Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
We want to connect the people who have knowledge to the people who need it, to bring together people with different perspectives so they can understand each other better, and to empower everyone to share their knowledge.
Apa kalian mengetahui buku “Indonesia X-Files”?
Ya , saya punya bukunya. Tapi karena sudah lama saya agak lupa isinya.
Ya , saya punya bukunya. Tapi karena sudah lama saya agak lupa isinya.
See lessBagaimana cara kalian membaca buku elektronik atau jurnal yang berbahasa Inggris?
Selalu memanfaatkan markup text. Selain karena saya suka jika lebih berwarna, kedua agar lebih mudah menemukan poin-poin penting ketika membaca ulang buku, terlebih lagi jurnal. Cara membaca saya lebih ke memindai untuk menemukan poin-poin utama/penting yg saya cari. Misal jurnal, biasanya kita gunaRead more
Selalu memanfaatkan markup text. Selain karena saya suka jika lebih berwarna, kedua agar lebih mudah menemukan poin-poin penting ketika membaca ulang buku, terlebih lagi jurnal. Cara membaca saya lebih ke memindai untuk menemukan poin-poin utama/penting yg saya cari.
Misal jurnal, biasanya kita gunakan sebagai referensi dan jumlahnya pasti lebih dari 3 ya, jadi sebelum memutuskan jurnal mana yang akan saya baca keseluruhan, saya akan membaca abstraknya terlebih dahulu untuk menyeleksi cepat puluhan jurnal yang akan sy baca menyeluruh.
Dibagian pendahuluan, saya memindai dan memastikan sudah menemukan inti latar belakang, urgensi dan tujuan dilakukan penelitian tersebut. Biasanya ada yg menggabungkan teori ya di pendahuluan, nah ini juga sy memahami nya secara umum teori, teorema apa saja yang digunakan.
Lalu dibagian metode, semakin mudah bila penulisnya sudah mencantumkan flow chart penelitiannya. Kalau belum, sy harus memahami dan memvisualisasikan sendiri di otak saya hihi
Di hasil dan pembahasan ini, sy menandai poin2 yang ditinjau dalam menganalisis masalahnya. Misal dari parameter2 yang digunakan, waktu simulasi, analisis perbandingan metodenya dsb. Sy akan lebih baca detail disini dikarenakan intrepetasi di kesimpulan antara yang kita pahami dengan penulis mungkin akan berbeda. Jadi bisa untuk tambahan analisis kita.
Saya kira itu saja^
See lessMengapa banyak anak yang berprestasi tidak lolos SNMPTN?
Simple saja, karena berprestasi saja belum cukup untuk diterima SNMPTN. Pernah dengar ada teman yang nilainya luar biasa bagus dan punya sertifikat juara nasional tapi malah gagal di SNMPTN, sementara teman yang sepertinya biasa - biasa saja justru malah keterima SNMPTN? Bingung kan kenapa bisa begiRead more
Simple saja, karena berprestasi saja belum cukup untuk diterima SNMPTN.
Pernah dengar ada teman yang nilainya luar biasa bagus dan punya sertifikat juara nasional tapi malah gagal di SNMPTN, sementara teman yang sepertinya biasa – biasa saja justru malah keterima SNMPTN? Bingung kan kenapa bisa begitu, apa itu karena SNMPTN seperti main gacha alias untung – untungan?
Memang faktor hoki menjadi salah satu juru kunci diterimanya SNMPTN, tapi bukan berarti anak berprestasi ini gagal hanya karena kurang hoki. Barangkali anak ini enggak paham sama strategi pemilihan kampus dan jurusan.
Ada dua variabel yang bisa memaksimalkan peluang seseorang diterima SNMPTN, yang pertama dari diri sendiri (nilai, sertifikat, track record sekolah) dan yang kedua dari pihak kampusnya. Dalam kasus ini anggaplah anak ini sering menang lomba dan punya nilai yang bagus. Nah sekarang kita bicara tentang pihak kampus.
Lupakan sejenak tentang segala rumor kriteria seleksi SNMPTN. Apapun itu yang pasti pihak kampus mau siswa yang terbaik diantara yang terbaik. Dari sini saja sudah jelas, kalaupun si anak berprestasi di sekolahnya, belum tentu ia yang paling berprestasi diantara pendaftar lainnya.
Apalagi kalau anak ini memilih jurusan dengan peluang kecil, yaitu jurusan yang sangat membludak pendaftarnya dan yang diterima sangat sedikit. Situasi ini menambah kemungkinan adanya siswa dengan prestasi yang lebih banyak karena biasanya jurusan seperti ini termasuk kedalam jurusan favorit.
Ibaratnya begini, ada anak namanya AB. Dia punya rata – rata nilai 90 dan sertifikat juara 1 tingkat provinsi. Ia pun dengan percaya diri mendaftar kedokteran di UGM. Ternyata waktu dilihat banyak pendaftar yang punya rata – rata nilai 95, ada juga yang punya sertifikat juara 1 tingkat nasional. Intinya banyak siswa yang kualifikasinya lebih tinggi dari AB, akibatnya nama AB pun tenggelam diantara ratusan pendaftar lainnya. Mungkin ia bisa bernasib lain kalau seandainya dia daftar di kampus lain yang peluangnya lebih besar.
Saran saya buat yang mau daftar SNMPTN buat list jurusan yang diminati dan kampusnya, kemudian bandingkan peluang di setiap kampus. Ambil yang peluangnya paling besar.
Salam, terima kasih.
See lessHal apa yang membuat seorang pria menikahi seorang wanita?
Dari jawaban sebelumnya intinya "berdasarkan Rasa sayang dan cocok" Ikut menjawab, ijin. pandangan saya aja tentang hal ini, terlepas dari apa yang menjadi dasarnya. Perlu ada data quisioner sebelum menjawab,tapi ini sedikit menyimpulkan dari fakta setelah mendengar cerita teman teman saya Menikah aRead more
Dari jawaban sebelumnya intinya “berdasarkan Rasa sayang dan cocok”
Ikut menjawab, ijin.
pandangan saya aja tentang hal ini, terlepas dari apa yang menjadi dasarnya.
Perlu ada data quisioner sebelum menjawab,tapi ini sedikit menyimpulkan dari fakta setelah mendengar cerita teman teman saya
Menikah adalah sunnah (sebelum ada calonnya)
kebanyak mereka menyatakan “sunnah”. Sunnah disini adalah salah satu anjuran yang bersifat sunnah untuk diri pribadi, sehingga dasarnya sunnah akan menjadikan berkah dikemudian hari
Kelanjutan dari sini ada yang dijodohkan ada yang memang pilihan sendiri, cerita lanjutannya lagi ada yang bertahan dan ada juga yang tidak lama bercerai, ternyata yang di jodohkan kebanyakan bercerai (maaf tanpa data, ini cerita dari beberapa teman)
Didasarkan dari sisi akhlaq nya.
selesai alasan dengan dasar d jodohkan.
Ada yang berpegang teguh pada sisi akhlaq perempuan untuk dia nikahi, bermula dari melihat tingkah laku si perempuan sehingga sampai tiba rasa suka…. Dan bertemu, singkat ceritaenikah.
ada juga yang alasannya karena penampilan nya
“duh cantik banget dia” awal cerita sebelum mendekati dan sampai ke jenjang pernikahan
Sebagian yang melihat dari sisi materi nya
Gwa harus nikah sama dia, karena dia “tajir” pasti gwa ga akan kesulitan dalam hidup nantinya.
saya mendapatkan 3 simpulan alasan beberapa teman menikahi istrinya dulu.
Akhlaq, penampilan/kecantikan dan materi
Terlepas dari bagaimana hubungan mereka dikemudian hari mungkin bisa jadi bahan pertanyaan teman teman di quora, heeee…
karena arah pertanyaan nya adalah dasar lelaki menikahi wanita, mungkin itu sih….
jadi yang memungkinkan ada dasar sayang dan cinta tulus ada di pilihan yang berdasarkan akhlaq. Tapi bukan berarti yg 2 lainnya tidak…
#kangmufti be positif thinking….
See lessApa semua hal ada maknanya?
Ada! Beberapa hari yang lalu tiba-tiba ga sengaja ke play video klip The Virgin - Cinta Terlarang di YouTube, terus gua berfikir adegan ikonik Mita dan Dara yang saling membelakangi itu bermakna cerita panjang arti lagu ini. Iya cinta terlarang cinta yang mana tidak dikehendaki karna beberapa hal, MRead more
Ada!
Beberapa hari yang lalu tiba-tiba ga sengaja ke play video klip The Virgin – Cinta Terlarang di YouTube, terus gua berfikir adegan ikonik Mita dan Dara yang saling membelakangi itu bermakna cerita panjang arti lagu ini. Iya cinta terlarang cinta yang mana tidak dikehendaki karna beberapa hal, Mita dan Dara yang saling membelakangi itu bermakna semua nya bertolak belakang, ga bisa bersatu, ga bisa saling memeluk.
Tapi bagaikan air dan minyak yang ga pernah bisa bersatu namun masih bisa saling berdampingan hehe
Begitulah ke betulan yang gua temukan, semoga bermanfaat haha
See lessApa pendapatmu tentang buku karya Eka Kurniawan yang berjudul Cantik itu Luka?
Pertama kali membaca buku "Cantik Itu luka" karya Eka Kurniawan membuat saya kaget. Bagaimana buku itu bisa laris dipasaran. Saya tertarik membaca buku itu karena seorang teman merekomendasikan kepada saya untuk membacanya.. Pada bab awal bacaan membuat saya kaget, bagaimana mungkin buku best sellerRead more
Pertama kali membaca buku “Cantik Itu luka” karya Eka Kurniawan membuat saya kaget. Bagaimana buku itu bisa laris dipasaran.
Saya tertarik membaca buku itu karena seorang teman merekomendasikan kepada saya untuk membacanya.. Pada bab awal bacaan membuat saya kaget, bagaimana mungkin buku best seller namun terdapat banyak kata-kata yang menurut saya tidak pantas di dengar.
Saya juga heran kepada respon pembaca yang diikut sertakan dalam buku tersebut, ada diantara mereka yang seingat saya memberikan sebuah komentar bahwa buku tersebut memiliki nilai seni yang tinggi. Itu sungguh membuat saya kaget, saya bertanya-tanya dimana letak seninya. Bukankah seni selalu indetik dengan keindahan. Apakah karena dibuku itu disebutkan bahwa dewi ayu dan anak-anaknya adalah perempuan yang sangat cantik. Entalah saya bingung, mungkin karena saya bukanlah anak seni yang bisa menemukan keindahan dalam buku tersebut.
Itu adalah buku dengan bacaan vulgar yg pertama kali saya baca. Selama ini saya lebih suka membaca buku karya Tere liye yang didalamnya selalu terselip makna kehidupan. Saya merasa tidak nyaman membaca buku tersebut namun saya paksa untuk membacanya hingga selesai, barangkali saya dapat menemukan makna di dalamnya.
Ada sebuah kutipan yang membuat saya tidak terima sebagai seorang wanita, ini adalah salah satu kutipan yang ada di buku tersebut;
“Semua perempuan itu pelacur, sebab seorang istri baik-baik pun menjual kemaluannya demi mas kawin dan uang belanja, atau cinta jika itu ada,” katanya. (hal. 127)
Bagi saya wanita itu berharga, mereka bukan pelacur. Wanita itu hebat, mereka bisa melahirkan, menyusui dan membesarkan anak-anaknya seorang diri. Wanita adalah sumber kehidupan. Bagaimana bisa mereka dikatakan pelacur.
Tulisan ini bukan untuk menjatuhkan siapapun, ini hanyalah pendapat saya pribadi. Mengapa saya tidak suka buku tersebut?. Mungkin karena dibuku tersebut terlalu banyak kata-kata yg tidak baik didengar. Karena saya pribadi adalah orang yg sangat tidak suka mendengar perkataan kotor dan kasar.
Mungkin ada yang bisa memberi saya pandangan lain?. Maka saya akan menilai buku tersebut dari sudut pandang yang berbeda. Karena sejauh ini saya masih terusik dengan kalimat-kalimat vulgar yang ada di buku tersebut.
See lessBagi mahasiswa baru di semester 1, mana yang lebih penting: mulai aktif di UKM/organisasi kampus atau fokus di bidang akademik supaya tidak keteteran di semester berikutnya?
Anda kuliah tujuan utamanya apa? Jadi organisatoris atau mencari ilmu sesuai bidang kuliahnya? Misal kuliah dengan biaya orang tua, coba bilang ke orang tua "Pak, bu, saya kuliah ini tujuannya agar bisa ikut organisasi, bukan untuk belajar sesuai jurusannya", wah bisa dicoret dari KK Anda nanti. PerRead more
Anda kuliah tujuan utamanya apa? Jadi organisatoris atau mencari ilmu sesuai bidang kuliahnya?
Misal kuliah dengan biaya orang tua, coba bilang ke orang tua “Pak, bu, saya kuliah ini tujuannya agar bisa ikut organisasi, bukan untuk belajar sesuai jurusannya”, wah bisa dicoret dari KK Anda nanti.
Perhatian! Ini akan menjadi jawaban yang panjang, karena saya paling gemas dengan topik sejenis ini. Kalau tidak kuat membaca mohon lambaikan tangan
Bagi saya ya jelas akademik dulu. Anda aktif organisasi tapi IP dapat satu koma, apalagi nol koma, bisa tewas di semester berikutnya. Penuhi dulu tujuan utamanya, itu kaitannya dengan tanggung jawab Anda sebagai mahasiswa. Ibaratnya kalau dalam islam, ada wajib dan ada sunnah, kita harus tau mana prioritas utamanya.
Bukan berarti organisasi tidak penting, saya menulis berdasarkan pengalaman. Tanpa bermaksud mengunggulkan diri, hanya sebagai pendukung jawaban, ketika kuliah saya adalah organisatoris dan akademisi. Saya pendiri dan ketua dari beberapa organisasi di kampus, meraih beberapa prestasi nasional, memiliki bisnis sebelum lulus, dan IPK saya 3.78.
Sebelum saya jelaskan detailnya, mungkin Anda bisa melihat gambar ini dulu
CHAPTER 1 : SISI GELAP ORGANISASI MAHASISWA
Tidak sedikit anak-anak organisasi mahasiswa (ormawa) yang bermental seperti diatas, sok kuasa, merasa senior, merasa organisasinya paling penting, merasa ini, merasa itu, dan lain sebagainya. Yang berdampak ke menyalahkan mereka yang tidak ikut atau tidak mendukung organisasinya. Beda pandangan dianggap salah. Saya menjumpai banyak yang seperti ini, sangat banyak!
Tidak sedikit dari anak-anak ormawa yang merasa berkuasa, padahal diluar organisasinya mereka bukan siapa-siapa, bahkan tidak memiliki pengaruh sedikit pun. Bukan berarti ormawa ini tidak bagus, bagus tapi harus tau porsinya. Yang lebih bodoh lagi sampai memberi opsi : “kamu pilih organisasi atau kuliah?”, ya jelas kuliah lah.
Muncul pertanyaan “Mas, saya ikut organisasi karena saya nggak pinter kuliahnya, kuliahnya bukan passion saya”. Lah ini namanya lari dari masalah. Tanggung jawab pribadinya saja belum bisa dipenuhi, mau ambil tanggung jawab lain. Kalau memang bukan passionnya disitu, ya tahun depan Anda keluar, ikut tes lagi, pilih jurusan yang memang menjadi passion Anda. Daripada dilanjutkan bertahan dan bahkan tidak menjadi apa-apa, hanya menambah angka pengangguran terpelajar di Indonesia saja nantinya.
Lihat data diatas, angka pengangguran terpelajar ini sudah tinggi, jangan ditambah-tambahi lagi. Begitu lulus tidak punya skill, cari kerja susah, yang disalahkan pemerintah. Kalau mau nyumbang, ya nyumbang prestasi, nyumbang karya, nymbang solusi, jangan nyumbang masalah.
Chapter 1 : End
CHAPTER 2 : PENTINGNYA SKILL DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Lah apa kaitannya dengan pertanyaan? Ini kaitannya dengan prioritas. Anda bisa membaca penelitian dari Oxfordmartin disini[1]. Disitu dijelaskan detail urutan-urutan pekerjaan yang terancam digantikan oleh mesin, beserta bagaimana metode perhitungannya.
Di era ini, kondisi sudah jauh berbeda dengan beberapa tahun lalu. Otomasi sudah ada dimana-mana. Banyak PHK karena pekerjaan digantikan oleh mesin. Mereka yang unskilled, atau skillnya tidak match dengan kebutuhan, pasti akan tergeser. Inti dari revolusi industri 4.0 adalah efisiensi, dan efisiensi adalah produk dari intelegensi. Salah satu komponen pendukung intelegensi adalah kemampuan akademik.
Anda bisa cari di berita, sudah berapa ribu orang yang sudah tergeser oleh kehadiran mesin. Di bandara, toll, parkir, SPBU, dan sebagian sudah banyak digantikan mesin. Ya memang beginilah zaman akan terus berkembang, adaptasi atau mati.
Disinilah pentingnya kuliah sesuai passion dan kuliah serius, bukan cuma datang, kerjakan, lupakan. Semakin zaman tuntutan skill semakin tinggi. Hanya yang terbaik dari yang terbaik yang bisa mencapai titik tertinggi. Sisanya ya jadi biasa-biasa saja, atau bahkan tersingkir dari persaingan.
Akan jauh lebih mudah ketika di semester awal Anda tidak memiliki kendala akademik. Karena jalan berikutnya akan lebih terbuka lebar apabila akademik Anda bagus, terutama skill Anda bagus. Banyak beasiswa dan program-program pengembangan atau riset akan terbuka lebar ketika Anda punya memulai dengan benar disini. Semakin cepat Anda memulai, semakin banyak pilihan yang bisa Anda ambil.
Ketika Anda mengawali dari meningkatkan kapasitas diri di bidang kuliah Anda (dalam hal ini akademik), sejauh pengalaman saya, ini cenderung menarik orang-orang kuat lain untuk ikut berkolaborasi dengan Anda. Salah satu dari orang kuat ini biasanya adalah dosen. Ketika dosen sudah di pihak Anda, sudah semester depan mau ngapain aja InsyaAllah lancar, karena decision makernya sudah kepegang.
Chapter 2 : End
CHAPTER 3 : SAAT INI ADALAH ERANYA KOLABORASI
“Ah mas, saya kuliah nggak sesuai passion dan bisa sukses tuh?”. Bapaknya teman saya, sekolahnya cuma sampai SD dan bisa punya beberapa perusahaan yang omsetnya miliaran perbulan. Kalau mengacu dari situ, apakah berarti kita cukup sekolah sampai SD saja? Ada beberapa hal yang memang exception
Tapi ada satu hal yang pasti, “tidak pernah ada orang yang bisa sukses sendirian”. Semua orang-orang sukses pasti berkolaborasi, bekerjasama, tidak berjalan sendiri. Tidak ada orang sukses yang tidak memiliki relasi. Disinilah peran berorganisasi selama kuliah, sebagai sarana berlatih berkolaborasi, manajemen masa, manajemen konflik, dan sebagainya.
Berorganisasi penting ketika Anda ingin mencapai level pengembangan yang lebih luas. Salah satu hal penting dalam organisasi adalah pembelajaran tentang kolaborasi. Di tahun depan, beberapa bank besar akan merger, ini contoh bahwa dengan kolaborasi dapat membawa Anda ke titik yang jauh lebih besar .[2] Bahkan isunya raksasa besar gojek dan grab pun juga akan berkolaborasi.
Kolaborasi ini adalah langkah setelah Anda sudah cukup besar, lalu ingin menjadi lebih besar lagi. Kalau dikembalikan ke pertanyaan, ya semester awal fokusnya menjadi besar dulu, setelah itu kalau ingin menjadi lebih besar, ya berkolaborasi dengan yang lain. Tapi ingat, besarlah tanpa harus menjatuhkan, kalau bisa besar bersama justru lebih baik.
Berorganisasi itu penting, tapi tanpa adanya ilmu, Anda hanya akan mendapatkan relasi, dan dengan adanya ilmu, Anda akan mendapatkan relasi yang berkualitas. Relasi yang berkualitas datang dari pribadi yang juga berkualitas. Terkait pilihan organisasi atau UKM, pilihlah yang Anda bisa berkembang disitu. Pada akhirnya akan menjadi seperti kata pepatah, “birds with the same feathers flock together”
Chapter 3 : End
Sekian cerita dari saya, apabila ada kesalahan dalam penulisan maupun penyampaian saya mohon maaf, saya masih fakir ilmu yang perlu banyak belajar.
Catatan Kaki
[1] https://www.oxfordmartin.ox.ac.uk/downloads/academic/The_Future_of_Employment.pdf
See less[2] Historia Bisnis: Merger Bank BUMN, Harapan Digantung ke Mandiri | Finansial – Bisnis.com