Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
We want to connect the people who have knowledge to the people who need it, to bring together people with different perspectives so they can understand each other better, and to empower everyone to share their knowledge.
Apakah menurutmu orang-orang menilai Bob Sadino berlebihan?
Jelas. Tapi entah kenapa tetap saja banyak yang "memuja" beliau. Banyak "kutipan motivasional" Om Bob yang intinya mengajak orang untuk "jalanin aja dulu", untuk langsung berenti jadi karyawan dan langsung buka usaha, padahal pola pikir seperti ini yang berbahaya, main langsung hajar tanpa planning.Read more
Jelas. Tapi entah kenapa tetap saja banyak yang “memuja” beliau.
Banyak “kutipan motivasional” Om Bob yang intinya mengajak orang untuk “jalanin aja dulu”, untuk langsung berenti jadi karyawan dan langsung buka usaha, padahal pola pikir seperti ini yang berbahaya, main langsung hajar tanpa planning.
Dikira jadi pengusaha itu gampang, cukup punya ide, sedia modal, jalanin, maka customer langsung datang berbondong-bondong?
Coba kita lihat satu kutipannya “Orang goblok itu ga banyak mikir yang penting melangkah. Orang pintar kebanyakan mikir akibatnya tidak pernah melangkah.”. Atau ini, “Orang pintar mikir ribuan mil, jadi terasa berat. Saya nggak, cuma melangkah saja. Ngapain mikir, kan cuma selangkah”
Ini menyiratkan kalau saking pinternya orang jadi gak maju-maju, jadi kalau mau buka usaha jangan mikir ini itu.
Demi Lucifer, ajaran sesat dari mana lagi ini?
Padahal yang namanya mau buka usaha itu ya memang harus banyak mikir. Harus banyak planning. Gak bisa tiba-tiba langsung buka toko dan jualan barang.
Misalnya anggaplah saat ini saya punya uang lima juta di tabungan, cukup buat buka usaha fried chicken.
Bukan berarti saat ini juga saya sewa tempat, bikin etalase, dan beli ayam mentah. Beneran goblok itu namanya. Semua usaha itu butuh persiapan, butuh perencanaan, butuh survei ke lokasi potensial. Bukan langsung jebret buka warung pas lagi inget. Salah-salah malah bangkrut.
Gimana kalo ternyata 10 meter dari tempat saya buka warung udah ada usaha sejenis, dan yang punya orang lokal? Gimana kalo ternyata saya gak ketemu supplier murah, jadi buat mensiasatinya saya beli ayam yang kurus-kurus? Ya jualan saya gak ada yang beli.
Apa kata Bob Sadino soal ini? Saya balas dengan kutipan lain dari beliau “Saya bisnis cari rugi, ketika rugi saya semangat, dan jika untung bertambah rasa syukur saya”
Jiaah, enak aja. Orang usaha ya cari untung, kalau cari rugi berarti memang bener goblok namanya. Mending kalo yang ilang cuma uang “dingin”. Tapi kalo yang dipakai itu uang makan atau uang pinjol gimana? Cuma gara-gara ngikutin petuah sesat, sekeluarga jadi susah dan diteror.
Jangan tertipu dengan gayanya. Bob Sadino itu kaya, cuma penampilannya saja yang mirip orang miskin. Tapi anehnya banyak yang menganggap beliau sebagai contoh keberhasilan “from zero to hero”. Padahal dia dari sananya sudah makmur.
Berikut saya kutipkan tulisan dari halaman Wikipedia beliau: “Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia”
Makanya dia berani ngomong gak usah mikir, cari rugi saja, dll dll. Bob Sadino mah enak bilang begitu. Ilang sepuluh dua puluh juta gak ngaruh, sisanya masih banyak. Lah Anda yang kalo beli air mineral aja masih milih VIT daripada Aqua ya jangan sok-sokan ikutin gaya beliau .
Apa lagi penyebab ketidaksukaan saya dengan beliau?
Banyak kata-kata (de)motivasi Om Bob yang sangat merendahkan karyawan. Salah satu yang cukup terkenal yaitu, “Kamu itu bangun pagi, mandi, berangkat kerja, pakai seragam, kaki dibungkus sepatu, berangkat pagi pulang malam. Bayaran tak seberapa. Itu kerja apa dikerjain?”
Loh ya memang kenapa kalau kerja pagi sampai malam? Memang rezekinya di situ ya gimana? Dia kerjanya halal kok, bukan nodong atau nyopet. Karyawan yang banting tulang dari pagi sampai sore cari uang buat menghidupi keluarganya, harusnya dipuji, bukan malah disindir.
Tidak semua orang jalan hidupnya di wirausaha. Kalau semua orang buka usaha, yang beli siapa?
Satu lagi, “Setinggi apapun pangkat yang Anda miliki, Anda tetaplah karyawan. Sekecil apapun usaha Anda, Anda adalah BOS-nya”. Ya bisa jadi, tapi tanpa bermaksud merendahkan, saya sendiri lebih mau jadi Direktur Pertamina dengan gaji ratusan juta, (yang kata Om Bob “karyawan”), daripada jadi pemilik usaha jasa gorengan yang pelanggannya sedikit dan tiap hari harus muter otak buat makan (tapi kata Om Bob “jadi BOS”).
Itu Bob Sadino juga saya yakin kalau disuruh pilih dia tetap mau jadi yang pertama.
EDIT: DISCLAIMER: Tolong jawaban ini jangan diartikan bahwa kalian jadi tidak boleh buka usaha, atau tidak boleh nyoba wirausaha. Setiap orang berhak menentukan kariernya. Lah saya aja freelancer yang jatuhnya usaha dan gak kerja di kantor. Siapa saya mengatur-atur kalian?
Yang harusnya tidak boleh itu buka usaha tanpa persiapan, tanpa pertimbangan, tanpa back up plan dan tanpa mental kuat seandainya rugi, cuma karena terpengaruh gaya nyentrik dan omongan Om Bob yang viral di internet.
Kalian mau berwirausaha? Keren. Saya salut dan dukung 100%. Tapi sebelum itu siapkan dulu business plan-nya. Lakukan riset pasarnya. Survei potensi untung ruginya. Pelajari birokrasi dan perizinanya. Setelah semua beres, baru bisa mulai membuka bisnis sendiri. Mudah-mudahan kalian bisa jadi pengusaha mapan.
Jangan terbalik, malah “buka toko” ada di poin pertama, sisanya “menyusul”. Ini malah mirip orang yang ngebet nikah muda tanpa mikir panjang positif negatifnya. Ya bakal ancur semuanya.
See lessMengapa sesuatu hal yang benar selalu banyak orang yang tidak percaya, tapi hal yang tidak benar banyak orang yang mempercayainya? Ada yang tau kenapa? Terima kasih.
Sebuah buku sejarah Afrika menggambarkan dengan gamblang tentang efek single story pada media massa saat ini. Dalam buku ini, digambarkan tentang penemuan sebuah etnis yang struktur tubuhnya terdiri dari beberapa anggota tubuh binatang. Makhluk ini ditemukan di benua Afrika sebagai etnis asli pendudRead more
Sebuah buku sejarah Afrika menggambarkan dengan gamblang tentang efek single story pada media massa saat ini. Dalam buku ini, digambarkan tentang penemuan sebuah etnis yang struktur tubuhnya terdiri dari beberapa anggota tubuh binatang. Makhluk ini ditemukan di benua Afrika sebagai etnis asli penduduk Afrika.
Buku ini sukses menjual imajinasi penulisnya, hingga informasi ini diulang-ulang menjadi sebuah kebenaran. Bahwa dahulu kala, benua Afrika dihuni oleh manusia yang berparas dan berjiwa kebinatangan, yang membutuhkan pencerahan dan bantuan oleh sebuah negara maju, berperi-kemanusiaan dan ber-adidaya.
Afrika digambarkan sebagai sebuah benua yang suram yang penuh dengan konflik, kemelaratan, keputus-asaan, keterbelakangan dan kemiskinan. Serta-merta hal ini dijadikan sebagai fakta di mata dan telinga di belahan dunia lain.
Melalui gambar-gambar yang sebagian besar mengilustrasikan kemiskinan benua Afrika dan kelaparannya agar masyarakat dunia percaya bahwa Afrika adalah benua yang tertinggal jauh di belakang.
Kita mungkin tidak pernah tahu, Afrika adalah sebuah benua yang dihuni oleh negara-negara maju dengan sumber daya alamnya yang kaya dan sumber daya manusianya yang jauh dari kata terbelakang atau pun miskin. Dimana generasi mudanya juga bersekolah ke luar negeri dan mempunyai bakat dan prestasi seperti yang lainnya.
Efek single story ini telah banyak membunuh fakta kebenaran yang sesungguhnya. Mereka menyebarkannya melalui internet, radio, tv dan bahkan media cetak seperti surat kabar dan buku-buku.
Melalui buku, mereka juga mengabadikan tabiat single story ini dari sudut pandang penguasa yang memiliki kepentingan akan hal itu. Entah itu kepentingan politik atau pun ekonomi.
Fenomena single story ini adalah sel dari terbentuknya cerita atau informasi palsu yang sangat rentan mampu mengubah mindset masyarakat tentang kebohongan yang menjadi kebenaran yang permanen.
Tabiat single story yang dipacking dengan bagus menjadi proses dari propaganda massa. Dimana semua media massa dan elektronik dikondisikan untuk menyebarkan atau menjual kisah, cerita atau informasi palsu yang sama secara teratur dan massive di seluruh penjuru dunia.
Mereka berhasil mengubah dunia, sesuai seperti apa yang mereka inginkan, demi kepentingan tertentu. Dikatakan bahwa,
Pernyataan ini telah menjadi titik awal dari propaganda media sebagai usaha untuk membentuk opini masyarakat di dunia.
Masyarakat awam harus jeli mendengarkan, melihat dan menelaah semua informasi yang berkembang, agar tidak menjadi korban propaganda penguasa.
Terima kasih atas pertanyaannya.
See lessBagaimana caranya supaya gigi saya tidak menguning saat meminum kopi?
Hallooo, dokter gigi yeyed disiniii🌷 Okey, saya ingin sharing ilmu yang saya pahami. Teruntuk sejawat yang aktif di quora, please correct me if I'm wrong ya hehe, thankyou 🙏 secangkir kopi dan sekuntum bunga tulip bersama sesosok yang disayang, uhuyy. Hmm, pernah tidak memerhatikan gigi orang penggeRead more
Hallooo, dokter gigi yeyed disiniii🌷
Okey, saya ingin sharing ilmu yang saya pahami.
Teruntuk sejawat yang aktif di quora, please correct me if I’m wrong ya hehe, thankyou 🙏
Hmm, pernah tidak memerhatikan gigi orang penggemar kopi dengan orang yang tidak minum kopi?
Apakah berbeda?
Para penggemar kopi yang selalu minum kopi di pagi hari, harus hati-hati karena kopi bisa memengaruhi kesehatan gigi.
Ya, ternyata ada efek kopi pada gigi, loh.
Minum kopi memang nikmat dan bikin semangat.
Tapi jika keseringan, gigi kita bisa terkena dampaknya.
Banyak penelitian menunjukkan manfaat kopi bagi kesehatan. Namun, sebaiknya jangan dikonsumsi secara berlebihan.
Kopi dapat menyebabkan gigi kita berubah warna. Hal ini dikarenakan zat warna yang terkandung dalam kopi dapat terserap ke permukaan gigi. Akibatnya, gigi akan tampak lebih kuning.
Jika kita penggemar kopi, warna gigi kita akan berbeda dengan orang yang tidak suka minum kopi. Dilansir dari Healthline, Victoria Veystman, dari New York City’s Cosmetic Dental Studios, menjelaskan bahwa senyawa Tanin yang terdapat dalam kopi adalah penyebab pada perubahan warna gigi.
Tanin merupakan jenis senyawa polifenol yang dapat pecah dalam air. Tanin ini menyebabkan senyawa warna dalam kopi lebih mudah menempel di gigi. Senyawa warna ini kemudian terus menetap di gigi sehingga mengubah warna gigi. Gigi berubah warna menjadi lebih kuning dibandingkan dengan gigi orang yang tidak suka minum kopi.
Selain tanin, senyawa lain dalam kopi yang membuat perubahan warna gigi mudah terjadi adalah asam. Asam dalam kopi dapat membuat enamel gigi menjadi lebih lunak dan kasar, sehingga noda lebih mudah menempel dan mengubah warna gigi.
Hal yang buruk juga bisa terjadi pada tambalan dan gigi tiruan. Selain lebih cepat berubah warna, kekasaran permukaannya pun akan meningkat.
Jika kita sering mengonsumsi coffee blend, maka risiko gigi berlubang bisa terjadi. Coffee blend ini dibuat dengan cara mencampur kopi dengan sirop perisa dan pemanis buatan. Bahan- bahan tambahan tersebut kaya akan sukrosa dan fruktosa.
Bila dikonsumsi dengan frekuensi tinggi, akan membuat gigi rentan berlubang.
Selain bikin Gigi Kuning, efek lain dari Kopi adalah Gigi menjadi Sensitif 😖
Kerusakan enamel gigi → Gigi Sensitif
Enamel atau email gigi merupakan lapisan terluar gigi. Lapisan ini menjaga gigi agar tetap kuat dan sehat. Jika lapisan enamel terkikis, maka gigi Anda akan mudah untuk mengalami kerusakan.
Gigi kita bisa berlubang atau menjadi lebih sensitif saat kerusakan gigi sudah sampai bagian dalam.
Salah satu penyebab gigi ngilu adalah kebiasaan mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas, dingin, ataupun asam.
Kafein pada kopi adalah satu hal yang bisa mengikis lapisan enamel gigi dan membuat gigi rusak. Sehingga mengurangi jumlah konsumsi kopi per hari dapat membantu melindungi enamel gigi dari kerusakan.
Bayangkan ketika kita sedang asyik minum kopi favorit lalu timbul rasa ngilu. Fokus kita saat bekerja bisa saja terganggu dan pekerjaan tidak bisa terselesaikan dengan optimal.
Kopi yang bersifat asam, memicu kondisi mulut menjadi asam. Hal tersebut juga berdampak pada terkikisnya enamel atau email gigi. Enamel merupakan lapisan terkuat pada gigi kita. Enamel sebagian besar terdiri dari hydroxyapatite, mineral yang memberi proteksi pada lapisan gigi.
Ketika enamel mulai menipis akibat asam, dentin tak lagi terlindungi secara optimal. Bila asam terus menerus menyentuh gigi, tentunya gigi tak terlindungi secara utuh dan memicu gigi sensitif.
Lapisan enamel yang menipis tidak dapat melindungi dentin gigi sehingga makanan atau minuman dapat masuk ke dalam saluran tubulus dan “menyentuh” saraf gigi, mengakibatkan rasa ngilu.
Kondisi ini dikenal dengan Hipersensitivitas gigi atau Gigi Sensitif 😖
Jadi haruskah puasa kopi agar gigi tidak lagi ngilu?
Minum kopi memang dapat memicu gigi sensitif. Tidak hanya gigi ngilu, jika dibiarkan tanpa perawatan, efek gigi sensitif bisa saja merusaka jaringan gigi dan menyebabkan gigi berlubang.
Kabar baiknya, hal ini bisa dicegah sedini mungkin dengan melakukan perawatan gigi sensitif yang tepat.
1. Berkumur dengan air putih
Kita tidak harus puasa kopi untuk menghindari gigi ngilu muncul tiba-tiba. Berkumur dengan air putih dapat membantu menetralkan asam pada mulut. Jadi, jangan lupa untuk berkumur setelah menikmati kopi, ya.
Sifat asam pada kopi akan terbilas air sehingga kemungkinan terkikisnya enamel pun dapat dikurangi. Dengan membiasakan hal ini, kita tak perlu lagi cemas akan gigi sensitif setelah minum kopi.
2. Menyikat gigi dengan pasta gigi yang tepat
Agar gigi sensitif tidak timbul setelah minum kopi, jangan lupa menyikat gigi dua kali sehari. Gunakan bulu sikat yang lembut agar enamel gigi tidak menipis.
Tak perlu menekan terlalu keras saat menyikat, cukup sikat seperti biasa. Pada sisi depan atau luar gigi, sikatlah dengan arah gerakan dimulai dari area gusi ke ujung gigi. Misalnya, pada gigi bawah sikatlah dari bawah ke atas. Sementara pada gigi bagian atas, gerakan menyikat dari atas ke bawah. Jangan lupa, bersihkan permukaan atau sisi atas gigi yang sering digunakan untuk mengunyah makanan. Sikat juga bagian dalam gigi.
Pasta gigi untuk gigi sensitif pada umumnya mengandung senyawa yang dapat membantu melindungi gigi dari paparan makanan dan minuman dingin, panas, atau asam penyebab rasa ngilu.
Jika pernah merasakan ngilu gigi sensitif sebelumnya, jangan lupa pilih pasta gigi yang tepat. Kita bisa menggunakan pasta gigi dengan kandungan fluoride dan potassium nitrate, agar gigi dapat terlindungi.
Berdasarkan Journal Of Clinical And Experimental Dentistry, kandungan 5% potassium nitrate dan fluoride dalam pasta gigi dapat memberikan efek pereda ngilu yang cepat sehingga gigi sensitif dapat teratasi dengan segera. Di samping itu, fluoride juga memberikan perlindungan pada gigi dan membantu menguatkan enamel.
Selain itu, kandungan seperti potasium nitrat dan Calcium Sodium Phosphosilicate dapat bekerja secara bersamaan menenangkan saraf yang terpapar penyebab rasa ngilu pada gigi.
Sebuah studi yang diterbitkan Journal of Clinical Dentistry membuktikan bahwa pasta gigi yang mengandung Calcium Sodium Phosphosilicate dan potasium nitrat secara efektif dapat mengurangi sensitivitas pada gigi.
Penelitian ini juga menunjukkan dari 2 senyawa yang diteliti, Calcium Sodium Phosphosilicate merupakan senyawa yang paling efektif dalam memberikan perlindungan sekaligus meredakan ngilu akibat gigi sensitif.
Asamnya kopi bisa saja menimbulkan aroma yang tidak sedap pada mulut. Nah, agar mulut tetap segar gunakan pula pasta gigi dengan kandungan mint. Kombinasi ketiga kandungan ini dapat melindungi kesehatan mulut dan gigi kita secara menyeluruh.
3. Rutin kontrol ke dokter gigi
Terakhir, rutin kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
Dokter akan memantau kesehatan gigi kita selaku pecinta kopi. Bila masih ada keluhan gigi sensitif, jangan ragu konsultasikan segera. Dokter gigi akan memberikan rekomendasi perawatan yang tepat terkait keluhan yang kita alami.
Di samping itu, rutin ke dokter gigi juga menjadi cara pencegahan gigi berlubang dan upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Bagaimana cara mencegah kerusakan gigi akibat kopi?
Jangan khawatir, kerusakan gigi akibat kopi bisa dicegah dengan beberapa cara.
Bagaimana caranya?
Namun ternyata, mengonsumsi kopi juga ada manfaatnya bagi kesehatan gigi.
Studi yang dilakukan oleh universitas di Italia menemukan bahwa roasted bean (biji kopi yang telah disangrai) dapat mencegah gigi berlubang.
Hal itu tidaklah mengherankan, karena kopi mengandung senyawa- senyawa kimia kompleks di dalamnya. Termasuk senyawa yang mampu menghalangi perlekatan Streptococcus mutan bakteri penyebab gigi berlubang ke permukaan gigi.
Kopi juga memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi, tetapi ini bergantung dari tingkatan sangrai biji kopi. Aktivitas antioksidan pada kopi medium roast jauh lebih tinggi daripada light roast atau dark roast.
Meskipun memiliki banyak manfaat, konsumsi kopi harus dibatasi dalam jumlah wajar. Selain itu, agar gigi tetap sehat, hindari pemakaian gula atau krimer yang terlalu banyak.
Dengan demikian, minum kopi akan lebih memberikan manfaat ketimbang mudaratnya!
KESIMPULAN
Tambahan saran dari saya pribadi :
Sekarang kita sudah tahu mengapa kopi bisa memicu berbagai masalah pada gigi. Untungnya, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan supaya kita tetap bisa minum kopi tanpa dilanda rasa khawatir akan gigi sensitif. Selalu terapkan perawatan gigi di atas, agar kesehatan gigi dapat terjaga ✨
Terima kasih PJ-nya mbak Rizky Anna,
Semoga dapat menjawab pertanyaan 😁
Sekian dari saya, dokter gigi yang masih noob dalam dunia kesehatan gigi dan mulut, hehe.
Semoga bermanfaat ya, ciaoo!! 😊
Gambar : google
Referensi :
Catatan Kaki
[1] Keseringan Minum Kopi Bahaya untuk Gigi
See less[2] https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/gigi-mulut/perawatan-oral/efek-kopi-pada-gigi-kuning/%3famp=1
[3] https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/gigi-mulut/gigi/minum-kopi-memicu-gigi-sensitif/%3famp=1
[4] Penggemar Kopi, Pastikan Lakukan Hal Berikut Agar Kesehatan Mulut dan Pencernaan Aman!
[5] Efek Kopi Pada Gigi Selain Bikin Gigi Kuning – Hello Sehat
[6] Keseringan Minum Kopi Bahaya untuk Gigi
Bagaimana cara mengatasi anak yang tiba-tiba merengek minta dibelikan sesuatu yang memang tidak perlu?
Jawabannya bisa bermacam-macam, tergantung usia anak. Ini pengalaman saya dengan 3 anak lelaki saya yang masih kecil-kecil. Ketika Anak Masih Sangat Kecil Ketika anak masih sangat kecil dan belum bisa diajak berkomunikasi 2 arah (misalnya usia 1–3 tahun) ini strategi saya: Kalau pergi ke swalayan atRead more
Jawabannya bisa bermacam-macam, tergantung usia anak.
Ini pengalaman saya dengan 3 anak lelaki saya yang masih kecil-kecil.
Ketika Anak Masih Sangat Kecil
Ketika anak masih sangat kecil dan belum bisa diajak berkomunikasi 2 arah (misalnya usia 1–3 tahun) ini strategi saya:
Mengapa sebaiknya kita tidak langsung mengabulkan keinginan anak jika dia merengek-rengek dan menangis? Banyak alasannya:
Percaya deh, awal-awal mungkin kelihatan baik-baik saja jika kita langsung menuruti keinginan anak jika dia merengek, tapi sebetulnya itu hanya akan menumpuk masalah, dan ke depannya ortu sendiri yang akan capek dibuatnya.
Mengenalkan Konsep Uang
Selain itu, saya berusaha mengenalkan konsep “uang” kepada anak saya sejak dini.
Memang bukan hal yang mudah, karena ketika masih kecil sekali mereka belum bisa berhitung, bahkan belum mengenal konsep angka. Tapi yang saya sampaikan adalah pemahaman tentang konsepnya, bukan uangnya.
Intinya, saya memberi pemahaman bahwa:
Tentu cara penyampaiannya tidak segamblang menggunakan kata-kata di atas, tapi dengan cara dan bahasa yang dimengerti oleh anak kecil sesuai usianya.
Awal mengenalkannya sesederhana mengajak anak melihat kita membayar di kasir setiap kali kita membeli sesuatu di toko. Sebelum dia bisa menggunakan atau memakan apa yang dia ambil dari rak toko, kita ajak dia untuk membayarnya dulu di kasir.
Di lain kesempatan, saya memberi pemahaman bahwa setiap barang di toko itu ada harganya, dan harganya bisa mahal atau murah. Kalau murah, mungkin bisa langsung kita beli, dan kalau mahal bukan berarti kita tidak bisa membelinya, tapi perlu ada usaha dulu, yaitu menabung (saya pantang mengatakan tidak punya uang, karena itu seolah menjadi doa untuk diri sendiri). Saya biasa memberi pilihan atau perbandingan dengan barang lain, agar dia paham seberapa mahal murah itu. Karena jika saya sebut angka, dia juga belum mengerti.
Kalau anak sudah agak besar dan sudah bisa diajak berkomunikasi dua arah dan berdiskusi, ini akan lebih mudah.
Pernah anak saya tiba-tiba minta dibelikan suatu mainan di mal, saya tidak buru-buru menolaknya, tapi saya ajak dia berdiskusi. Saya tanya itu mainan apa, bagaimana cara mainnya, apa manfaatnya, kenapa dia suka. Apakah dia butuh mainan itu? Dari situ diskusi kemudian berkembang, termasuk melihat harganya. Dari situ saya kasih perbandingan bahwa dengan harga segitu, sedikit lagi bisa membeli barang yang sebetulnya sedang dia inginkan. Apa uangnya mau digunakan untuk membeli mainnan ini, atau disimpan dulu untuk membeli barang yang dia inginkan nanti? Akhirnya dia memilih untuk mengesampingkan keinginan membeli mainan itu.
Mengajak diskusi adalah salah satu trik, karena kalau saya langsung menolak dan berkata tidak boleh, anak bisa langsung ngambek atau mungkin malah tantrum, yang justru malah makin susah untuk diajak berkomunikasi.
Kebutuhan vs Keinginan
Ini juga yang saya ajarkan ke anak, bahwa barang itu ada yang sifatnya kebutuhan dan ada yang sifatnya keinginan.
Kebutuhan adalah sesuatu yang penting untuk dipenuhi, yang jika tidak dipenuhi maka akan membuat kita menjadi susah atau menimbulkan hal yang negatif. Contohnya adalah makan, minum, pakaian, tempat tinggal.
Sementara keinginan adalah sesuatu yang tidak harus dipenuhi, yang jika tidak didapat pun tidak akan membuat kita susah atau mendatangkan hal negatif. Contohnya mainan mobil-mobilan, mainan yang mahal, dsb.
Makanya ketika anak saya meminta sesuatu, salah satu pertanyaan yang akan saya ajukan adalah, apakah itu kebutuhan atau keinginan? Jika itu keinginan, artinya tidak harus dipenuhi saat itu juga. Saya akan ajak dia untuk melihat harganya dan berpikir bagaimana cara untuk mendapatkannya, dan jika sudah mendapatkannya, hal positif apa yang bisa dia lakukan dengan barang itu. Tapi saya tidak pernah memupus apapun keingnan yang anak-anak saya utarakan. Biarkan saja mereka punya mimpi keinginan-keinginan yang setinggi langit. Saya anggap mereka sekedar mengungkapkan apa yang ada di pikiran mereka, bukan lantas menjadi kewajiban saya untuk memenuhinya.
Belajar Bersyukur
Sejalan dengan itu, saya juga berusaha mengajarkan anak untuk selalu bersyukur.
Bersyukur artinya tetap bahagia dengan kondisi yang berkecukupan, tidak harus banyak atau berlebih. Asalkan cukup, itu sudah Alhamdulillah. Karena itu, saya sering mengajak anak berucap “Alhamdulillah” ketika kita atau dia mendapat sesuatu, meskipun itu hal kecil. Jika masih ada cemilan yang bisa dimakan meskipun sedikit, saya bilang Alhamdulillah masih ada. Kalau kami memberi anak mainan, mengajak liburan, atau yang lain, kadang saya berujar “Alhamdulillah papa & mama ada rejeki, jadi bisa beli mainan atau jalan-jalan”. Saya juga sering bercerita bahwa banyak orang di luar sana yang kondisinya jauh lebih tidak beruntung dibanding kita, dan karena itu kita harus bersyukur akan kondisi kita.
Itulah di atas beberapa strategi saya.
Hasilnya? Alhamdulillah, mereka bisa saya ajak bermain di toko mainan di mal seharian (semacam Toys City, Kidz Station, dsb. *maaf menyebut merek), tanpa mereka merengek-rengek minta dibelikan mainan, dan pulang dengan ceria tanpa membeli satu mainan pun.
Apakah selalu berjalan mulus dan lancar? Tentu tidak. Butuh usaha yang terus menerus dan tidak kenal lelah.
Semoga bermanfaat.
EDIT
Catatan tambahan:
- Apa yang saya tulis di atas adalah pengalaman saya dalam menangani anak-anak saya, berbekal ilmu dari berbagai sumber (seperti buku-buku parenting, seminar parenting, dll.) dan atas buah pemikiran saya sendiri juga. Alhamdulillah jika bisa menginspirasi. Tapi jika ingin diterapkan pada anak lain mungkin tidak bisa 100 persen sama, karena setiap anak itu unik, dengan kondisi keluarga dan lingkungan yang juga pasti berbeda-beda.
- Kami menerapkan aturan di atas bukan artinya menjadi pelit kepada anak, tapi kami ingin hidup mereka jadi lebih teratur, dan tentunya pemenuhan segala sesuatu itu ada skala prioritasnya. Untuk pendidikan, kami menyekolahkan mereka di sekolah terbaik yang kami bisa temukan, meskipun harus merogoh kocek lebih dalam. Untuk kebutuhan penting lainnya seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, kami juga berusaha selalu memberikan yang terbaik. Lain lagi untuk hal-hal di luar itu. Semua ada porsi dan aturannya. Kami tidak mau memanjakan anak. Konon Bill Gates yang orang terkaya nomor satu di dunia saja berusaha mengajarkan anak-anaknya untuk hidup sederhana.
- Kami membelikan mainan untuk anak-anak biasanya pada momen-momen tertentu saja, seperti ketika ulang tahun dan libur panjang. Tapi pernah juga kami membelikannya di waktu lain sebagai bentuk surprise dan apresiasi ke anak. Itu saja sudah membuat mainan mereka menumpuk satu lemari penuh. Membelikan mainan hanya karena anak merengek-rengek minta dibelikan menurut kami bukan hal yang mendidik.
- Demikian pula dalam membelikan cemilan, biasanya ini sudah terjadwal bersamaan dengan jadwal belanja mingguan atau bulanan (istri saya yang mengatur), dan yang kami beli adalah sesuai dengan keinginan anak. Ini demi menjaga agar urusan belanja menjadi lebih teratur, dan menghindari permintaan sewaktu-waktu dari anak yang tidak terkontrol. Tapi sering juga kami membeli penganan yang sifatnya dadakan, seperti membeli makanan dari g*food, asal didiskusikan dengan baik. Kami juga harus memikirkan kesehatan anak-anak dengan memberikan asupan yang sehat. Tentunya kami tidak bisa membiarkan anak makan es krim ketika dia sedang sakit flu. Kami tidak bisa membiarkan mereka makan gula-gula atau permen yang banyak setiap hari karena itu tidak baik untuk kesehatan mereka.
- Kami tidak pernah memupus keinginan anak-anak untuk membeli barang-barang mahal. Sering sekali mereka mengungkapkan keinginan yang ada di pikiran mereka dan kami selalu berusaha menjadi pendengar yang baik. Misalnya saja pernah suatu hari si sulung berkata kepada kami bahwa dia ingin punya mobil Ferarri. Tidak ada yang jelek dan salah dengan keinginannya itu, jadi kami hanya menjawab boleh saja. Tentu bukan berarti kami harus langsung pontang-panting membelikannya segera kan? Kami malah ikut meng-Amin-kan keinginannya itu, siapa tahu suatu hari nanti kami benar-benar bisa memilikinya, jika bukan dari kami, mungkin dia yang kelak bisa membelinya sendiri. Aamin.
See lessMengapa Indonesia dengan umat Islam terbanyak minat bacanya rendah? Sedangkan ayat perintah pertama Al-Quran adalah Iqra’ (bacalah), dan era keemasan Islam pun minat baca tinggi.
R.I.P Literasi To be fair, serendah-rendahnya minat baca "umat Islam di Indonesia" saat ini bila dibandingkan dengan minat baca di jaman sahabat dulu masih jauh lebih rendah minat baca di jaman sahabat dulu loh. Dulu itu hadist dan firman, yang kemudian mewujud menjadi satu surah di Al-Quran, tidakRead more
R.I.P Literasi
To be fair, serendah-rendahnya minat baca “umat Islam di Indonesia” saat ini bila dibandingkan dengan minat baca di jaman sahabat dulu masih jauh lebih rendah minat baca di jaman sahabat dulu loh.
Dulu itu hadist dan firman, yang kemudian mewujud menjadi satu surah di Al-Quran, tidak ada yang ditulis, melainkan dilafalkan oleh para penghafal terpilih. Jadi let alone minat baca rendah ya, dulu itu kehilangan terbesar ketika perang adalah ketika banyak penghafal Quran yang gugur.
Kenapa? Sebab mereka ibarat cloud storage hidup yang berisi data ayat-ayat suci Al-Quran. Bisa dibilang, di benak mereka lah “data-data berharga” itu disimpan.
Ah, tapikan tetep aja perintah pertama itu menyerukan “iqra” atau bacalah.
True. Tapi apakah di jaman itu yang dimaksud dengan membaca itu sama dengan “membaca” seperti saat ini?
Membaca sendiri punya terminologi yang luas dan longgar. Membaca garis tangan misalnya, atau membaca masa depan, membaca soal matematika, membaca tabel, atau membaca pergerakan lawan. I mean, pernah dengar “read between the lines?” Nah, membaca diantara garis seperti itu apakah termasuk membaca juga? Iya.
Jadi membaca itu apa dong?
Bicara minat baca nggak akan bisa lepas dari yang namanya literasi.
Banyak pengguna Quora yang menggaungkan (baca: mengabuse) kata literasi ini secara ugal-ugalan. Ketika muncul pertanyaan: Mengapa orang Indonesia (insert hal jelek)? Selalu dijawab: karena literasi dan minat baca yang kurang yada yada yada.
Oh literasi, dosa apa kamu sehingga kamu selalu disalahkan😤
Saya pernah binge read jawaban seseorang di Quora. Buset ada kali tuh si pengguna menjawab belasan pertanyaan dengan meyalahkan “literasi yang kurang”. Jawabannya ini selalu panjaang lebar tapi intinya lagi-lagi menyalahkan literasi orang Indonesia.
Menghadeh sekali.😑
Padahal, asal kamu tau ya. Jaaauh sebelum kata literasi ini dipopulerkan, adalah dr. Iwan Pranoto—seorang praktisi pendidikan— yang pertama kali mengenalkannya ke dunia pendidikan nasional dan sejak saat itu hampir semua dosen, menteri, guru, wartawan, latah mengadopsi kata ini di manapun mereka berada.
Namun sayang, semenjak kemunculannya sampai sekarang—entah pesannya kurang sampai apa bagaimana—lama-lama malah membuat pencetusnya sendiri muak dengan penggunaan dari kata ini.
Terutama (mungkin) oleh orang sok intelek wanna be yang menggunakannnya secara ugal-ugalan di sosial media.
🤮
Buat kamu yang masih menggunakan kata literasi di jawaban-jawabanmu, saran saya coba ditelaah kembali penggunaannya.
Setidaknya di Quora ini, kita bisa kembalikan lagi kepada makna asalnya.
Sebab sebagaimana halnya minat baca, literasi itu sendiri maknanya nggak sesempit itu. Contoh:
Kamu bisa aja salah menafsirkan suatu tabel dan karenanya lalu kamu dikatain “literasimu kurang”.
Kamu bisa aja salah menafsirkan maksud berita di Tribunnews gara-gara cuma baca judulnya doang dan karenanya lalu kamu dikatain “literasimu kurang”.
Kamu bisa saja salah menafsirkan maksud gebetanmu yang bilang ” terserah” di WA dan karenanya lalu kamu dikatain “literasimu kurang”.
Sekarang apakah minat baca itu selalu diartikan sebagai membaca tulisan secara verbatim tanpa perlu memikirkan konteksnya? Kalau cuma begitu doang mah, apa bedanya manusia dengan aplikasi OCR? Mau gitu kamu disamakan dengan aplikasi komputer?
Bicara mengenai Iqra’, kamu tidak bisa membandingkan pesan yang dikirimkan malaikat kepada Nabi terpilih dengan pesan yang dikirimkan gebetanmu ke dirimu.
Seperti yang kita tahu selalu ada aja error yang bisa terjadi di sisi receiver, manakala sebuah pesan ditransmisikan. Itulah mengapa selalu ada yang namanya misinterpretasi. Tidak terkecuali tulisan yang sedang kamu baca ini.
Sekarang bayangkan pesannya ini datang langsung dari sang Maha Pencipta, tentu saja ini adalah pesan yang ideal tanpa error. Tanpa adanya misinterpretasi.
Sebuah pesan yang langsung meresap ke pikiran dan hati sanubari penerimanya. Sebuah pesan yang penerimanya dijamin tidak akan dikatain “literasimu kurang”, karena salah mengartikannya.
Sayangnya, selama minat baca yang dimaksud penanya masih dijembatani oleh sebuah tulisan yang berisi rangkaian kata, maka akan selalu ada saat di mana kamu dikatain “literasimu kurang”, karena salah mengartikannya.
Saya pribadi percaya bahwa pesan yang dikirim dalam bentuk wahyu, tidak dikomunikasikan dalam bentuk sistem tulisan berisi huruf-huruf, atau aksara yang kita tahu selama ini.
Kenapa? Sebab rate of data dari huruf dan tulisan itu sendiri terlalu lamban dan out-dated bila dibandingkan dengan rate of data dari proses turunnya firman kepada Rasulullah. Tantangan inilah (rate of data) yang sedang diupayakan para ilmuwan supaya peradaban kita bisa melesat lebih jauh ke depan.
I mean, kelak aksara menjadi out-dated, akibatnya informasi tidak lagi disampaikan secara tulisan, apakah itu berarti semua orang di masa depan (tidak hanya umat Islam) itu “literasinya kurang” hanya karena tidak bisa membaca?
Semoga berkenan,
AL
See lessKata orang awam, “2 + 2 = 10” adalah tidak logis. Tapi tidak, kata pakar Matematika. Jadi siapa yang tidak logis?
Saya akan mencoba menjawab dengan pandangan saya. Perlu diingat bahwa, jawaban ini terbuka untuk direvisi, ditinjau dan dikaji ulang. Pertama kita artikan dulu logis itu seperti apa. Logis menurut KBBI adalah sesuai dengan logika; benar menurut penalaran; masuk akal. Jadi, penjabaran sesuatu berdasaRead more
Saya akan mencoba menjawab dengan pandangan saya. Perlu diingat bahwa, jawaban ini terbuka untuk direvisi, ditinjau dan dikaji ulang.
Pertama kita artikan dulu logis itu seperti apa. Logis menurut KBBI adalah sesuai dengan logika; benar menurut penalaran; masuk akal. Jadi, penjabaran sesuatu berdasarkan logika yang bisa dinalar dan masuk akal bisa disebut logis. Disini kita telah menemukan 3 kata kunci: Logika – Penalaran – Masuk Akal
Logika dalam KBBI juga diartikan sebagai pengetahuan tentang kaidah berpikir; jalan pikiran yang masuk akal. Menurut KBBI juga logika bisa:
Penalaran yang juga menurut KBBI secara singkat adalah cara (perihal) menggunakan nalar; pemikiran atau cara berpikir logis; jangkauan pemikiran. Lebih luas bisa sebagai hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman; proses mental dalam mengembangkan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.
Masuk akal dapat diartikan sebagai, sesuatu hal yang dapat diterima oleh daya pikir (untuk memahami sesuatu dan sebagainya).
Kita telah tahu sedikit tentang logis itu seperti apa. Banyak sekali orang langsung terbesit jika ada tulisan 2+2=10 adalah matematika, dan banyak orang setelah melihat jawabannya mengatakan itu salah atau tidak logis. Hal tersebut memang bisa dikatakan salah dan tidak logis jika kita menilai dari operasi matematika pada umumnya yang berujung pada kesepakatan bersama. Bagaimana dengan bilangan biner ? Berbeda bukan 2+2 = 100 (jika saya tidak lupa, hehehe), dan bukankah itu logis karena bagian dalam ilmu komputer. Bagaimana jika 2+2=10, ternyata ditemukan sebuah variable misterius bernilai 4 dibilangan 2 terakhir yang bersifat mengalikan bilangan tersebut maka, 2+2(4)=10. Banyak hal yang bisa mempengaruhi matematika.
Pakar matematika bilang tidak, mungkin karena matematika itu sendiri sebenarnya bukan ilmu pasti ataupun mutlak. Matematika itu penuh filosofis. Matematika dibangun dengan lambang, aksioma, definisi, asumsi, dan penuh kesepakatan. Matematika bisa jadi menghasilkan kemungkinan logis, mendekati logis, dsb. Matematika itu seperti kita menyelam kedasar lautan yang penuh ketidakpastian, dan ketidakpastian itulah yang menguatkan matematika itu sendiri. Mengamankan ketidakpastian juga bagian dari matematika. Perlu ditekankan bahwa sebenarnya matematika adalah ilmu yang melatih cara kita berfikir, menalar, dan mengasah logika kita untuk kearah yang lebih logis. Maka dari itu matematika bisa sangat blend terhadap ilmu lain, karena matematika bisa dijadikan dasar bagaimana kita berfikir.
Pertanyaan 2+2=10 kata orang awan tidak logis, dan kata pakar matematika tidak adalah benar jika merujuk dalil operasi pada umumnya. Belum tentu benar jika pakar matematika bisa menjelaskan secara logis bagaimana hasil 10 dari 2+2 dengan merujuk kepada semua bidang ilmu yang memanfaatkan logika.
Masalah siapa yang logis dan tidak logis, menurut saya, jika orang tersebut mampu menjelaskan secara logis maka, tidak masalah, karena itulah keindahan matematika. Jelas yang tidak logis adalah jika ada orang yang ditanya 2+2=10 kemudian dia menjawab bahwa hasil 10 adalah dari dia bertapa di gunung 7 hari, kemudian ada buah jatuh dan kulit buah itu menggores batu dan goresan itu membentuk seperti angka 10. Yah… jawaban seperti itulah yang menurut saya tidak logis, hehehe.
Mungkin seperti itu tulisan yang bisa saya berikan, jika ada yang ingin didiskusikan silahkan berkomentar.
See lessThank’s guys, keep respect and happy writing !
Apa jawaban Jokowi ketika diminta menjadi saksi di pernikahan Atta Halilintar?
Kemungkinan jawaban yang paling pasti akan diucapkan adalah Tsaaaahhhh
Kemungkinan jawaban yang paling pasti akan diucapkan adalah
Tsaaaahhhh
See less