Izinkan saya menjelaskan berdasarkan pengetahuan saya (mohon maaf jika ada kesalahan dalam penjelasan ini).
Pada masa itu, Oda Nobunaga hanya memegang gelar Daimyo, yang berarti tuan tanah. Selain Oda Nobunaga, masih banyak Daimyo lainnya seperti Uesugi Kenshin dari Echigo dan Takeda Shingen dari Kai.
Sama seperti Daimyo lainnya yang memiliki ambisi untuk menyatukan Jepang, Oda Nobunaga adalah salah satu dari tiga Daimyo yang berhasil menyatukan Jepang. Namun, meskipun Daimyo berhasil menyatukan Jepang, gelar yang dapat mereka capai hanya sebatas Shogun, yang berarti pemimpin militer tertinggi, dan tidak ada yang berani mengambil gelar Kaisar atau Tenno dalam bahasa Jepang.
Kaisar Jepang dianggap sebagai keturunan Dewa Amaterasu dan tidak ada yang berani merebut gelar tersebut. Kaisar Jepang tidak memiliki kekuasaan militer atau sipil, hanya menerima pajak dan upeti untuk kelangsungan hidup di istana serta menjalankan upacara keagamaan.
Gelar Shogun lebih mirip dengan gelar Perdana Menteri, di mana dalam sejarah banyak bangsa, khususnya di Asia, Perdana Menteri seringkali berada di luar kekuasaan kerajaan.
Ada juga usaha dari pihak kekaisaran untuk merebut kekuasaan, yang tercatat dalam dua periode penting:
- Jaman Edo Bakufu pada zaman samurai kuno.
- Jaman Meiji (salah satu film yang dikenal tentang periode ini adalah Rurouni Kenshin).
Pada masa lalu, Jepang memang belum sepenuhnya bersatu dan masih terpecah dengan adanya berbagai Daimyo, yang dapat dianggap sebagai tuan tanah.