Saya pernah mendengar bahwa ada orang yang bisa mengalami trauma setelah menonton produk audio visual seperti film. Hal ini disebabkan oleh adanya jump scare atau teknik menakut-nakuti yang membuat penonton terkejut, seperti munculnya sosok tokoh pengancam secara tiba-tiba dalam film atau peningkatan volume suara yang tiba-tiba hingga membuat jantung berdebar kencang. Meskipun teknik ini dapat menyebabkan trauma, sebenarnya teknik ini sangatlah sederhana dalam menggambarkan karakter tokoh pengancam dalam film horor. Mengapa saya katakan sederhana? Karena jika sebuah film baik, tidak hanya menggambarkan tokoh-tokoh cerita dalam hitam-putih. Menghadirkan tokoh pengancam dengan jump scare hanya akan memperkuat kebencian kita terhadap tokoh tersebut secara keseluruhan, sehingga kita hanya disuguhkan dengan cerita pahlawan melawan penjahat yang sudah kita dengar sejak kecil, tanpa ada nilai moral yang lebih dalam.
Selanjutnya, perempuan dalam film horor seringkali hanya difungsikan sebagai objek visual yang menyegarkan setelah kita disuguhi sosok menakutkan sepanjang film. Hal ini biasanya ditunjukkan dengan gerakan kamera yang menggambarkan pandangan birahi terhadap tubuh perempuan, seperti close-up pada kaki yang kemudian perlahan naik ke dada. Ini adalah strategi lama yang sayangnya masih digunakan oleh pembuat film, tidak hanya dalam genre horor. Perempuan seharusnya tidak digambarkan sebagai tokoh lemah yang membutuhkan bantuan laki-laki dalam melawan pengancam dalam film.
Terakhir, dalam menentukan pengancam dalam film horor, hantu seringkali menjadi pilihan favorit para pembuat film. Namun, pada poin terakhir ini, saya ingin melihat adanya alternatif perspektif cerita yang ditawarkan. Misalnya, jika hantu sebenarnya memiliki sisi kemanusiaan, maka tokoh manusia dapat menjadi pengancam yang menakutkan.
Saya masih ingat perkataan teman saya mengenai alasan mengapa dia malas menonton film horor, “apa gunanya kita membayar untuk merasa takut?” Dia mengatakannya dengan santai. Saya setuju dengan pendapatnya, dan kemudian saya mulai bertanya-tanya, mengapa saya masih ingin menonton film horor? Namun, saya menemukan jawabannya sendiri, yaitu karena ada beberapa film horor yang penting untuk ditonton.