Masa kecil saya begitu. Meskipun saya belajar dengan giat dan selalu mendapatkan peringkat, tetapi orang tua saya selalu menghina saya. Saya selalu dituduh jika ada uang atau apa pun yang hilang, padahal uang itu hanya terjatuh atau mereka lupa meletakkan amplop uang di mana. Saya suka kebersihan, jadi saya selalu membersihkan saat orang tua saya tidak menjaga kebersihan (bayangkan sampah dapur dalam rumah yang tidak dibuang selama 2-3 hari, baunya kemana-mana). Mungkin karena itu saya sering dituduh memiliki motif lain selain membersihkan.
Tidak hanya dituduh, tetapi juga dipukul dan tidak diizinkan makan. Saya juga kekurangan gizi karena makanan di rumah dibagikan, porsi terbesar untuk ayah saya dan adik saya yang gemuk karena dimanja. Tetapi jika makanan habis, saya yang disalahkan. Suatu hari, ibu saya mengambil inisiatif untuk menyisihkan setengah porsi makanan untuk ayah saya dan menyembunyikan makanan itu agar tidak ada yang mencuri. Ternyata adik saya yang mencarinya. Setelah itu, saya hanya tahu dia berteriak dan ketika saya melihat, ternyata dia menyembunyikannya di lemari dan lemari itu sudah didatangi oleh cicak-cicak lapar.
Perasaan saya sedih, tidak menerima, menyalahkan diri sendiri, marah pada keadaan, dan mempertanyakan apakah saya ini anak angkat. Lama kelamaan, saya menjadi cuek karena orang narsistik itu memiliki pola. Saya tidak tahu dulu bahwa orang tua saya narsistik, tetapi saya melihat pola mereka karena saya lelah seperti berjalan di atas telur. Selalu waspada apakah mereka akan marah atau tidak.
Cara saya bertahan adalah dengan sibuk sendiri dalam kegiatan sekolah atau menghabiskan waktu di perpustakaan untuk belajar. Ketika tidak ada sekolah atau liburan, saya bekerja atau kadang-kadang dititipkan kepada saudara sebagai pembantu yang tidak dibayar. Saya mencoba segala cara untuk menghindarinya. Jika sedang sial, saya hanya bisa pasrah dan berpikir tentang masa depan yang bebas.
Sekarang, saya sudah mandiri dan terlepas dari semuanya. Saya sudah memaafkan mereka berkali-kali karena saya ingin memiliki keluarga yang sebenarnya. Namun, saya malah dimanfaatkan dan aset-aset yang saya percayakan diambil oleh keluarga saya. Saran saya adalah mempersiapkan diri terlebih dahulu. Selesaikan sekolah Anda, dapatkan nilai yang baik, dan belajarlah bekerja. Setelah Anda bisa mandiri, terbanglah sejauh mungkin.