Saya bekerja sebagai penulis SEO dalam bahasa Inggris dan Indonesia. Saya tinggal di Jerman sejak 2017.
Karena saya setiap hari berkomunikasi dalam bahasa Jerman dan bekerja dalam bahasa Inggris, terkadang saya lupa beberapa kata dalam bahasa Indonesia karena pemikiran saya sudah tidak lagi dalam bahasa Indonesia (kecuali tentunya ketika saya menulis dalam bahasa Indonesia).
Saya pernah menelepon ibu saya di Jogja dan mengatakan bahwa barang pada gambar 1 di bawah ini rusak dan saya akan memanggil orang di gambar 2 untuk memperbaikinya.
Too bad, saya lupa nama benda dan pekerjaan di atas dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Jerman, kami menyebutnya sebagai Wasserhahn dan Klempner. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut Tap dan Plumber.
Butuh waktu cukup lama bagi saya untuk menemukan dua kata yang saya cari dan pada akhirnya saya hanya menunjukkan kepada mereka barang tersebut dan saya membutuhkan seseorang untuk memperbaiki saluran air.
Akhirnya ibu saya menyebut dua kata yang saya lupakan tersebut.
Keran dan Tukang Ledeng.
Permasalahan yang dihadapi oleh penutur bahasa asing adalah mereka memahami kata-kata asing ketika mendengarnya, namun kesulitan menemukan kata-kata tersebut ketika menggunakannya.
Kemampuan bahasa Jerman saya hanya B1 dan saya memahami sekitar 80-90% bahasa Jerman asli (kecuali yang beraksen).
Tapi kalau diminta untuk bercerita atau berargumen dalam bahasa Jerman, tentunya masih belepotan karena thought process saya masih Pentium II dalam bahasa Jerman.