1. Setelah kamu selesai berbicara, mereka akan mendengarkan dengan penuh perhatian, tidak akan memotong pembicaraanmu, dan bahkan akan bertanya, “Boleh saya berpendapat?”
2. Mereka menyadari bahwa tidak semua orang memiliki tingkat pemahaman yang sama. Oleh karena itu, mereka akan dengan sabar menjelaskan secara detail hal-hal yang orang lain anggap sulit, sampai orang tersebut benar-benar memahaminya.
3. Mereka mengerti pentingnya tata krama dasar seperti meminta maaf, mengucapkan terima kasih, dan menggunakan kata tolong. Kemungkinan besar, mereka akan menggabungkan ketiganya dalam satu kalimat lengkap, misalnya, “Maaf, bisakah kamu tolong mengambilkan tas saya yang ada di meja depan? Terima kasih.”
4. Mereka tidak suka ikut campur dalam urusan pribadi orang lain, karena mereka menganggap setiap orang pantas dihormati dan dihargai, tanpa memandang level pendidikan, jabatan, atau latar belakangnya.
5. Mereka lebih fokus pada hal-hal yang bermanfaat, seperti ide-ide yang dapat memajukan diri sendiri atau memperbaiki lingkungan sekitar. Meskipun mereka tidak keberatan berada di tengah-tengah orang-orang yang suka bergosip, kemungkinan besar mereka tidak nyaman mendengarkan keburukan orang lain.