Menurut saya, ini hanya masalah kalkulasi personal brand yang kurang tepat dari Jerome. Dia tampaknya sibuk di satu area, tetapi terjun ke yang lain tanpa strategi yang jelas.
Misalnya, bayangkan Faker mencoba terjun ke pro-scene Mobile Legends. Meski dia jago di League of Legends, dia akan menghadapi tantangan besar jika dia hanya sekadar ikut-ikutan tanpa memahami seluk-beluk Mobile Legends.
Saya pernah bercanda dengan teman yang fanatik terhadap Faker, mengatakan, “Kalau Faker dan seluruh tim Korea masuk ke pro-scene MLBB, pasti dia akan kalah telak dari pemain Filipina dan Indonesia!” Dan dia marah, tentu saja.
Seperti Jerome Polin yang ingin masuk ke arena baru, ada etika yang harus dipatuhi. Jika Faker ingin terjun ke Mobile Legends, seharusnya dia dan timnya terlebih dahulu meminta izin dan belajar dari pemain top Mobile Legends seperti Flaptzy, Sanz, R7, Yawi, dan lainnya.
Pendekatan yang sopan adalah dengan meminta saran dan bantuan dari para ahli di bidang tersebut, karena mekanik dan strategi di antara game sangat berbeda. Jika tidak, risiko kegagalan besar sudah menunggu.