Autoimun jenis Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP) dan Bronchitis
ITP ini saya derita ketika saya masih TK sekitar umur 5 tahun dengan dengan trombosit turun hingga 12.000, mimisan, dan badan biru seperti habis dikeroyok massa. Rasa sakit ketika sumsum tulang belakang saya di ambil itu masih terngiang di otak saya. Sakit sekali. Berdasarkan apa yang dikatakan dokter, ini merupakan turunan dari nenek moyangnya nenek moyang yang akhirnya malah aktif di saya. Saya dan mama mengira bahwa ITP saya ini sudah berlalu dengan kata lain sembuh.
Contoh gambar memar ITP ambil dari Google. Memar saya lebih besar-besar dari ini.
Terima kasih atas ketidaktahuan saya, saya tetap tenang ketika saya memiliki memar-memar biru (tidak sakit ketika ditekan) yang muncul saat saya sedang menempuh S1 di Korea Selatan, dan saya sudah berusia dua puluh dua tahun. Meskipun saya tidak menyadari, saya mengira itu hanya kelelahan karena kuliah part-time.
Saya memiliki kesempatan untuk mimisan beberapa kali ketika saya kembali ke Indonesia. Meskipun saya masih memiliki memar biru, saya percaya itu sudah biasa. Saya secara kebetulan menderita demam, dan saya tidak pulih darinya selama beberapa hari. Saya kemudian menjalani pemeriksaan darah. Setelah itu, ketika hasil lab menunjukkan penurunan trombosit yang signifikan, dokter pertama kali mengatakan gejala DBD. Namun, seiring waktu, mereka juga menjadi curiga karena penurunan trombosit tidak berhenti.
Saya membaca tentang autoimun di website kesehatan secara kebetulan, dan saya terkejut mengetahui bahwa autoimun adalah penyakit yang tidak bisa sembuh (tidak ada obat untuk menyembuhkan sepenuhnya) dan hanya dapat diobati untuk mencegah kambuh dalam jangka waktu yang lama.
Saya down sekali membaca artikel-artikel autoimun ini.
“Oooh.. jadi memar sama mimisan ini adalah episode kedua ITP saya setelah 15 tahun lebih nggak kumat.” teriak saya (dalam hati aja, kalau teriak beneran, mama bisa ikutan stress)
Sudahlah, lama-lama saya terima juga kalau ITP ini kemungkinan sembuhnya sangat kecil dan akhirnya saya abaikan juga, karena sekarang saya malah punya Bronchitis dan nggak bisa menghirup asap sekecil apapun. Fokus itu dulu aja lah 😂