Sandman atau nama lainnya Flint Marko.
“I’m not a bad person, I just have a bad luck”, kata Sandman saat mau lompat jendela.
Saya mengetahui dari film Spider-Man 3 bahwa penjahat yang satu itu sebenarnya hanyalah orang biasa yang tersesat. Anaknya sangat sakit, dan dia dan istrinya, yang tidak tahu apa yang mereka lakukan, kewalahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan merawat anaknya.
Mereka tinggal di lingkungan kecil dekat rel kereta api, jelas. Orang-orang yang tinggal di linkungan seperti itu sering digambarkan sebagai orang miskin yang benar-benar kepepet di film. Selain itu, terlihat dalam salah satu skenario di mana istrinya menyatakan bahwa dia sebenarnya dipenjara. karena dia harus mati-matian memenuhi kebutuhan hidupnya, sedangkan Flint bisa makan tiga kali sehari di penjara. Saat seseorang percaya bahwa hidup di luar dengan semua kebebasan lebih baik daripada tinggal di penjara, keadaan sudah cukup mengerikan.
Saya tidak tahu anaknya sakit apa. Sempat ada adegan dimana dia pakai oksigen, namun ada adegan pula dia bisa berjalan menemui ayahnya tanpa mengenakan tabung yang sama.
Dia juga terlihat sering bawa-bawa ini..
Liontin yang dimiliki anaknya berisi fotonya. Dalam momen penting ketika dia menghadapi Spider-Man, dia sering terlihat melihat foto anaknya. Di tengah pertempuran dengan Spidey, dia juga berusaha sekuat tenaga untuk menjaga benda itu agar tidak hilang atau rusak.
Di akhir cerita, juga disebutkan bahwa dia bukanlah pembunuh Paman Ben, tetapi temannya yang merampok bersamanya saat itu. Namun, saya tidak lagi peduli siapa yang ingin membunuh siapa. Dengan melihat situasi awal Flint seperti itu, saya sudah cukup bersimpati dengannya sejak awal film.