Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Apakah masih ada keturunan Raja Majapahit yang masih hidup sampai sekarang?
Ada. Orang ini: Dan ini silsilah nya! Selain bapak SBY, masih banyak orang lain yang juga kelahiran dari trah Majapahit. Walaupun saya lihat dari foto di situ cukup aneh sih karena hanya ada 12 generasi dari Raden Wijaya. Jarak antara Raden Wijaya naik tahta ke SBY adalah 656 tahun. Anggap saja Ki ARead more
Ada.
Orang ini:
Dan ini silsilah nya!
Selain bapak SBY, masih banyak orang lain yang juga kelahiran dari trah Majapahit.
Walaupun saya lihat dari foto di situ cukup aneh sih karena hanya ada 12 generasi dari Raden Wijaya. Jarak antara Raden Wijaya naik tahta ke SBY adalah 656 tahun. Anggap saja Ki Ageng Buwono Keling lahir 2–3 tahun dari saat dia naik tahta. Selama 653 tahun / 12 berarti rata-rata punya anak di usia 54 tahun. Ini yang saya masih mengganjal, karena kan lebih masuk akal kalau orang punya anak dalam usia 20-30 tahunan.
Ya atau mungkin dia hanya menampilkan orang-orang penting ya yang memiliki kedudukan tinggi ya? Saya kurang tahu masih.
See lessApa obat alami yang ampuh untuk mengobati sakit biduran?
Malam itu saya keluar, berjalan kaki, menuju mini market yang jaraknya tak jauh dari rumah untuk membeli sesuatu. Sekembalinya dari mini market, saya merasakan gatal yang luar biasa di kedua betis. Setelah diperiksa, terdapat bilur kemerahan di sana. Saya pikir, mungkin, saya sudah menyenggol ulat dRead more
Malam itu saya keluar, berjalan kaki, menuju mini market yang jaraknya tak jauh dari rumah untuk membeli sesuatu. Sekembalinya dari mini market, saya merasakan gatal yang luar biasa di kedua betis. Setelah diperiksa, terdapat bilur kemerahan di sana. Saya pikir, mungkin, saya sudah menyenggol ulat dengan tidak sengaja dalam perjalanan tadi.
Untuk menghilangkan rasa gatal, saya membalurkan garam ke kedua betis (ayah yang mengajarkan hal ini ketika saya kecil dulu) tapi ternyata rasa gatal tidak mereda. Akhirnya, saya memutuskan untuk mencucinya sampai bersih dengan sabun lalu mengelapnya sampai kering, dengan harapan rasa gatal akan berkurang. Namun tidak, rasa gatal malah semakin menggila.
Bilur merah menyebar dari betis ke kedua tangan dalam semalam, tekanan darah 90/60, dan saya mulai merasakan demam. Dokter mengatakan saya terkena alergi dingin (sebagian orang menyebutnya biduran). Lalu ia memberikan obat lerzin untuk diminum tiga kali sehari, antibiotik, vitamin, juga obat penurun panas.
Setelah saya rasakan, efek lerzin hanya bertahan sekitar kurang lebih empat jam-an. Setelah efek obat menghilang, gatal kembali menyerang, sementara untuk meminumnya kembali, saya harus menunggu jeda sekitar delapan jam dari waktu konsumsi obat pertama. (Aturan minum obat berdasarkan pembagian dalam 24 jam. Apabila obat diminum 3 kali sehari maka jarak minum obat adalah 24 : 3 = 8 jam). Berarti saya memiliki sisa waktu sekitar 4 jam tanpa perlindungan obat. Bersyukur jika dalam jam-jam tersebut bisa tidur, tapi jika tidak? … Selamat menggaruk, Yuli! Phew!
Jadi, untuk mengatasi gatal ketika efek lerzin habis adalah, saya merebus air sampai tingkat panas yang diinginkan, mengisikannya ke dalam plastik kecil, mengikatnya, lalu saya tempel-tempelkan ke bagian tubuh yang terasa gatal.
Panas bertemu gatal, rasanya sulit digambarkan dengan kata-kata, tapi mari saya bisikan sesuatu, “saya sampai menahan napas dibuatnya,” haha. Tapi setelah itu rasa gatal benar-benar mereda. Air panas tempel ini berhasil untuk saya, setidaknya itu adalah obat alami yang sangat ampuh yang pernah saya coba setiap kali gatal biduran menyerang. Mungkin Anda bisa mencobanya juga.
Oya, Sudah tiga hari ini saya tidak merasakan gatal yang luar biasa itu lagi, saya rasa merasakan gatal yang datang dan pergi setiap hari selama 14 hari sudah cukup bagi saya. Mudah-mudahan biduran itu tidak kembali.
Semoga jawaban saya dapat membantu.
See lessBagaimana pendapatmu mengenai meninggalnya Helmud Hontang, Wakil Bupati Kepulauan Sangihe yang menolak operasi tambang di daerahnya?
Menurut saya, sepertinya ini akan menjadi kasus Munir jilid 2. Kematian yg janggal dan seakan-anak beritanya ditutupi. Beliau merupakan pejabat yg jujur dalam mengembankan tugas. Tetapi yg jadi pertanyaan, Dimanakah Kepala Bupati saat itu? Ada sedikit berita kronologi yg diceritakan oleh kru pesawatRead more
Menurut saya, sepertinya ini akan menjadi kasus Munir jilid 2. Kematian yg janggal dan seakan-anak beritanya ditutupi. Beliau merupakan pejabat yg jujur dalam mengembankan tugas. Tetapi yg jadi pertanyaan, Dimanakah Kepala Bupati saat itu?
Ada sedikit berita kronologi yg diceritakan oleh kru pesawat Lion Air saat kejadian tersebut, mungkin bisa menjadi wacana atau petunjuk
Sumber
See lessApakah cocok menerapkan sistem Federal di Indonesia mengingat Indonesia memiliki daerah yang luas?
Sebenarnya Indonesia pernah menganut sistem Federal sebagai Republik Indonesia Serikat yang terdiri dari: Negara Republik Indonesia (Meliputi Aceh, Sumatera Tengah, Yogyakarta, Lampung, dan Tapanuli) Negara Indonesia Timur Negara Pasundan Negara Jawa Timur Negara Madura Negara Sumatera Timur NegaraRead more
Sebenarnya Indonesia pernah menganut sistem Federal sebagai Republik Indonesia Serikat yang terdiri dari:
Tetapi mengapa sistem kesatuan yang digunakan kembali? Karena selain pemerintah Indonesia yang masih kacau balau seperti Konstituante yang selalu saja mengajukan mosi tak percaya; pemberontakan yang belum berkesudahan ditambah ikut campur Belanda yang masih dominan di negara-negara ‘boneka’ sehingga dengan integrasi sebagai negara kesatuan maka Belanda akan semakin tipis menguasai perpolitikan Indonesia.
Lalu mengapa saya bilang kalau federal itu ideal? Karena mesti realistis melihat wilayah Indonesia yang terpecah belah seperti peta dibawah
Bung Hatta sendiri yang mengusulkan dengan alasan:
“Saya cenderung kepada bentuk Negara Federal karena melihat contoh negara-negara besar waktu itu, seperti Amerika Serikat atau Uni Soviet yang semuanya berbentuk federal.”
Walaupun pada akhirnya jawaban ini dipatahkan dengan kehadiran RRC sebagai negara dengan penduduk yang banyak dan wilayah luas, Prancis, dan Britania Raya yang memiliki wilayah seberang laut yang tersebar.
Jika Indonesia mengubah bentuk negara maka konsekuensinya Konstitusi harus dibuat baru dengan proses politik yang bakal memakan waktu. Karena itu alternatifnya adalah otonomi daerah yang cukup mengamandemen UUD 1945 Republik Indonesia.
Walaupun anggapan bagi sebagian orang mengatakan bahwa otonomi daerah berpotensi melahirkan koruptor dan ‘raja-raja’ kecil tetapi setidaknya pemerintah daerah memiliki kemandirian dalam mengembangkan dan mengolah potensi daerahnya (dengan catatan mesti dikelola dengan baik). Lagipula opsi negara kesatuan dengan otonomi daerah juga sudah menjadi jalan tengah untuk pengelolaan pemerintahan Indonesia yang majemuk
See less