Salah satu pemborosan anggaran rakyat. Yang seharusnya bisa digunakan untuk hal yang bermanfaat tapi digunakan untuk hal yang aneh-aneh.

https://www.google.com/amp/s/nasional.tempo.co/amp/1356590/anggaran-bpip-tahun-2021-rp-2088-miliar-berikut-rinciannya

Padahal negara sedang butuh uang

Stimulus Terendah di Asia: RI Tak Punya Uang & Andalkan Utang
RI masuk dalam jajaran negara yang sangat sedikit menggelontorkan stimulus fiskalnya di tengah perlawanan melawan pandemi Covid-19.

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200720084443-4-173838/stimulus-terendah-di-asia-ri-tak-punya-uang-andalkan-utang

Indonesia tidak butuh BPIP, Indonesia butuh rakyat yang makmur dan sejahtera serta penegakkan hukum berbasis keadilan.

Sebenarnya tidak ada aturan baku untuk hal ini. Setiap orang mempunyai cara, metode dan roadmap yang berbeda-beda dalam mempelajari suatu hal, termasuk belajar bahasa pemrograman.

Tapi saya akan tetap menjawab sesuai dengan kacamata saya.

Jaman sekarang, ingin belajar suatu hal secara otodidak bukan lagi hal yang sulit untuk dilakukan. Sudah banyak sekali platform yang mewadahi kita. Sebut saja yang universal, Youtube. Ada banyak channel informatif dan bermanfaat buat kita yang ingin fokus belajar bahasa pemrograman. Tapi terkadang, video yang disajikan disana cenderung tidak terstruktur. Jarang ada satu channel yang membahas dari A sampai Z secara konsisten. Video dibagi ke dalam bagian yang terpisah, hal ini cukup membingungkan pemula. Pertanyaan ini saya pastikan akan sering terlintas, “videonya ada banyak dan semuanya menarik, tapi aku harus mulai darimana??”

Begitu juga dengan website. Banyak sekali tulisan yang kita temui dan ada yang menyarankan untuk belajar tipe data dulu, ada yang bilang harus paham struktur data plus algoritma dahulu, ada juga yang bilang Java tidak cocok buat pemula, lalu ada juga yang berkata harus paham OOP. Belum lagi bahasa pemrogamana yang jenisnya bukan lagi dua atau tiga, tapi lebih dari itu. Walaupun kalau kita telaah lagi, masing-masing bahasa pemrograman sudah punya wilayah kekuasaan beserta plus minusnya.

Contoh sederhana, untuk membangun sebuah aplikasi agar bisa di publish di Apple Store, kita harus belajar bahasa Swift. Sedangkan untuk Android, bisa Kotlin atau Java.

Lalu apa saran yang dapat saya berikan?

NOTED: Saran ini hanya berlaku untuk kalian yang baru saja mau memulai dan tidak tahu harus memulai darimana. Saya berikan shortcut-nya.

1. Kenali dulu minatmu. Mau berfokus di Web Development, Android atau iOS Development, Game Development? Atau mau fokus ke Machine Learning, IoT atau Big Data?
2. Kenali kebutuhan pasar dan potensi beserta kelemahan diri. Kalau saya pribadi sadar tidak terlalu jago Matematika, jadi saya tidak mau nekad sok-sokan belajar Machine Learning hehehe.
3. Setelah tahu apa yang mau difokuskan, usahakan sisihkanlah uangmu untuk membeli kursus. Beli kursus dimana? Saya menyarankan di dua tempat ini dulu, Dicoding atau Buildwithangga.
4. Beli satu kursus dulu, selesaikanlah dalam jangka waktu satu sampai dua bulan. Kita diberi waktu 24 jam dalam sehari, maka luangkanlah waktumu minimal satu jam untuk belajar. Tidak berat bukan? Dan ingat, harus konsisten. HARUS!

Kenapa saya sarankan untuk beli kursus? Agar kita tidak kehilangan arah, ada yang membimbing dan roadmap-nya sudah jelas. Dan kedua platform itu juga berbahasa Indonesia, jadi kalian tidak perlu khawatir.

Laman Dicoding.

Laman Buildwithangga.

Jika semuanya sudah kamu lakukan, langkah selanjutnya baru kamu gali ilmu yang lebih dalam lewat platform lain. Contoh, kayaknya saya masih butuh materi tentang struktur data, nah kamu bisa mampir ke Udemy (ini berbahasa Inggris), atau Coursera, Udacity (ketiganya ini harus beli kursus). Atau mau yang gratis? Ada, banyak. Setidaknya ketika kamu mencari ke platform lain, tujuannya untuk menambah ilmu dan pengetahuanmu, kamu sudah tahu apa yang mau kamu cari, bukan lagi dalam tahapan mencari mau belajar apa karena bingung mulai darimana. Cara ini cukup membantu.

Demikian, semoga jawaban ini membantu and goodluck 🙂