Bonus tips untuk freelancing ada di bawah ya.
Update:
Tips mendapatkan klien pertama (10 Februari 2023)
Coming soon:
Cara freelancing bagi yang belum memiliki keterampilan.
Sejak lulus SMK, saya sudah bekerja sebagai freelancer dan belum pernah mengajukan lamaran kerja. Bahkan dua tahun lalu, saya belum memiliki CV.
Dari pengalaman ini, jelas bahwa freelancing itu menyenangkan. Saya memulai bisnis sendiri setelah lulus SMK, namun tentu saja, bisnis memerlukan modal. Untuk itu, saya mengumpulkan modal dari pekerjaan freelance.
Saya pernah melakukan berbagai pekerjaan freelance, seperti menjadi admin FP, fotografer, pembuat website, contributor di Github, editor gambar dan foto, penerjemah, proofreader, dan pekerjaan lainnya yang dapat dilakukan dari rumah tanpa memerlukan CV atau surat lamaran.
Dengan uang dari freelancing tersebut, saya bisa memulai usaha sendiri dan mulai memberikan kontribusi lebih.
Namun, freelancing juga memerlukan modal, seperti:
– Koneksi internet yang stabil (tidak harus cepat, yang penting stabil dan bukan kuota).
– Laptop yang memadai, setidaknya mid-range. Hindari laptop low-end untuk freelancing karena bisa menyebabkan kinerja yang lambat.
– Smartphone yang berfungsi baik, tidak perlu mahal, asal bisa digunakan untuk telepon, LTE, dengan memori cukup untuk medsos, kamera depan-belakang, dan mic yang berfungsi.
– Rekening bank. Saya dulu memiliki empat rekening, namun kini hanya BCA dan BSI. Tujuannya adalah untuk meminimalkan biaya transfer dan mempermudah klien. Kini, dengan dompet digital, biaya transfer menjadi lebih murah.
Freelancing juga berarti pekerjaan yang tidak stabil. Kadang banyak pekerjaan hingga harus lembur, kadang juga tidak ada pekerjaan sama sekali.
Freelancing menjadi lebih nyaman jika sudah mapan, dikenal, dan memiliki reputasi. Orang lain akan melihat, “Wah, kerjaan kamu enak, ya? Kerja di rumah, dapat uang, tanpa macet, tanpa harus dandan, dan bisa makan di rumah terus.”
Namun, pekerjaan apapun akan terasa lebih baik ketika sudah mapan.
Saat lulus SMK, teman-teman saya kuliah, sementara saya yang memiliki nilai terbaik malah tidak melanjutkan kuliah karena masalah keuangan. Beasiswa pun tidak tersedia karena orang tua saya PNS dengan gaji menengah dan banyak pengeluaran. Jadi, saya memutuskan untuk freelancing.
Saya mengerjakan apa saja yang penting menghasilkan. Dulu, freelancing belum setenar sekarang, dan sering mendapat komentar dari tetangga.
Namun sekarang, ketika harus pindah rumah dan menyesuaikan diri dengan relokasi, freelancing terbukti sangat nyaman. Tidak perlu drama saat pindah, bisa mengikuti kemanapun suami pergi, dan tetap menghasilkan uang sambil menghemat waktu dan biaya transportasi.
Oleh karena itu, saya bisa menjawab pertanyaan di Quora sambil bersantai di kasur.
Prinsip saya adalah 5D: Diam Dapat Duit Dua Dijit.
Bonus tips freelancing berdasarkan pengalaman 10 tahun:
1. Siapkan modal yang telah disebutkan, terutama laptop. Laptop adalah alat utama untuk mencari uang. Jika mampu, belilah laptop baru dengan harga di atas Rp 15 juta. Jangan pelit dalam membeli laptop.
2. Gunakan kacamata anti-blue light untuk melindungi mata dari kerusakan.
3. Tetap berolahraga. Sering duduk di depan laptop tidak sehat. Minimal jalan-jalan sehari sejam atau senam 30 menit.
4. Gunakan nama yang konsisten di semua akun media sosial agar tidak membingungkan orang.
5. Buat profil media sosial kamu profesional namun tetap personal. Ini untuk memberikan kesan bahwa kamu juga seorang manusia dan tidak hanya bisnis.
6. Jalin hubungan luas baik dalam maupun luar negeri. Jika tidak bisa bahasa asing, gunakan alat terjemahan seperti DeepL atau GTranslate.
7. Jangan gengsi dalam mencari pekerjaan. Ambil semua pekerjaan yang bisa dilakukan, tetapi tetap perhatikan deadline.
8. Perhatikan etika. Berkomunikasi secara profesional meski dalam chat. Gunakan emoji atau stiker jika perlu.
9. Manajemen waktu itu penting. Jangan sampai pekerjaan berantakan.
10. Jika terlambat memenuhi deadline atau sakit, beri tahu klien. Tawarkan solusi jika sakit berkepanjangan.
11. Jangan takut melakukan refund jika tidak bisa menyelesaikan pekerjaan.
12. Bangun reputasi dan branding yang baik. Ini akan membantu mendapatkan lebih banyak pekerjaan di masa depan.
Tips tambahan:
– Selama pekerjaan belum selesai, anggap uang yang dibayarkan sebagai uang panas. Ini untuk menghindari masalah jika pekerjaan tidak selesai.
– Jangan malu untuk berkomunikasi via telepon, video call, atau bertemu langsung jika diperlukan.
– Percayalah pada kemampuan diri sendiri. Penampilan tidak penting jika keterampilan kamu unggul.
– Gunakan teknik manajemen waktu seperti 10–5, 20–5, atau 30–5 untuk meningkatkan produktivitas.
– Jika menghadapi pekerjaan baru yang terkait dengan keahlianmu, lamar dengan penawaran harga lebih murah untuk belajar.
– Kumpulkan testimoni dari klien, baik positif maupun negatif, untuk meningkatkan reputasi.
– Jika klien mengkritik, tanggapi secara profesional dengan bukti.
– Persempit niche jika perlu. Fokus pada spesialisasi kecil yang memiliki permintaan tinggi.
Nanti jika ada pertanyaan, silakan bertanya di komentar. Semoga bermanfaat!