Apa penyebab gigi kuning padahal rutin sikat gigi?
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Hallooo, dokter gigi yeyed disiniii🌷
Okey, aku ingin sharing ilmu yang aku pahami.
Teruntuk sejawat yang aktif di quora, please correct me if I’m wrong ya hehe, thankyou 🙏
Gigi kuning adalah salah satu masalah gigi dan mulut sejuta umat, right?
Mungkin selama ini kita bertanya-tanya, mengapa bisa gigi masih berwarna kuning padahal kita telah rajin menyikatnya?
Masalah gigi kuning memang mengganggu penampilan. Kita mungkin jadi enggan untuk tersenyum lebar atau berbincang dengan orang sekitar.
Karenanya, sebagian orang bisa jadi merasa tidak percaya diri tentang penampilan mereka dan ragu-ragu untuk tersenyum.
Kebanyakan manusia terlahir dengan gigi berwarna gading, namun ada beragam warna yang terjadi secara alami, mulai dari kuning hingga abu-abu.
Warna gigi kita ditentukan oleh DNA dengan cara yang sama ketika DNA menentukan warna mata atau rambut.
Warna kuning bukan tanda dari buruknya kesehatan mulut, namun gigi kuning umumnya disebabkan oleh kebiasaan buruk rongga mulut.
Menurut National Library of Medicine AS, warna gigi yang abnormal adalah warna apapun selain putih atau putih kekuningan. Jika di luar itu, berarti gigi kita sudah dalam tahap memiliki warna tidak normal (abnormal).
Gigi kuning bisa disebabkan oleh kondisi perubahan warna gigi atau diskolorasi gigi yang dapat disebabkan oleh bermacam-macam faktor, seperti :
✅ Kebersihan gigi yang tidak terjaga
✅ Konsumsi makanan yang dapat menyebabkan perubahan warna gigi
✅ Bertambahnya usia
✅ Kondisi medis tertentu, dll.
Mengetahui penyebab gigi kuning dan perubahan warna pada gigi secara umum dapat membantu kita menentukan perawatan yang tepat.
Jika tidak mencari cara mengatasi gigi kuning dengan segera, bukan tidak mungkin akan berlanjut hingga timbul kerusakan pada gigi.
Jadiii.. Sebelum membahas cara mengatasi gigi kuning, mari kita lihat beberapa tanda dan penyebab perubahan warna gigi yang paling umum, yuk!!
👇👇👇
Apa saja tanda dan gejala gigi kuning?
Tanda dan gejala gigi kuning sangat mudah diamati. Perubahan warna dapat terjadi pada satu gigi saja, beberapa gigi sekaligus, atau keseluruhan deret gigi di atas dan bawah.
Rona warna kuningnya pun bisa berbeda antar tiap gigi dan setiap orang. Gigi mungkin dapat berwarna putih kekuningan, kuning pekat, hingga coklat kehitaman.
Biasanya gigi yang menguning disertai dengan gangguan mulut lainnya, seperti bau mulut atau gigi berlubang.
Apa saja faktor risiko/penyebab dari gigi kuning?
Seiring bertambahnya usia, lapisan enamel gigi yang putih makin tipis, sehingga lapisan dentin yang berwarna kuning makin terlihat. Selain itu, makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari dapat mempercepat perubahan warna gigi menjadi kuning.
Kandungan kromogen atau zat warna dalam makanan dan minuman adalah salah satu penyebab utama gigi kuning. Zat warna ini dapat menyebabkan noda pada lapisan enamel gigi. Selain kandungan kromogen, tingkat keasaman makanan juga berdampak pada warna gigi, karena tingkat asam yang tinggi dapat mengikis lapisan enamel.
Didukung oleh pernyataan Harold Katz, DDS, dokter gigi sekaligus pendiri California Breath Clinics pada Prevention yang menjelaskan bahwa selain faktor genetik dan penyakit tertentu, gigi kuning bisa disebabkan oleh kebiasaan sehari-hari kita yang dapat mengikis enamel.
Oleh karenanya banyak sekali faktor yang bisa menyebabkan gigi kita berwarna kekuningan. Berikut di antaranya:
1. Jarang menyikat gigi/kesehatan gigi yang buruk
Penumpukan plak merupakan akar dari segala masalah kesehatan gigi dan mulut.
Bila kita jarang menyikat gigi dan flossing, maka gigi kita akan semakin tampak kusam karena plak tidak kunjung dibersihkan. Kedua kebiasaan di atas wajib dilakukan, agar sisa makanan atau minuman penyebab noda tidak tertinggal dan menempel lama pada gigi, sehingga menjadi penyebab gigi kuning.
Timbunan plak adalah satu dari penyebab-penyebab utama noda gigi. Plak bisa muncul karena berbagai hal, mulai dari menumpuknya jaringan ludah sedikit demi sedikit, hingga bekas makanan yang tidak dibersihkan.
Pastikan kita menyikat gigi setidaknya dua kali sehari, memakai dental floss setidaknya sekali sehari, dan berkumur dengan antiseptic mouthwash untuk menghilangkan bakteri dan mencegah plak dan tartar.
2. Makanan dan minuman tertentu → Noda Ekstrinsik
Kopi, Teh, Minuman Bersoda dan Wine bisa menjadi penyebab gigi kuning karena kandungan kromogennya yang tinggi, kopi pun memiliki sifat asam sehingga dapat merusak gigi.
Sering minum kopi, teh, dan minuman lain yang mengandung kafein dapat menyebabkan gigi kita menguning. Kandungan kafein yang tinggi dalam kopi, teh, dan minuman energi dapat mengikis enamel gigi jika dikonsumsi berlebihan (2-3 kali sehari) dan secara terus menerus. Paparan asam dalam waktu lama dapat merusak gigi dan menyebabkan gigi berubah warna.
Jika gemar mengonsumsi teh dan takut akan dampaknya pada gigi, kita bisa memilih teh hijau yang berwarna lebih jernih.
Sementara minuman lainnya seperti soda pada minuman berkarbonasi mengandung asam dapat juga memberikan efek yang sama pada gigi seperti kopi dan teh. Minuman bersoda yang berwarna gelap bersifat asam dan kaya akan kromogen menjadikan minuman berkarbonasi sangat mudah membuat gigi menjadi kuning.
Begitu juga wine pun mengandung kromogen dan tanin yang memiliki efek buruk, terutama sebagai pencetus noda gigi dan menjadi penyebab gigi kuning.
Buah berwarna terang
Buah-buahan dengan warna yang sangat terang dapat meninggalkan noda di gigi. Bukan hanya buahnya, makanan olahan dari buah-buahan tersebut, seperti jus atau kue, berpotensi sama. Buah-buahan kategori ini antara lain, bluberi, tomat, blackberry, cranberry, ceri, dan anggur juga bisa meninggalkan noda pada gigi, sehingga perubahan warna gigi pun terjadi.
Permen
Aneka jenis permen dengan pewarna buatan adalah salah satu penyebab noda gigi, apalagi jika dikonsumsi secara rutin. Tanda permen mampu meninggalkan noda adalah dengan melihat warna yang tertinggal pada lidah setelah kita memakannya.
3. Menyikat gigi terlalu keras
Banyak orang sering menyikat gigi terlalu keras karena menganggap cara ini akan membuat gigi menjadi lebih bersih.
Hal tersebut karena tekanan dalam menyikat gigi akan merusak dan mengikis lapisan enamel yang tipis dan mengekspos lapisan dentin, sehingga gigi menguning.
4. Merokok (Rokok Tembakau dan Vape) → Noda Ekstrinsik
Merokok adalah salah satu kebiasaan penyebab gigi kuning yang paling umum. Racun dalam rokok seperti tartar dan nikotin ternyata juga memengaruhi warna gigi. Efek ini pun bisa langsung terlihat dalam waktu yang sangat singkat.
Perokok berat bahkan bisa memiliki warna gigi yang kecoklatan bahkan hitam setelah bertahun-tahun merokok. Prinsipnya, semakin lama dan banyak mengisap rokok maka gigi akan semakin pekat.
Banyak yang kini beralih ke rokok vape atau rokok elektronik. Mereka yang beralih beranggapan bahwa rokok vape akan lebih aman dan tidak menyebabkan gigi kuning.
Nyatanya, rokok vape tetap memiliki kandungan zat nikotin dari tembakau yang sama halnya terkandung di rokok kretek biasa.
Merokok, baik vape maupun rokok tembakau, juga dipastikan bisa mengubah warna gigi menjadi kuning lewat penelitian yang dimuat dalam jurnal BMC Public Health. Penelitian ini melibatkan sampel sebanyak 6.000 orang dewasa di Inggris.
Hasilnya, 28 persen perokok melaporkan mengalami perubahan warna gigi sampai 15 persen lebih cepat dan warnanya lebih kuning daripada yang tidak merokok.
Bagi perokok berat, efek menguningnya gigi akan terjadi dalam waktu yang sangat cepat. Bahkan bisa menghitam setelah bertahun-tahun merokok.
5. Terlalu sering menggunakan obat kumur
Obat kumur memang efektif untuk membersihkan mulut dari sisa makanan yang menyelip di sela gigi dan sekaligus menyegarkan napas. Sayangnya, banyak obat kumur yang dijual di pasaran memiliki kadar asam yang tinggi.
Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter untuk mendapatkan saran mengenai obat kumur yang sesuai dengan kondisi gigi dan batas penggunaan obat kumur tersebut.
Selain obat kumur, fluoride yang terdapat pada pasta gigi maupun air yang kita gunakan sehari-hari bisa menyebabkan gigi kuning jika digunakan terlalu banyak atau melebihi dosis yang sewajarnya.
Fluoride yang ada pada pasta gigi sangat bermanfaat untuk melindungi gigi dan menjaga kebersihannya. Namun, terlalu banyak fluoride justru berisiko menyebabkan gigi menguning.
Flourosis, yakni berubahnya warna gigi karena terlalu banyak menggunakan produk berflouride. Kondisi ini dapat menyebabkan noda pada enamel, terutama jika terjadi pada anak-anak di bawah usia 8 tahun.
Di beberapa negara, air bersih yang mengalir di rumah-rumah dan bisa diminum langsung melalui kran air, juga diperkaya fluoride.
Mengonsumsi air yang sudah diperkaya fluoride, ditambah mengonsumsi suplemen yang mengandung fluoride, akan mengakibatkan terjadinya fluorosis atau kelebihan kadar fluoride di tubuh. Kondisi ini, bisa menyebabkan warna gigi berubah menjadi kekuningan.
Namun, contoh kasus seperti di atas, tidak terjadi di Indonesia, karena disini, air bersih yang mengalir di rumah-rumah sangat jarang diperkaya dengan fluoride. Sehingga, kita tidak perlu khawatir untuk menyikat gigi dengan menggunakan pasta gigi berfluoride, karena kadarnya tidak membahayakan, dan justru akan membantu mencegah terjadinya gigi berlubang.
6. Penuaan
Seiring bertambahnya usia, lapisan enamel yang melindungi gigi perlahan terkikis dan memudar. Proses penuaan ternyata bisa menyebabkan gigi berwarna kuning.
Warna kuning dapat semakin pekat bila kita juga mengalami sejumlah masalah gigi lain, seperti karies, gigi berlubang, dan lain sebagainya.
Meski demikian, kita bisa lho mengurangi percepatan pelemahan ini melalui kebiasaan menjaga kesehatan gigi yang baik.
Kita bisa mencegah kerusakan email tersebut dengan berusaha untuk menyeruput minuman-minuman yang mengandung asam memakai sedotan. Ini akan menghindarkan asam terkena gigi secara langsung. Cara yang lebih baik tentu dengan mengurangi makanan-makanan yang mengandung asam.
7. Obat-obatan tertentu → Noda Instrinsik
Tanpa disadari, obat-obatan yang kita minum sehari-sehari juga bisa menyebabkan gigi kita berubah warna.
Sejumlah obat yang paling sering menyebabkan perubahan warna pada gigi di antaranya:
Ada jenis obat-obatan dan antibiotik tertentu yang bisa menyebabkan gigi menguning, yaitu obat jenis tetracycline dan doxycyclie. Selain kedua jenis tersebut, beberapa obat alergi dan tekanan darah juga mengakibatkan hal yang sama.
Banyak obat dapat menyebabkan noda intrinsik pada gigi. Menurut Mayo Clinic, jika anak-anak meminum antibiotik jenis tetracycline atau doxycycline saat gigi masih berkembang (sebelum usia 8 tahun), gigi mereka dapat berubah menjadi kuning kecoklatan. Wanita yang mengonsumsi tetrasiklin setelah bulan keempat kehamilan atau saat menyusui juga berisiko memiliki bayi dengan gigi yang berubah warna.
Selain itu, berkumur dengan obat yang mengandung chlorhexidine dan cetylpyridinium, juga bisa menyebabkan perubahan warna gigi.
8. Riwayat medis tertentu
Beberapa penyakit yang mempengaruhi lapisan enamel dan dentin juga dapat menyebabkan noda pada gigi.
Dentinogenesis Imperfecta → Genetik
Beberapa penyakit dapat berdampak buruk pada enamel (lapisan luar gigi) dan dentin (bahan yang mendasari di bawah enamel), sehingga menyebabkan gigi kuning. Dentinogenesis imperfecta menjadi salah satu penyakit penyebab gigi kuning. Penyakit ini mengakibatkan perkembangan gigi tidak normal, dan mengubah warna gigi.
Bagian ini berkaitan dengan ketebalan enamel yang semi-transparan. Jika memiliki lapisan tipis enamel, warna asli dentin kekuningan akan terlihat.
Perawatan kemoterapi
Bahkan pengobatan untuk kondisi tertentu juga dapat menyebabkan hal serupa, misalnya saja radiasi di leher dan kemoterapi.
Perawatan yang biasanya dijalani penderita kanker, serta radiasi pada kepala dan leher juga dapat menyebabkan timbulnya noda intrinsik. Bahkan, beberapa obat yang relatif umum digunakan seperti antihistamin, antipsikotik, dan obat penurun tekanan darah terkadang bisa menjadi penyebab gigi kuning.
Kondisi Medis Lainnya
Infeksi yang dialami ibu hamil juga dapat berimbas pada perkembangan enamel janin nantinya. Gangguan pada enamel ini memungkinkan anak punya gigi yang lebih kuning dibanding pada umumnya.
Mengidap porfiria, sebagai penyakit genetik yang menyebabkan penumpukan profirin dalam darah. Kadar porfirin yang tinggi dapat memicu perubahan warna pada gigi susu.
Mengidap penyakit celiac, yakni kondisi autoimun yang memicu kerusakan vili usus halus dan gangguan penyerapan nutrisi. Penyakit celiac dapat merusak enamel gigi yang menyebabkan perubahan warna gigi secara permanen.
9. Kecelakaan/Terbentur
Kecelakaan yang merusak bagian enamel pada gigi anak-anak, juga bisa menyebabkan perubahan warna gigi menjadi kuning.
Tidak hanya anak-anak, orang dewasa yang mengalami kecelakaan, seperti terjatuh, dan merusak enamel giginya, akan mengalami perubahan warna gigi.
Selain itu, orang-orang yang mengadu gigi mereka secara berlebihan, seringkali saat tidur, perlahan-lahan dapat mengangkat lapisan luar dari email gigi yang mengekspos dentin kekuningan di bawahnya.
S O L U S I
Bagaimana cara mendiagnosis gigi kuning?
Gigi kuning dapat didiagnosis dengan pemeriksaan gigi dan mulut oleh dokter gigi.
Dokter gigi akan meminta kita untuk membuka mulut untuk beberapa waktu. Kemudian dokter akan membandingkan warna gigi asli kita dengan gigi peraga.
Selama pemeriksaan, dokter mungkin akan menanyakan seputar riwayat kesehatan dan cara kita dalam merawat gigi.
Dokter mungkin juga akan menanyakan semua obat yang sedang kita konsumsi belakangan ini. Beri tahu kepada dokter tentang obat apa pun yang sedang kita minum. Entah itu obat suplemen, vitamin, obat resep, hingga obat herbal. Bila diperlukan, dokter dapat melakukan rontgen gigi dan pemeriksaan lainnya untuk memastikan diagnosis.
Kapan harus ke dokter gigi ?
Gigi kuning bukan merupakan masalah medis yang serius. Meski begitu, perubahan warna pada gigi sering kali bisa jadi tanda utama kita mengalami gangguan gigi dan mulut.
Maka itu, jangan sepelekan kondisi ini. Bila tidak ditangani dengan tepat kondisi ini bisa memicu kerusakan gigi yang parah.
Pada prinsipnya segera berkonsultasi ke dokter ketika kita mengalami:
Pencegahan dan pengobatan
Pencegahan terbaik untuk gigi kuning adalah memperhatikan apa yang kita makan dan minum, serta tidak merokok.
Kita juga perlu menerapkan kebersihan gigi yang baik dan mengunjungi dokter gigi setidaknya dua kali setahun.
Berkonsultasilah dengan dokter gigi jika warna kuning pada gigi kita sudah semakin parah. Apabila kerusakan enamel sudah terjadi, dokter bisa saja memberikan obat atau perawatan lainnya, untuk memperbaiki gigi kita.