Apa nasihat atau pengalaman yang akan kamu bagikan pada seseorang sebelum ia berusia 25 tahun?
Taufik AhmadExplainer
Apa nasihat atau pengalaman yang akan kamu bagikan pada seseorang sebelum ia berusia 25 tahun?
Share
Ini bukan nasihat kali yah, karena saya sendiri belum melewati usia 25. Tapi ada beberapa kontemplasi yang mungkin relatable buat kamu
Begitu pula bagaimana kita bisa cope dengan fase di mana hidup kita udah gak ada timeline lagi. Gimana biar life gak pointless, gimana biar gak harus reject humanity dan return to monke: kita harus bisa buat ‘game’ dan ‘timeline’ kita sendiri. Caranya?
Jadi walaupun misalnya, udah kerja jadi apoteker, tapi habis itu tetap jadi volunteer juga di NGO untuk anak-anak penderita kanker misalnya, di sana jadi bisa punya temen ngopi bareng yang sepemikiran. Atau kalau lagi pandemi, jadi volunteer webinar-webinar seperti QTalks, dll.
2. Jangan takut untuk tidak act like an adult. Kita gak harus selalu look professional kok. It is okay kita udah beli susu buat anak dan bayar cicilan motor, tapi masih main Genshin Impact. It is okay kita udah jadi CEO, tapi di meja kerja kita pajang Gunpla. Gak ada yang namanya age appropriate apa enggak. You can order happy meal if you want, gak perlu malu
3. Be vulnerable, acknowledge your feeling, and never hesitate to seek for help. Dengarkan kata hati. If you’re not feeling ok, don’t act like you’re ok. Toxic positivity itu namanya. Terimalah bahwa kamu manusia, dan perasaan itu manusiawi. Cari solusi, cari pertolongan, jangan diabaikan. It is okay punya downtime, then come back stronger. Daripada convince yourself that you’re fine tapi lama-lama meletus
4. Networking adalah soft skill terbesar yang bisa kamu miliki, walaupun pekerjaan kamu tidak berhubungan dengan sales
5. 1 penolakan itu tragedi, 50 penolakan itu statistik. Terbiasalah dengan penolakan, dan begitu pula sebaliknya, terbiasalah mengatakan tidak. Terbiasalah dengan penolakan baik itu ditolak crush, ditolak klien, proposal ditolak direksi, cuti ditolak HRD, dll. Tapi begitu pula sebaliknya, jangan takut mengatakan tidak kalau pekerjaan itu di luar scope of work kamu dan uang lemburnya gak proper. Jangan beralasan, “gak suka berinteraksi dengan lawan jenis,” buat nolak cowo kalau emang deep inside kamu open for relationship with someone else. Jangan beralasan, “gak siap karena masih banyak tanggungan,” saat diajak serius kalau emang deep inside kamu mau serius with someone wealthy enough. Bitter honesty itu far much better than comforting lies. “Oh ya aku bisa kok, gak sibuk,” itu bisa jadi sebuah lies
6. Setiap kali kamu mengalami hari yang buruk. Ingatlah. Hari esok masih bisa lebih buruk lagi. You have to deal with it. Seperti yang biasa saya sampaikan di jawaban lain:
Ini kisah yang bagus: Jawaban H. Eddy Franc untuk Apa kebiasaan ringan yang menunjukkan seseorang yang manja?
7. لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ.
8. Baca 7 Habits-nya Stephen Covey
9. Baca jawaban saya yang ini, relatable banget pasti buat 25 tahun: Jawaban Fikri Kawakibi untuk Adakah ilmu baru yang bermanfaat dan ingin kamu bagikan ke orang lain?
10. Ini:
11. Kemaren saya nemu di twitter tapi saya cari lagi gak nemu. Intinya share shitpost, meme, dan gambar-gambar lucu aja di media sosial, tapi jangan nge-share pencapaian kita. Orang-orang suka kalau melihat kita malas-malasan di media sosial, tapi benci kalau melihat pencapaian kita
12. Introvert murni itu gak ada, ekstrovert murni itu gak ada. Orang normal adanya di tengah-tengah, tapi faktor lingkungan memengaruhi kita untuk condong ke kiri ataupun ke kanan. Berlaku juga untuk N dan S, F dan P, dan T dan J, serta basically every klasifikasi kepribadian. Stop mengotak-ngotakkan dan mengatakan, “aku tuh kan orangnya gini, jadi aku gak bisa gitu.” No you’re not. Kita bisa berkembang ke arah mana aja, tapi lingkungan kitalah yang membentuk diri kita, baik itu karena gak ada pilihan, atau karena emang kita nyaman di sana. Maka dari itu pula,
13. Masa depan kita adalah 5 orang terdekat di inner circle kita. Microsoft gak akan ada kalau Bill Gates inner circle-nya sama Ade Londok
14. Show, don’t tell. But don’t steal spotlights
15. Jangan habiskan waktumu untuk orang yang gak mau menghargai. Ciri-cirinya adalah dia mendengarkan untuk merespon. Everybody can hear, but not everybody can listen. Cara taunya coba diem aja sampai dia selesai. Kalau habis itu, dia mau mempertimbangkan sudut pandang kamu, itu worthy partner. Tapi kalau sampai akhir, “pokoknya harus gini,” yaudah percuma berargumen, dan percuma didengerin, besok-besok iyain aja biar cepet
16. Be sceptical towards everything, always question your own idea/argument
17. “Yaudalaya,” is the most powerful word in history
18. Baca ini: Jawaban Fikri Kawakibi untuk Menurut pendapatmu takdir yang menentukan pilihan, atau justru pilihan yang menentukan takdir?
19. No matter how fkd up you are, stay there just to observe the aftermath. Siapkan plan B sampai Z, tapi jangan mengalihkan pandangan dari plan A sebelum kamu tahu, oke ini hasil akhirnya. Bukannya harus tetap berharap, tapi kamu akan dapat pelajaran penting kalau udah lihat hasil akhirnya
20. Jangan mencari validasi orang lain
Loving you as always,
Fikri