Ini terjadi pada tahun 2010, saat saya berusia 23 tahun. Saya ditawarkan pekerjaan di restoran nasi goreng. Mereka bekerja dari pukul empat sore hingga azan subuh besoknya. ganti karyawan keluar masuk sampai saya sendiri. Karena saya sangat repot mengurus semua pekerjaan, istri pemilik, yang disebut S, ikut membantu. Kadang-kadang S membantu masak makanan sesuai pesanan saya sementara saya mengerjakan makanan lain. Kami bekerja satu sama lain. Di dapur yang kecil, kami berdua sering saling berdesakan, dan saya benar-benar terangsang oleh bau tubuh S yang sangat menantang. Saya tetap tidak berbicara tentang wanita di umur segitu.
Semakin sering menghabiskan waktu bersama, semakin ingin memiliki S ini. Kami bekerja sama dari sore hingga subuh. Suaminya bekerja dari siang hingga pukul 9:00 hingga 10:00 malam, dan selebihnya dia tidur.
Kadang saya sengaja bikin suami S kesal misal saat sendal S putus waktu lagi kerja, saya langsung sodorin sendal saya. Suaminya lihat itu tapi ga ngomong apa-apa. Maklum, sebagian besar pembeli mereka adalah langganan tetap saya, saya hafal persis selera mereka sampai detil-detil tanpa dikasitau lagi. Dan orang-orang ini akan malas datang jika pesanannya dikerjakan orang lain selain saya.
Sampai di suatu hari jam 2 pagi pesanan lagi rame-ramenya sejak magrib, tak brrhenti. Suami S sedang menginap di rumah orangtuanya. Ketika rombongan tamu terakhir pulang, S hendak berjalan ke belakang dan tiba-tiba terjatuh lemas. Reflek saya bantu bangkit dan saya gendong dia ke kamarnya. Saya baringkan di tempat tidur. Di situ naluri saya berkecamuk, melihat S terbaring dan terus terang dia memang sangat menggoda. Saya nekat menciumnya dan melakukan hal lain yang nggak bisa saya jelaskan, saya kaget karena dia bangun tapi tidak melakukan perlawanan. Akhirnya malam itu kami melakukannya. Untuk seorang pria yang pertama kali melakukan seks, saya sendiri kaget bisa melakukan itu 4 kali dalam 3 jam, dia juga termasuk liar dan punya fantasi-fantasi unik yang selama ini selalu ditahan ketika dengan suaminya. Suaminya tipikal orang yang to the point, buka sarung langsung eksekusi, 5 10 menit selesai.
Sejak itu, kami selalu melakukannya di mana saja kami dapat. Kami melakukan quickie di kamar mandi selama tiga menit, bahkan ketika suaminya sedang jaga di depan. Sangat ramai, bro. Ada saat-saat ketika seseorang lewat ke belakang kita dan kita berpura-pura sedang mengerjakan sesuatu. Selain itu, suami S pergi ke pasar untuk belanja setelah subuh ketika warung tutup. Sejak saat itu, kami memiliki kendali atas setiap pagi. S memperlakukan saya seperti suami, dan momen indah itu harus berakhir jam 9 pagi karena suaminya pulang dari pekerjaannya. Sebenarnya, si suami sudah curiga dan secara halus “mengusir” saya dengan menyuruh saya ngekos dan meninggalkan tempat itu. Tapi saya sudah mengontrol bisnis itu, dan saya pernah meninggalkan dua minggu dan penjualan mereka anjlok.
Saya juga pernah bertingkah konyol, tiba-tiba membawa tas berisi baju-baju dan mengatakan ingin resign. Tentu si S juga kaget. Ketika saya balik ke kamar untuk ambil barang, dia menyusul dan jongkok di depan saya yang sedang berdiri. Tanpa ngomong apa-apa dia langsung lakuin itu. Ya taulah.
Dan semuanya berakhir ketika suaminya sadar bahwa saya diperlakukan sangat istimewa oleh istrinya di depan matanya sendiri. Sekarang mereka sudah bahagia, dan punya anak tunggal. Beberapa kali saya ketemu S dan anaknya di luar rumah, dan saya merasa anak itu terlalu mirip dengan saya, semuanya. Pernah coba datang ke cafenya tapi dikejar pakai golok sama suaminya.