian yang dapat saya tulis semoga dapat menjawab pertanyaan ini. Tabik!

    • Sumber catatan baik teks asli Hanzi dan terjemahan Hangul diambil dari Joseon Wangjo Sillok (http://sillok.history.go.kr/main/main.do), terjemahan Bahasa Indonesia menggunakan Google Translate dan Bing Translate serta dicocokkan dengan pembahasan di jurnal referensi di bawah ini.

    Naskah Joseon Wangjo Sillok yang asli, [6]

    Referensi :

    Edit : Beberapa hal sudah diedit (ada yang dihapus dan ditambahkan), khususnya tentang terjemahan, tambahan seputar kunjungan Chen Yanxiang ke Keshogunan Muromachi di Jepang, dan tambahan satu sumber referensi lagi.

    Catatan Kaki

    [1] http://>http://sillok.history.go.kr/id/kca_11204021_003 (http://sillok.history.go.kr/id/kca_11204021_003) 
    [2] http://sillok.history.go.kr/id/kaa_10308007_002
    [3] http://>http://sillok.history.go.kr/id/kca_10608011_003 (http://sillok.history.go.kr/id/kca_10608011_003)
    [4] 조선왕조실록
    [5] Chen Yanxiang – Wikipedia
    [6] http://sillok.history.go.kr/popup/viewer.do?id=kca_11204021_003&type=view&reSearchWords=%EC%9E%90%EB%B0%94%EA%B5%AD&reSearchWords_ime=%3Cspan%20class=%22newbatang%22%3E%EC%9E%90%EB%B0%94%EA%B5%AD%3C/span%3E

    • 0

Leave an answer

You must login to add an answer.

Need An Account,