Izinkan saya memberikan beberapa website sebagai referensi awal terkait beasiswa di Hungaria, beserta perkiraan biaya hidup untuk tinggal di sana:
Dari informasi tersebut, Anda dapat memiliki gambaran kasar apakah uang yang tertera cukup atau tidak (43,700 HUF/103 EUR/2 juta IDR untuk S2 dan 140,000–180,000 HUF/331–425 EUR/6–8 juta IDR untuk S3). Jika Anda tidak termasuk orang yang boros dalam hal makan, minum (miras/minuman beralkohol), belanja, atau liburan, maka kemungkinan Anda masih bisa bertahan hidup. Namun, perlu diingat bahwa kita sedang membicarakan biaya hidup di luar Indonesia yang kita cintai. Belum lagi jika Anda harus mengirimkan sebagian uang tersebut ke kampung halaman untuk membantu orang tua atau keluarga. Jika Anda sudah berkeluarga, jumlah uang tersebut mungkin tidak akan cukup untuk menopang kehidupan Anda sepenuhnya. Selain itu, mungkin sulit bagi Anda untuk menabung atau berinvestasi dengan jumlah uang yang tertera.
Mungkin beasiswa ini lebih ditujukan untuk calon mahasiswa yang memiliki dana cadangan atau kelebihan, sehingga jika uang beasiswa atau tunjangan tidak mencukupi, setidaknya Anda tidak akan tinggal di pinggir jalan atau meminjam uang dari teman. Ada beberapa informasi yang menyebutkan bahwa selain dari tunjangan, Anda juga dapat mencari penghasilan tambahan melalui pekerjaan paruh waktu. Namun, perlu diingat bahwa ada risiko yang harus Anda pertimbangkan saat kuliah sambil bekerja. Jika Anda merasa yakin dan siap mengambil risiko tersebut (waktu, tenaga, pikiran, dan mental), maka bekerja paruh waktu bukanlah hal yang buruk. Anda juga dapat mencari pekerjaan yang masih terkait dengan studi Anda di kampus, seperti menjadi asisten laboratorium atau asisten dosen (dalam hal akademik) di kampus.
Sebagai penutup bagi Anda yang ingin mengejar beasiswa tersebut, jika Anda berpikir bahwa uang sebesar itu sudah cukup, maka jika Anda terpilih sebagai penerima beasiswa, Anda harus berkomitmen untuk menghadapi segala situasi, bahkan jika itu berarti hanya makan sekali sehari, tidak pergi berlibur, bahkan tidak pulang kampung ke Indonesia selama kuliah. Itulah jawaban dari saya, semoga pertanyaan Anda sudah terjawab meskipun hanya memberikan gambaran secara terbatas bagi Anda dan orang lain.