- Republik Islam Iran
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh (kiri), bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei (kanan)
Iran, musuh terbesar Israel, menggunakan Hamas sebagai proksi dalam perjuangannya melawan Israel. Iran mendukung Hamas secara militer dengan menyediakan drone, rudal, senjata ofensif, dan pelatihan.
2. Republik Arab Suriah
Presiden Suriah Bashar al-Assad (kanan) menerima kunjungan delegasi Hamas yang dipimpin Khalil al-Hayya (tengah)
Sebagai sahabat Iran, Suriah juga memberikan dukungan signifikan kepada Hamas. Namun hal itu terjadi sebelum Arab Spring pecah di Suriah pada tahun 2012. Ketika pemerintahan Bashar al-Assad kewalahan menghadapi pemberontak yang didominasi Islam Sunni, Hamas berpihak pada pemberontak. (Rezim Hafez al-Assad pernah membantai Ikhwanul Muslimin di kota Hama, membunuh puluhan ribu rakyatnya sendiri.)
Tapi setelah terlihat bahwa pemerintah Suriah akan bertahan (dengan bantuan Hezbollah dan Rusia), Hamas kelihatannya mulai menyesali langkahnya dan mulai mendekati Suriah lagi untuk memulihkan hubungan.
Bahkan jika hubungan kembali pulih, Suriah mungkin tidak dapat mendukung Hamas secara militer saat ini, karena mereka masih belum dapat memperoleh kembali kendali atas seluruh wilayah Suriah sendirian. Tak perlu dikatakan lagi, Israel terus menimbulkan masalah dan tidak segan-segan menerbangkan pesawat untuk mengebom petugas Garda Revolusi Iran di Suriah atau menghancurkan persediaan senjata. Oleh karena itu, mendukung Hamas secara militer kini akan menjadi tantangan besar bagi Suriah.
3. Qatar
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dengan emir Qatar sebelumnya Sheikh Hamad bin Khalifa al-Thani
Qatar memiliki posisi yang unik. Ini adalah negara yang memberikan perlindungan diplomatik kepada Hamas. Hamas memiliki kantor di Doha (ibukota Qatar), tempat tinggal para pemimpin Hamas seperti Ismail Haniyeh, Musa Abu Marzouk, dan Khalid Meshal.
Walau begitu, Qatar, yang adalah sekutu AS dan Israel (di belakang layar), tidak memberi dukungan militer kepada Hamas, melainkan hanya politik dan ekonomi. Israel melakukan dialog dengan Hamas melalui mediasi Qatar. Israel juga yang meminta Qatar untuk memberi bantuan ekonomi kepada Gaza.
4. Republik Turkiye
Para pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, Khaled Meshal, dan presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Turkiye semakin dekat dengan kubu Islam ketika Erdogan memimpin partai Islam AKP. Turki telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, terutama setelah banyak drama seputar insiden Marvi Marmara (serangan konvoi Gaza – Wikipedia). Namun, hubungan dengan Hamas terus berlanjut bahkan setelah Presiden Erdoğan baru-baru ini mulai mendekati Israel. Turki bahkan meluncurkan konferensi rekonsiliasi Palestina antara Fatah dan Hamas pada tahun 2020, namun sejauh ini belum ada rekonsiliasi yang tercapai.