Ini bukan pengalaman mendaki gunung, tetapi pengalaman berkegiatan di area gunung, yaitu Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).
Saat itu saya membantu teman mendampingi orang-orang yang berkegiatan di area TNGM, diarea Turgo-Plawangan. Mungkin karena yang punya kegiatan adalah manusia modern yang gaul (dan suka misuh), dan kurang mempercayai kepercayaan lokal seperti kekeramatan makam Mbah Syekh Jumadil Kubro di Puncak Bukit Turgo atau kepercayaan Mbah Petruk yang menjaga Gunung Merapi, mereka agak berulah.
Pertama mudah misuh alias memaki, kedua meremehkan Bukit Turgo yang pendek. Akibatnya, Tiba-tiba tas mereka terasa sangat berat, sehingga mereka merasa kesulitan mendaki hingga puncak bukit. Setelah kepayahan, akhirnya sampailah kami ke puncak bukit. Tidak lama, kabut menutupi area itu dengan sangat pekat hingga jarak pandang amat terbatas dan kegiatan mereka tidak memperoleh hasil yang maksimal. Kabut ini juga menyulitkan kami untuk turun. Dengan jalur turun yang curam dan sempit, salah ambil langkah kita bisa jatuh bebas ke jurang. Untunglah kami masih bisa selamat meski memerlukan waktu yang amat lama (normalnya sampai puncak memerlukan waktu setengah jam, saat itu satu arah perjalanan kami memerlukan waktu lebih dari satu jam).
Pengalaman unik lain dialami kami saat kami melakukan kegiatan penelitian di Bukit Turgo. Kegiatan kami mengamati hewan hewan liar yang hidup disana. Saat istirahat di puncak, teman saya ketiduran. Setelah bangun dia bercerita didatangi seorang kakek dan beliau bertanya
“Kalian ada urusan apa datang ke sini?”
Dalam mimpi, teman saya menjawab
“Mau lihat-lihat burung liar, mbah”
Si kakek tersenyum dan menjawab
“Hati-hati lahir, semoga beruntung”
Hari itu kami menerima jumlah data yang luar biasa. Hewan-hewan tertentu bahkan dapat diamati dengan mudah.
Saat kami istirahat di warung, kami berbagi cerita dengan orang-orang di bawah ini. Orang-orang menjawab
Sudah seharusnya Anda meminta rejeki yang lancar, mas. Tidak banyak orang yang datang bertapa disana dengan harapan bertemu Mbah Jumadil Kubro. Beruntung Anda bertemu dengan saya.”