Ga bisa diterapkan.

Nilai pancasila pertama ketuhanan yang maha esa, ini aja ga bisa diterapkan. Karena agama asli Indonesia kejawen yang merupakan warisan budaya bangsa itu berasaskan politeisme. pertanyaanya apakah mereka harus dimusnahkan??

sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab, ga mungkin dicapai. Apabila kita melihat bahkan dinegara yang paling maju pun terdapat ketidak adilan dan ketimpangan sosial, salah satu penyebab kemiskinan individu ditengah negara yang kaya raya terbesar karena faktor dari kepribadian individu itu sendiri, semisal malas bekerja, hobi mabuk, memiliki banyak anak padahal tidak memiliki pekerjaan.

Dunia ini emang pada dasarnya ga adil ada yang terlahir cantik kaya dan ada yang terlahir lumpuh dan miskin. Apakah setiap individu di dunia ini dipaksa untuk menerima bahwa dunia ini adil?

Sila ketiga persatuan Indonesia, Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi persatuan sampai ada yang dikorbankan bubarlah persatuannya. Sebagai contoh kasus Warga masyarakat daerah tertentu memprotes proyek yang diadakan ditempat mereka karena mendatangkan pekerja dari jawa. Pada jaman Suharto pembangunan di Indonesia hanya berpusat di jakarta, pada saat itu daerah benar benar dianak tirikan. Persatuan yang kokoh di luar kepentingan masing masing pihak.

Sila keempat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan. ayat ini berharap bahwa Indonesia dipimpin oleh orang bijak, yang bermoral baik dan dapat menjadi teladan. Menurut saya para wakil rakyat Indonesia tidak memenuhi kriteria ini. Ayat ini cukup abstrak untuk tidak bisa dibantah, tapi setidaknya Indonesia telah memakai sistem perwakilan dan belom tentu bijak namun diharapkan bijak.

Sila kelima Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Orang biasa lapor polisi lama, Kaesang ga lapor aja diurus. Beginilah dunia ini, kita lahir tidak adil, kita hidup pun tidak adil, dan sampai kita mati pun dunia masih ga adil. Pertanyaannya bagaimana cara menerapkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia?

Catatan penulis :

Kalo melihat konstitusi negara lain ya, sebuah konstitusi itu bentuknya abstrak. menjadi landasan pendirian sebuah negara, apakah itu bisa menjadi landasan bagi kehidupan individu di negara tersebut mana bisa ferguso. karena pancasila itu bukan agama, kalo orang tidak mempercayai bahwa pancasila itu akan mengadili mereka setelah mereka mati maka niscaya pancasila tidak akan menjadi pedoman hidup rakyat Indonesia.

Melihat konstitusi negara lain misal amerika memiliki deklarasi independence itu landasan pendirian negara dengan kata kata seperti berikut “Life, Liberty and pursuit of hapiness” tuh mana ada justicenya, yang bikin justice/adil ya manusia. konstitusi juga bersifat abstrak, pursuit of happiness disebut bagaimana caranya bisa berubah ubah tiap waktu.

menarik bagi saya bahwa Indonesia dan Amerika keduanya memiliki pandangan sakral terhadap teks kemerdekaan , pancasila dan uud dalam kasus indonesia. Berbeda dengan Cina yang dasar negaranya berubah ubah sesuai dengan hasil rapat tahunan dual session, Misal pedoman pembangunan Cina yang terakhir kudengar adalah menyeberangi sungai dengan setapak demi setapak merasakan batuan. Ini artinya apa setiap perubahan di Cina akan di coba dalam skala kecil dan kemudian apabila berhasil akan di implementasikan skala nasional.

Mana ada dasar konstitusi jadi pedoman tingkah laku rakyat, Bambang. Lo suruh hapal segudang UUD, ayat ayat pancasila juga sama aja bohong kalo hal itu tidak sesuai kenyataan, ini malah berdampak buruk, mengajarkan rakyat berbohong tidak menghadapi kenyataan, dan mengajak org berbondong2 mengisi acara ceramah yang tidak memiliki isi dan program nyata. kalo anak Sekolah yg mendengarkan mereka akan ngobrol sendiri dan kalo di kelas mereka akan ketiduran.

Salam pancasila.