Sumber : Pinterest

Tidak perlu terpaku ke salah satunya. Baca saja apapun yang kita mau dengan cara manapun.

Membaca hanya satu buku dahulu sampai habis itu perlu ketika kita ingin benar-benar mencari tahu apa yang ada di dalam buku itu, misal untuk keperluan akademik, review, atau summary. Saya sesekali hanya baca satu buku dahulu baru lanjut ke buku lain, tapi kalau tujuannya memang konsentrasi ke isi buku itu. Bacanya pun tidak bisa asal selesai, lebih lama karena harus membolak-balik halaman, mencari-cari di google tentang hal-hal yang diterangkan, balik-balik halaman lagi, ditutup, direnungkan, dibuka lagi dan seterusnya sampai habis.

Membaca beberapa buku sebagian-sebagian tapi tetap habis adalah cara yang lebih sering saya gunakan, kita kan punya interest masing-masing, dan biasanya orang gak punya satu interest aja, misal ada yang suka baca tentang kesehatan, tapi juga suka baca tentang teknologi, saya sendiri tidak tahu apa ada orang yang hanya punya satu interest baca saja. Sulit rasanya menjadi suka baca, punya beberapa interest, tapi yang dibaca satu buku saja sampai habis, baru mau lanjut ke buku yang lain.

Yang dikhawatirkan, pilihan baca satu buku dahulu sampai selesai itu bisa mengganggu minat dan konsentrasi kita, kita jadi merasa terpaksa harus menamatkan buku itu, akhirnya cuma baca-baca huruf saja bukan baca isinya. Beralih dari baca satu buku ke buku yang lain meskipun belum selesai adalah cara untuk me-refresh pikiran kita dalam membaca buku. Tapi memang ada orang yang hanya bisa fokus pada satu buku dahulu, tidak bisa baca beberapa. Intinya tidak usah terpaku pada cara apapun, cari cara yang paling kita suka, yang penting berniat sisihkan waktu untuk membaca.

Kamu belajar sebelum ujian, baca artikel, baca fiksi di Wattpad, baca tulisan di Quora, Tumblr dsb itu kamu sudah berkomitmen membaca kok. Tapi kalau kamu ingin beralih ke media cetak berarti kamu seperti saya. Saya bukan seorang bookish sih, ini juga saya masih belajar. Tetapi saya mau menanggapi sebagai sesama orang yang ingin berubah.

• Tanamkan niat kamu kuat-kuat, bahwa kamu ingin berubah untuk dirimu sendiri bukan untuk mantan, followers, teman lucknut, pokoknya siapa pun. Selain itu, berhenti kepo tentang kehidupan orang lain (entah dengan cara melihat instastory dsb) juga membuatmu merasa bahwa kamu punya hal lain yang lebih menyenangkan dibandingkan memberi perhatian pada kehidupan mereka. Bolehlah sesekali, cuma buat memberi tahu ke temanmu saja bahwa kamu masih hidup.
• Buat goals kecil-kecilan tiap harinya (atau mingguan). Tidak perlu memaksakan langsung ingin seperti Matilda yang terobsesi buku, kamu baca buku 25 menit perhari. Jika merasa sudah menguasai dimenit itu, kamu boleh naikkan lagi waktunya menjadi 30 menit atau 1 jam dan tingkatkan lagi hingga terbiasa (saya masih bertahan selama 1 jam).

• Bacalah tema buku yang kamu suka. Karena kalau tidak disesuaikan dengan minat kamu akan cepat bosan.
• Cari posisi yang paling nyaman saat membaca. Kalau saya pribadi, suka tipe taruh bantal di paha sambil pegang bukunya, sikunya menempel dengan bantal

• Jauhkan smartphone kamu atau matikan dering dan getar nya. Banyak cara lain juga seperti mengaktifkan mode pesawat atau don’t disturb mode.
• Follow akun atau join komunitas suka membaca supaya kamu termotivasi. Kamu bisa cari komunitas di sini[1] atau ketik di pencarian Google dan follow akun Twitter (litterarybase) dan IG (klubbukunarasi, kumpulbaca) pecinta buku (kamu stalking saja siapa yang dia follow karena saya follow akun ini secara acak kecuali kumpulbaca).
• Tidur sebelum baca. Ini cara yang saya terapkan karena saya tipe mengantuk saat baca buku. Bukunya disimpan sebelah kamu saat tidur, agar belajar untuk reflek pegang buku. Tidak masalah kalau kamu masih ketiduran, tapi usahakan lanjutkan bacaanmu.

Kamu tidak perlu jadi seperti orang lain kok yang pegang buku kemana-mana. Kamu hanya perlu merubah kebiasaan kamu yang lebih baik dari kamu yang dulu, itu bagus kalau kamu ingin perubahan.

Catatan Kaki

[1] Indorelawan – Ubah niat baik jadi aksi baik hari ini

Selalu memanfaatkan markup text. Selain karena saya suka jika lebih berwarna, kedua agar lebih mudah menemukan poin-poin penting ketika membaca ulang buku, terlebih lagi jurnal. Cara membaca saya lebih ke memindai untuk menemukan poin-poin utama/penting yg saya cari.

Misal jurnal, biasanya kita gunakan sebagai referensi dan jumlahnya pasti lebih dari 3 ya, jadi sebelum memutuskan jurnal mana yang akan saya baca keseluruhan, saya akan membaca abstraknya terlebih dahulu untuk menyeleksi cepat puluhan jurnal yang akan sy baca menyeluruh.

Dibagian pendahuluan, saya memindai dan memastikan sudah menemukan inti latar belakang, urgensi dan tujuan dilakukan penelitian tersebut. Biasanya ada yg menggabungkan teori ya di pendahuluan, nah ini juga sy memahami nya secara umum teori, teorema apa saja yang digunakan.

Lalu dibagian metode, semakin mudah bila penulisnya sudah mencantumkan flow chart penelitiannya. Kalau belum, sy harus memahami dan memvisualisasikan sendiri di otak saya hihi

Di hasil dan pembahasan ini, sy menandai poin2 yang ditinjau dalam menganalisis masalahnya. Misal dari parameter2 yang digunakan, waktu simulasi, analisis perbandingan metodenya dsb. Sy akan lebih baca detail disini dikarenakan intrepetasi di kesimpulan antara yang kita pahami dengan penulis mungkin akan berbeda. Jadi bisa untuk tambahan analisis kita.

Saya kira itu saja^