Apa alasan kamu membaca buku berulang kali?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Alasan paling mendasar tentu saja tingkat kecerdasan saya yang boleh dikatakan di bawah rata rata. Saya cuma lulusan SMA.
Untuk buku buku yang saya sukai, misalnya saja, Nationalism karya Tagore, perulangannya hingga belasan kali. Novel Musashi saya baca hampir duapuluh kali cover to cover.
Alasan kedua, saya suka mengamati struktur kalimat penulis meskipun bukanlah saya ini seorang pakar bahasa. Beberapa penulis memiliki gaya yang khas, dan sangat menarik untuk dicermati lebih dalam.
sumber gambar; National Geographic.
Sebagai contoh, kita simak kutipan di bawah ini yang berasal dari The Wealth of Nations karya Adam Smith;.
Dalam benak saya muncul sepercik pertanyaan seputar perkataan: central, gravitating, above, below, repose dan tending.
Pengamatan lebih jauh, setelah mengulang ulang paragraf ini beberapa kali, menggiring ke satu dugaan bahwa Adam Smith menulis secara metaphorical, merujuk ke teori gravitasi Newton. Gravitating artinya bergerak ke atas dan ke bawah (dua dimensi), tetapi cenderung untuk mengarah hanya ke satu titik yang berperilaku mirip dengan titik pusat massa objek.
Singkat kata: pemikirannya Newtonian.
Nampak terlalu mengada ada?
Baiklah kita simak paragraf lain sbb;
Sama dengan sebelumnya, berkali kali saya baca dengan seksama, akhirnya tibalah saya pada dugaan serupa; yakni Adam Smith bicara seperti halnya Newton menjelaskan dinamika objek objek.
Frasa di atas paralel dengan perilaku objek-objek setelah terkena gaya luar akibat kontak langsung dan vis attractiva (gaya yang bekerja instan di kejauhan tanpa kontak langsung alias gravitasi). Adam Smith berusaha menggambarkan bagaimana mekanisme pasar membentuk alokasi kapital yg optimal. Menurut Smith, human action dapat saja menghasilkan dampak yang sama (tak peduli apakah memang direncanakan sejak awal atau tanpa niat sama sekali).
Buku berjudul What is a Nation karya Ernest Renan, yang sebetulnya berisi kuliah beliau pada tahun 1882, hanya terdiri dari sebelas halaman A4.
Meski begitu saya membutuhkan 30 kali baca ulang sebelum mengerti apa sebenarnya makna nation dalam pemikiran Renan. Itupun setelah saya membaca berkali kali karya Tagore (Nationalism). Tidak lain hal ini disebabkan padatnya konten karya beliau yang satu ini sehingga butuh banyak mengulang sebelum mendapatkan gambaran komplit.
Alasan terakhir; saya termasuk pembaca sangat lambat, tidak pernah merasa aktivitas satu ini patut diperlombakan. Tiga buku dalam setahun sudah termasuk cepat, menurut standar saya. Alih alih mengikuti saran keren dari para CEO atau orang kaya sejagat, saya lebih memilih mengulang ulang buku yang sama.
Terus terang saat membaca paragraf tunggal berikut (bab Introduction dalam Principles of Mechanics karya Heinrich Hertz) saya ragu apakah sanggup membaca dengan kecepatan tinggi;
Referensi;
• Logical Form Between Logic and Natural Language (Andrea Iacona)
• Is There Progress in Economics?
• Handbook of the History of Economics Thought.
• The Art of Being Human: A Textbook for Cultural Anthropology (Micahel Wesch)