IYA.
Saya menikah pada usia 25 tahun, saat karir saya sangat cemerlang.
Saya adalah asisten pribadi dan juga seorang dosen yang sangat baik di salah satu universitas negeri terbesar di Indonesia. Saya benar-benar menemukan bahwa saya sangat ahli di bidang saya.
Saya harus menggantikan dia untuk pekerjaan di luar pulau jawa selama dua tahun saya menjadi asistennya. Singkatnya, saya bertemu dengan pasangan saya pada saat ini.
Saya awalnya bertugas hanya dua minggu, tetapi saya harus bertahan selama dua bulan karena kondisi yang tidak membaik dan kebutuhan tenaga yang terus meningkat.
Saya terus berkomunikasi dengannya setelah waktu kerja saya selesai.
Setelah itu, saya di pindahkan tugas lagi, berbeda pulau lagi. Untuk waktu yg tidak di tentukan. Saat saya bekerja di tempat saya yang baru, atas rekomendasi dosen saya (karena saa itu dosen saya hampir pensiun sehingga saya di rekomendasikan ke beberapa perusahaan terbaik di bidang saya). Saya bertugas ke Kalimantan. Di tempat perusahaan saya bekerja, bekerjasama dengan perusahaan Asing. Singkat cerita, baru dua bulan saya disana, saya sudah di tawari untuk menikuti training di Luar Negri dan bahkan di tawari bekerja di dua perusahaan sekaligus untuk gaji yg sangat fantastis di usia saya yg ke-24.
Naas.
Saya terlalu naif akan kehidupan.
Suami saya yg sekarang, memang menjanjikan bayak kehidupan yg baik. Dia adalah orang yg memiliki sangat banyak kekayaan. Keluarganya sangat kaya raya. Singkatnya, akhirnya saya meninggalkan karir saya dan memilih menikah.
- Source Pinterest*
Akhirnya, saya hanya terjebak sebagai Ibu Rumah Tangga. Penghasilan hanya dari suami. Meskipun lebih dari cukup, tp saya tidak merasakan kebebasan untuk dunia luar. Karena saya terkunci oleh Privacy.
Saya di larang bekerja, mengendarai motor bahkan dalam hal pertemanan. Lucu sebenarnya, apakah seperti ini masuk ke dalam circle keluarga kaya?
Keluarganya memang kaya, sehingga harus menjaga nama baik keluarga dan etika. Berteman pun tidak bisa sembarangan, menggunakan media sosialpun harus terbataa. Kalau tidak, bisa di tegur mertua. Haha
Semua keluarganya jg jarang menggunakan media sosial.
Yah, begitulah. Hidup saya yg awalnya penuh kebebasan kini hanya menunggu sisa waktu di dalam sangkar.
Sebaiknya, nikmati masa muda dulu. Hidup sendiri ternyata jauh lebih menyenangkan. Memang sih, saya terhibur karena kehadiran anak saya, beberapa tahun berumah tanggapun saya jg sudah mati rasa terhadap dunia luar.
Pilihlah pasangan yang bisa mensupport kalian dalam hal karir dan keluarga. Dan tetap menjalankan peran penting di dalam keluarga.
Salam saya.